Rabu, 31 Agustus 2011

Fakta Thibbun Nabawi: Habbatus Sauda, Madu, dan Minyak Zaitun


Saudariku, tahukah kalian bahwa penyakit itu ada dua macam, penyakit hati dan penyakit jasmani? Kedua penyakit itu disebutkan dalam Al-Qur’an. Klasifikasi jenis penyakit ini mengandung hikmah ilahi dan kemukjizatan yang hanya bisa dicapai oleh kalangan medis di pertengahan abad ke-18. Sesungguhnya iman kepada Allah dan para Rasul, yaitu aqidah yang tertanam dalam hati, merupakan solusi pengobatan yang terpenting bagi hati, yakni bagi penyakit jiwa. Sedangkan untuk penyakit jasmani, kita bisa menengok metode pengobatan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Istilah Thibbun Nabawi dimunculkan oleh para dokter muslim sekitar abad ke-13 M untuk menunjukkan ilmu-ilmu kedokteran yang berada dalam bingkai keimanan pada Allah, sehingga terjaga dari kesyirikan, takhayul dan khurofat.

1. Habbatus Sauda’ atau Jinten Hitam atau Syuwainiz
Imam Bukhari meriwayatkan dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha. bahwa ia pernah mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya: “Sungguh dalam habbatus sauda’ itu terdapat penyembuh segala penyakit, kecuali as-sam.” Saya bertanya, “Apakah as-sam itu?” Beliau menjawab, “Kematian”. Habbatus sauda’ berkhasiat mengobati segala jenis penyakit dingin, bisa juga membantu kesembuhan berbagai penyakit panas karena faktor temporal. Biji habbatus sauda’ mengandung 40% minyak takasiri dan 1,4% minyak atsiri, 15 jenis asam amino, protein, Ca, Fe, Na dan K. kandungan aktifnya thymoquinone (TQ), dithymouinone (DTQ), thymohydroquimone (THQ) dan thymol (THY). Telah terbukti dari berbagai hasil penelitian ilmiah bahwa habbatus sauda’ mengaktifkan kekebalan spesifik/kekebalan didapat, karena ia meningkatkan kadar sel-sel T pembantu, sel-sel T penekan, dan sel-sel pembunuh alami. Beberapa resep penggunaan dan manfaat habbatus sauda’:
  1. Ditumbuk, dibuat adonan dangan campuran madu, kemudian diminum setelah dicampur air panas, diminum rutin berhari-hari: menghancurkan batu ginjal dan batu kandung kencing, memperlancar air seni, haid dan ASI.
  2. Diadon dengan air tepung basah atau tepung yang sudah dimasak, mampu mengeluarkan cacing dengan lebih kuat.
  3. Minum minyaknya kira-kira sesendok dicampur air untuk menghilangkan sesak napas dan sejenisnya.
  4. Dimasak dengan cuka dan dipakai berkumur-kumur untuk mengobati sakit gigi karena kedinginan.
  5. Digunakan sebagai pembalut dicampur cuka untuk mengatasi jerawat dan kudis bernanah.
  6. Ditumbuk halus, setiap hari dibalurkan ke luka gigitan anjing gila sebagian dua atau tiga kali oles, lalu dibersihkan dengan air.
Untuk konsumsi rutin menjaga kesehatan, sebaiknya dua sendok saja. Sebagian kalangan medis menyatakan bahwa terlalu banyak mengkonsumsinya bisa mematikan.
2. Madu atau ‘Asl

“Dari perut lebah itu keluar cairan dengan berbagai warna, di dalamnya terdapat kesembuhan bagi manusia.” (QS. An-Nahl: 69)
Beberapa hasil penelitian tentang madu:
a. Bakteri tidak mampu melawan madu
Dianjurkan memakai madu untuk mengobati luka bakar. Madu memiliki spesifikasi anti proses peradangan (inflammatory activity anti)
b. Madu kaya kandungan antioksidan
Antioksidan fenolat dalam madu memiliki daya aktif tinggi serta bisa meningkatkan perlawanan tubuh terhadap tekanan oksidasi (oxidative stress)
c. Madu dan kesehatan mulut
Bila digunakan untuk bersikat gigi bisa memutihkan dan menyehatkan gigi dan gusi, mengobati sariawan dan gangguan mulut lain.
d. Madu dan kulit kepala
Dengan menggunakan cairan madu berkadar 90% (madu dicampur air hangat) dua hari sekali di bagian-bagian yang terinfeksi di kepala dan wajah diurut pelan-pelan selama 2-3 menit, madu dapat membunuh kutu, menghilangkan ketombe, memanjangkan rambut, memperindah dan melembutkannya serta menyembuhkan penyakit kulit kepala.
e. Madu dan pengobatan kencing manis
Madu mampu menurunkan kadar glukosa darah penderita diabetes karena adanya unsure antioksidan yang menjadikan asimilasi gula lebih mudah di dalam darah sehingga kadar gula tersebut tidak terlihat tinggi. Madu nutrisi kaya vitamin B1, B5, dan C dimana para penderita diabetes sangat membutuhkan vitamin-vitamin ini. Sesendok kecil madu alami murni akan menambah cepat dan besar kandungan gula dalam darah, sehingga akan menstimulasi sel-sel pankreas untuk memproduksi insulin. Sebaiknya penderita diabetes melakukan analisis darah dahulu untuk menentukan takaran yang diperbolehkan untuknya di bawah pengawasan dokter.
f. Madu mencegah terjadinya radang usus besar (colitis), maag dan tukak lambung
Madu berperan baik melindungi kolon dari luka-luka yang biasa ditimbulkan oleh asam asetat dan membantu pengobatan infeksi lambung (maag). Pada kadar 20% madu mampu melemahkan bakteri pylori penyebab tukak lambung di piring percobaan.
g. Selain itu madu amat bergizi, melembutkan sistem alami tubuh, menghilangkan rasa obat yang tidak enak, membersihkan liver, memperlancar buang air kecil, cocok untuk mengobati batuk berdahak. Buah-buahan yang direndam dalam madu bisa bertahan sampai enam bulan.
Madu terbaik adalah yang paling jernih, putih dan tidak tajam serta yang paling manis. Madu yang diambil dari daerah gunung dan pepohonan liar memiliki keutamaan tersendiri daripada yang diambil dari sarang biasa, dan itu tergantung pada tempat para lebah berburu makanannya.

3. Minyak Zaitun 

“Konsumsilah minyak zaitun dan gunakan sebagai minyak rambut, karena minyak zaitun dibuat dari pohon yang penuh berkah.” (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Fungsi minyak zaitun:
  1. Mengurangi kolesterol berbahaya tanpa mengurangi kandungan kolesterol yang bermanfaat.
  2. Mengurangi risiko penyumbatan (trombosis) dan penebalan (ateriosklerosis) pembuluh darah.
  3. Mengurangi pemakaian obat-obatan penurun tekanan darah tinggi.
  4. Mengurangi serangan kanker.
  5. Melindungi dari serangan kanker payudara. Sesendok makan minyak zaitun setiap hari mengurangi risiko kanker payudara sampai pada kadar 45%.
  6. Menurunkan risiko kanker rahim sampai 26%.
  7. Pengkonsumsian buah-buahan, sayuran, dan minyak zaitun memiliki peran penting dalam melindungi tubuh dari kanker kolon.
  8. Penggunaan minyak zaitun sebagai krim kulit setelah berenang melindungi terjadinya kanker kulit (melanoma)
  9. Berpengaruh positif melindungi tubuh dari kanker lambung dan mengurangi risiko tukak lambung.
  10. Mengandung lemak terbaik yang seharusnya dikonsumsi manusia seperti yang terdapat dalam ASI.
  11. Penggunaan sebagai minyak rambut mampu membunuh kutu dalam waktu beberapa jam saja.
Setiap penyakit itu ada obatnya, seperti hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang artinya: “Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit, melainkan Dia menurunkan obatnya.” (HR. Bukhari dan Muslim) Setiap kali Allah menurunkan penyakit, Allah pasti menurunkan penyembuhnya. Hanya ada orang yang mengetahuinya dan ada yang tidak mengetahuinya. Jauh sebelum ilmu pengetahuan berkembang pesat, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sudah mengetahui dan menerapkan pengobatan yang terbukti kemanjurannya.

Maraji:
  1. Keajaiban Thibbun Nabawi, Aiman bin ‘Abdul Fattah
  2. Metode Pengobatan Nabi SAW, Ibnu Qayyim Al-Jauziyah
***
Artikel www.muslimah.or.id

AL HIJAMAH (BEKAM)


Dari Jabir, bahwa ada seorang wanita Yahudi dari penduduk Khaibar memasukkan racun ke dalam daging domba yang dipanggang, lalu menghadiahkannya kepada Rasulullah Saw. Beliau mengambil bagian kaki dan memakan sebagian darinya. Beberapa orang shahabat yang bersamanya juga ikut memakannya. Tiba-tiba beliau bersabda, “Lepaskan tangan kalian!”. Beliau mengirim utusan untuk memanggil wanita Yahudi itu, lalu beliau bersabda, “Rupanya engkau telah meracun domba ini”. “Siapa yang memberitahumu? tanya wanita Yahudi. Beliau menjawab, “Bagian kaki domba inilah yang memberitahukannya kepadaku”. “Memang aku telah meracunnya. Dalam hati aku berkata, “Kalau memang dia benar-benar seorang Nabi, maka racun itu tidak akan membahayakannya dirinya. Tapi kalau memang dia bukan seorang Nabi, maka kami dapat merasa tenang,” jawab wanita Yahudi. Rasulullah Saw memaafkan wanita Yahudi itu dan tidak menjatuhkan hukuman kepadanya. Sebagian shahabat yang terlanjur memakannya ada yang meninggal. Lalu Rasulullah Saw melakukan pengobatan dengan hijamah di bagian pundaknya karena daging yang terlanjur beliau makan. Yang mengobatinya adalah Abu Hindun, dengan menggunakan tulang tanduk dan mata pisau. Orang itu budak milik bani Bayadhah dari kalangan Anshar.

SEJARAH HIJAMAH (BEKAM)

Hijamah/bekam/cupping/kop/chantuk dan banyak istilah lainnya sudah dikenal sejak zaman dulu, yaitu kerajaan Sumeria, kemudian terus berkembang sampai Babilonia, Mesir, Saba, dan Persia. Pada zaman Rasulullah, beliau menggunakan kaca berupa cawan atau mangkuk tinggi. Pada zaman China kuno mereka menyebut hijamah sebagai “perawatan tanduk” karena tanduk menggantikan kaca. Pada kurun abad ke-18 (abad ke-13 Hijriyah), orang-orang di Eropa menggunakan lintah sebagai alat untuk hijamah. Pada satu masa, 40 juta lintah diimpor ke negara Perancis untuk tujuan itu. Lintah-lintah itu dilaparkan tanpa diberi makan. Jadi bila disangkutkan pada tubuh manusia, dia akan terus menghisap darah tadi dengan efektif. Setelah kenyang, ia tidak berupaya lagi untuk bergerak dan terus jatuh lantas mengakhiri upacara hijamahnya.

Kini pengobatan ini dimodifikasi dengan sempurna dan mudah pemakaiannya sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah dengan menggunakan suatu alat yang praktis dan efektif.

PENGERTIAN BEKAM (AL HIJAMAH)

Bekam merupakan metode pengobatan dengan cara mengeluarkan darah kotor dari dalam tubuh melalui permukaan kulit. Hijamah adalah pengobatan yang sudah dikenal sejak ribuan tahun sebelum masehi. Nama lainnya adalah bekam, canduk, canthuk, kop, mambakan, di Eropa dikenal dengan istilah “Cuping Therapeutic Method”. Dalam bahasa Mandarin disebut Pa Hou Kuan.

Kata “Hijamah” berasal dari bahasa Arab, dari kata Al Hijmu yang berarti pekerjaan membekam. Al Hajjam berarti ahli bekam. Al Hijmu berarti menghisap atau menyedot. Al Hajjam sama dengan Al Mashshah, yaitu tukang menghisap atau tukang menyedot. Sedangkan Al Mihjam atau Al Mihjamah merupakan alat untuk bekam yang berupa tabung gelas untuk menampung darah yang dikeluarkan dari kulit.

Kata al hijmu berarti pekerjaan al hajjam, tukang bekam. Al Hijmu berarti mengisap atau menyedot. Al Hajjam sama dengan al mashshash, tukang mengisap, tukang bekam. Al Mihjam atau al mihjamah merupakan gelas yang digunakan untuk menampung darah yang dikeluarkan dari kulit pasien, atau gelas untuk menghimpun darah hijamah.

Kesimpulan definisi hijamah menurut bahasa adalah ungkapan tentang mengisap darah dan mengeluarkannya dari permukaan kulit, yang kemudian ditampung di dalam gelas mihjamah, yang menyebabkan pemusatan dan penarikan darah di sana, lalu dilakukan penyayatan permukaan kulit dengan pisau bedah, guna untuk mengeluarkan darah.

Hijamah berbeda dengan qath’ul-irqi (memotong urat). Qath’ul-irqi adalah memasukkan jarum suntik untuk mengambil darah dari urat nadi seperti halnya aksi menyumbang darah, yang disebut al fashdu.

Dalam ilmu kedokteran Islam, bekam tidak boleh sembarang dilakukan. Bekam hanya boleh dilakukan pada pembekuan/penyumbatan dalam pembuluh darah, karena fungsi bekam yang sesungguhnya adalah untuk mengeluarkan darah kotor dari dalam tubuh.

Madu menjadi dasar dari obat-obatan herba, bekam menjadi dasar kepada pembedahan, sedangkan besi panas (api) menjadi dasar kepada pengobatan melalui laser.

Hadist yang diriwayatkan oleh Tirmidzi menyatakan, bahwa Rasul SAW mengarahkan pengikut-pengikutnya menggunakan bekam sebagai kaedah pengobatan penyakit. Beliau memuji orang yang berbekam, “Dia membuang darah yang kotor, meringankan tubuh serta menajamkan penglihatan.”

Dalam kaitan untuk membersihkan diri ini, Allah mengkhususkan satu bulan dalam satu tahun untuk berpuasa (pada bulan Ramadhan) sebagai salah satu jalan untuk menyucikan rohani. Dan berbekam merupakan salah satu cara untuk menyucikan atau membersihkan jasmani

JENIS BEKAM

1. Bekam kering atau bekam angin (Hijamah Jaaffah), yaitu menghisap permukaan kulit dan memijat tempat sekitarnya tanpa mengeluarkan darah kotor. Bekam kering baik bagi orang yang tidak tahan suntikan jarum dan takut melihat darah. Kulit yang dibekam akan tampak merah kehitam-hitaman selama 3 hari atau akan kelihatan memar selama 1 atau 2 pekan. Insya Allah sangat baik diolesi minyak habbah sauda’ atau minak zaitun untuk menghilangkan tanda lebam pada kulit yang selesai dibekam. Bekam ini sedotannya hanya sekali dan dibiarkan selama 5 – 10 menit.

Bekam kering ini berkhasiat untuk melegakan sakit secara darurat atau digunakan untuk meringankan kenyerian urat-urat punggung karena sakit rheumatik, juga penyakit-penyakit penyebab kenyerian punggung. Bekam kering bermanfaat juga untuk terapi penyakit paru-paru, radang ginjal, pembengkakan liver/radang selaput jantung, radang urat syaraf, radang sumsum tulang belakang, nyeri punggung, rematik, masuk angin, wasir, dan lain-lain.

Terdapat dua teknik bekam kering yang dapat dipraktekkan untuk tempat tertentu yaitu bekam luncur dan bekam tarik.

2. Bekam luncur, caranya dengan meng-kop pada bagian tubuh tertentu dan meluncurkan ke arah bagian tubuh yang lain. Teknik bekam ini biasa digunakan untuk pemanasan pasien, berfungsi untuk melancarkan peredaran darah, pelemasan otot, dan menyehatkan kulit.

3. Bekam tarik, dilakukan seperti ditarik-tarik. Dibekam hanya beberapa detik kemudian ditarik dan ditempelkan lagi hingga kulit yang dibekam menjadi merah.

4. Bekam basah (Hijamah Rothbah), yaitu pertama kita melakukan bekam kering, kemudian kita melukai permukaan kulit dengan jarum tajam (lancet) atau sayatan pisau steril (surgical blade), lalu di sekitarnya dihisap dengan alat cupping set dan hand pump untuk mengeluarkan darah kotor dari dalam tubuh. Lamanya setiap hisapan 3 sampai 5 menit, dan maksimal 9 menit, lalu dibuang darah kotornya. Penghisapan tidak lebih dari 7 kali hisapan. Darah kotor berupa darah merah pekat dan berbuih. Insya Allah bekasnya (kulit yang lebam) akan hilang 3 hari kemudian setelah diolesi minyak habbah sauda’ atau minyak zaitun. Dan selama 3 jam setelah dibekam, kulit yang lebam itu tidak boleh disiram air. Jarak waktu pengulangan bekam pada tempat yang sama adalah 4 minggu.

Bekam basah berkhasiat untuk berbagai penyakit, terutama penyakit yang terkait dengan terganggunya sistem peredaran darah di tubuh. Kalau bekam kering dapat menyembuhkan penyakit-penyakit ringan, maka bekam basah dapat menyembuhkan penyakit-penyakti yang lebih berat, akut, kronis ataupun yang degeneratif, seperti darah tinggi, kanker, asam urat, diabetes mellitus (kencing manis), kolesterol, dan osteoporosis.

MENGAPA HARUS BERHIJAMAH?

Teknik pengobatan hijamah adalah suatu proses membuang darah kotor (toksid/racun) yang berbahaya dari dalam tubuh melalui bawah permukaan kulit. Toksid/toksin adalah endapan racun/zat kimia yang tidak bisa diurai oleh tubuh. Darah kotor adalah darah yang mengandung toksid/racun, atau darah statis yang menyumbat peredaran darah sehingga sistem peredaran darah tidak dapat berjalan lancar. Kondisi ini sedikit demi sedikit akan mengganggu kesehatan, baik fisik maupun mental. Akibatnya akan terasa lesu, murung, resah, linu, pusing, dan senantiasa merasa kurang sehat, cepat bosan, dan mudah naik pitam. Ditambah lagi dengan angin yang sulit dikeluarkan dari dalam tubuh, akibatnya tubuh akan mudah kena penyakit mulai dari yang akut seperti influenza sampai dengan penyakit degeneratif semacam stroke, darah tinggi, kanker, kencing manis, bahkan sampai dengan gangguan kejiwaan.

Toksid dalam tubuh manusia dapat berasal dari:

pencemaran udara
makan siap saji (fast food) karena mengandung zat kimia yang tidak baik untuk tubuh seperti pengawet, pewarna, essense, penyedap rasa, dan sebagainya
hasil pertanian seperti pestisida (insektisida, fungisida, herbisida)
kebiasaan buruk (bad habit) seperti merokok, makan tidak teratur/bersih, makan tidak seimbang, terlalu panas atau dingin, terlalu asam, dan lain-lain
Obat-obatan kimia, karena mempunyai efek merusak organ atau mikroba yang normal dalam tubuh.

Terdapat banyak faktor yang menyebabkan darah statis, yaitu:

Darah statis yang diakibatkan oleh kecelakaan sewaktu di dalam rahim dan sewaktu dilahirkan.
Darah statis yang bersumber dari trauma penderitaan fisik, seperti kecelakaan, terseleo, berkelahi, kena cubit, kena tendang, kena rotan, dan sebagainya.
Darah statis akibat perbuatan sendiri, seperti mengangkat beban berat, penggunaan pakaian ketat, ikat kepala yang berkepanjangan.
Darah statis yang bersumbrr dari emosi yang tidak terkawal. Kemarahan, ketakutan, kesedihan, kesayuan, dan kerisauan menyebabkan pengeluaran adrenalin berlebihan yang dapat membahayakan metabolisme tubuh.
Darah statis yang diakibatkan oleh diet yang tidak seimbang, kegemukan, sering sembelit, dan pencemaran alam sekitar.

Dengan demikian darah statis harus dikeluarkan dengan cara apapun. Namun sistem pengobatan allopathy (konvensional) tidak dapat bertindak demikian. Jadi, kita harus mencari pengobatan yang dapat bertindak mengeluarkan toksid-toksid tersebut secara cepat agar tubuh tidak lemah dan mudah diserang berbagai penyakit. Salah satu caranya adalah dengan berhijamah (berbekam).

Hijamah/bekam merupakan metode paling unggul dan sangat berkhasiat untuk mengatasi berbagai macam penyakit. Bekam juga merupakan preventive medicine (metode pencegahan) selain juga sangat efektif untuk curative medicine (metode penyembuhan).

Hijamah bukanlah pengobatan alternatif. Namun ia merupakan pengobatan berdasarkan wahyu (sunnah Rasul), maka ia mempunyai satu hikmah yang luar biasa dari sisi khasiatnya, dan yang menyembuhkannya tetap adalah Allah SWT.

HADITS YANG BERKAITAN DENGAN HIJAMAH (BEKAM)

Ada suatu pertanyaan ‘asing’ yang mesti kita jawab dan renungkan: “Apakah Anda pernah mendengar istilah bekam (hijamah)? Apakah Anda pernah dibekam? Berbahagialah apabila Anda menjawab, “pernah”. Sayangnya, menurut sebuah survei, sebagian besar kaum muslimin belum pernah mendengar istilah bekam apalagi yang pernah dibekam.

Kenyataan ini sungguh memprihatinkan. Sebab bekam sudah dikenal ribuan tahun yang lalu, bahkan sejak zaman Nabi Musa AS, dan dikukuhkan syariatnya pada zaman Rasulullah SAW, akhirnya berkembang ke seluruh dunia hingga saat ini.

Kaum muslimin jarang sekali yang mau mendalami ilmu kedokteran warisan Rasulullah SAW yang sangat lengkap. Di antara sebagian kedokteran Nabi SAW yang dilupakan itu adalah bekam. Sebaliknya dunia barat terus melakukan penelitian tentang bekam, yang akhirnya mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari, walaupun mereka tidak mengakuinya sebagai warisan Rasulullah SAW.

Orang-orang beriman baik laki-laki maupun perempuan pasti sangat rindu ingin mendengar Sunnah Nabi SAW, khususnya yang telah dilupakan (sunnah matrukah). Sekarang mulai tampak banyak orang menyaksikan langsung mukjizat kesembuhan dengan mengikuti salah satu Sunnah Nabi SAW, yaitu pengobatan dengan bekam dalam mengatasi penyakit yang sulit disembuhkan oleh para dokter.

Setiap muslim tahu bahwa hadits-hadits Nabi SAW tidak pernah berubah atau berganti, karena ia merupakan wahyu dari Allah SWT, sedangkan wahyu telah berhenti turun sejak Nabi SAW wafat dan agama telah sempurna. Maka hadits-hadits Nabi SAW yang menyangkut metode pengobatan dengan bekam, keutamaannya, hari-hari pelaksanaannya, dan sebagainya adalah bersifat tetap tidak berubah.

Dengan maksud dakwah dan tabligh agar kaum muslimin mengetahui seluk beluk thibbun nabawi, maka perlu disampaikan di sini hadits-hadits yang berkaitan dengan bekam.

Hadits Keutamaan dan Manfaat Bekam

Sesungguhnya cara pengobatan paling ideal yang kalian pergunakan adalah hijamah (bekam) (Muttafaq ‘alaihi, Shahih Bukhari (no. 2280) dan Shahih Muslim (no. 2214)
Sebaik-baik pengobatan yang kalian lakukan adalah al hijamah (HR. Ahmad, shahih).
Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya pada bekam itu terkandung kesembuhan.” (Kitab Mukhtashar Muslim (no. 1480), Shahihul Jaami’ (no. 2128) dan Silsilah al-Hadiits ash-Shahiihah (no. 864), karya Imam al-Albani)
Dari Ashim bin Umar bin Qatadah RA, dia memberitahukan bahwa Jabir bin Abdullah RA pernah menjenguk al-Muqni’ RA, dia bercerita: “Aku tidak sembuh sehingga aku berbekam, karena sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda: ‘Sesungguhnya didalamnya terkandung kesembuhan’.” (HR. Ahmad, Bukhari, Muslim, Abu Ya’la, al-Hakim, al-Baihaqi)
Kesembuhan bisa diperoleh dengan 3 cara yaitu: sayatan pisau bekam, tegukan madu, sundutan api. Namun aku tidak menyukai berobat dengan sundutan api ( HR. Muslim).
Penyembuhan terdapat dalam tiga hal, yakni meminum madu, sayatan alat bekam, dan sundutan dengan api. Dan aku melarang umatku berobat dengan sundutan api. (HR. Bukhori)
Dari Uqbah bin Amir RA, Rasulullah SAW bersabda: “ Ada 3 hal yang jika pada sesuatu ada kesembuhan, maka kesembuhan itu ada pada sayatan alat bekam atau minum madu atau membakar bagian yang sakit. Dan aku membenci pembakaran (sundutan api) dan tidak juga menyukainya.” (HR. Ahmad dalam Musnad-nya)
Dari Ibnu Umar RA, Rasulullah SAW bersabda: “Jika ada suatu kesembuhan pada obat-obat kalian maka hal itu ada pada sayatan alat bekam.” Beliau bersabda: “Atau tegukkan madu.” (Kitab Kasyful Astaar ‘an Zawaa-idil Bazar,karya al-Haitsami, III/388)
Dari Ibnu Abbas RA, Nabi SAW bersabda: “Orang yang paling baik adalah seorang tukang bekam (Al Hajjam) karena ia mengeluarkan darah kotor, meringankan otot kaku dan mempertajam pandangan mata orang yang dibekamnya.” (HR. Tirmidzi, hasan gharib).

10. Jika pada sesuatu yang kalian pergunakan untuk berobat itu terdapat kebaikan, maka hal itu adalah berbekam (Shahih Sunan Ibnu Majah, karya Syaikh Al-Albani (II/259), Shahih Sunan Abu Dawud, karya Syaikh Al-Albani (II/731)).

11. Dari Anas bin Malik RA, Rasulullah SAW bersabda: “Kalian harus berbekam dan menggunakan al-qusthul bahri.” (HR. Bukhari, Muslim, Ahmad, dan an-Nasai dalam kitab as-Sunan al-Kubra no. 7581).

12. Dari Abdullah bin Mas’ud RA, dia berkata: “Rasulullah SAW pernah menyampaikan sebuah hadits tentang malam dimana beliau diperjalankan bahwa beliau tidak melewati sejumlah malaikat melainkan mereka semua menyuruh beliau SAW dengan mengatakan: ‘Perintahkanlah umatmu untuk berbekam’.” (Shahih Sunan at-Tirmidzi, Syaikh al-Albani (II/20), hasan gharib).

13. Pada malam aku di-isra’kan, aku tidak melewati sekumpulan malaikat melainkan mereka berkata: “Wahai Muhammad suruhlah umatmu melakukan bekam.” (HR Sunan Abu Daud, Ibnu Majah, Shahih Jami’us Shaghir 2/731)

14. Dari Ibnu ‘Abbas RA, Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah aku berjalan melewati segolongan malaikat pada malam aku diisra’kan, melainkan mereka semua mengatakan kepadaku: ‘Wahai Muhammad, engkau harus berbekam’.” (Shahih Sunan Ibnu Majah, Syaikh al-Albani (II/259))

15. Dari Ibnu Umar RA, Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah aku melewati satu dari langit-langit yang ada melainkan para malaikat mengatakan: ‘Hai Muhammad, perintahkan ummatmu untuk berbekam, karena sebaik-baik sarana yang kalian pergunakan untuk berobat adalah bekam, al-kist, dan syuniz semacam tumbuh-tumbuhan’.” (Kitab Kasyful Astaar ‘an Zawaa-idil Bazar, karya al-Haitsami, III/388)

16. Dari Jabir al-Muqni RA, dia bercerita: “Aku tidak akan merasa sehat sehingga berbekam, karena sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda: ‘Sesungguhnya pada bekam itu terdapat kesembuhan’.” (Shahih Ibnu Hibban (III/440))

17. Dari Anas RA, dia bercerita: “Rasulullah SAW bersabda: ‘Jika terjadi panas memuncak, maka netralkanlah dengan bekam sehingga tidak terjadi hipertensi pada salah seorang diantara kalian yang akan membunuhnya’.” (diriwayatkan oleh al-Hakim dalam kitab al-Mustadrak, dari Anas RA secara marfu’, beliau mensyahihkannya yang diakui pula oleh adz-Dzahabi (IV/212))

Keadaan Ketika Melakukan Bekam dan Titik-Titik Bekamnya

Dari Ibnu Abbas RA, berkata: “Rasulullah SAW berobat dengan hijamah ketika beliau sedang ihram.” (HR. Bukhari)
Dari Anas bin Malik RA, dia bercerita: “Nabi SAW pernah berbekam ketika beliau tengah berihram karena rasa sakit yang beliau rasakan di kepalanya.” (Shahih Ibnu Khuzaimah, karya al-A’zhami (IV/187))
Dari Anas RA, berkata: “Bahwa Nabi SAW pernah berbekam ketika beliau tengah berihram di bagian punggung kaki beliau karena rasa sakit yang ada padanya.” (Shahih Ibnu Khuzaimah, karya al-A’zhami (IV/187))
Dari Ibnu Abbas RA, berkata: “Rasulullah SAW berobat dengan hijamah ketika beliau sedang puasa.” (HR. Bukhari)
Dari Abdullah bin Buhainah RA, dia bercerita: “Rasulullah SAW berbekam di bagian tengah kepalanya sedang beliau tengah berihram karena pusing yang beliau rasakan.” (HR. Bukhari)
Dari Ibnu Umar RA, dia bercerita: “Nabi SAW pernah berbekam di kepalanya dan menyebutnya dengan Ummu Mughits.” (Kitab al-Fawaaid, dinilai hasan oleh al-Albani)
Dari seseorang, dia bercerita, “Rasulullah SAW bersabda: ‘Tidak batal puasa orang yang muntah atau orang yang bermimpi (basah) dan tidak juga orang yang berbekam’.” (HR. Abu Dawud, Ibnu Khuzaimah, sanad hasan oleh al-Albani)
Dari Jabir RA, dia bercerita: “Sesungguhnya Nabi SAW jatuh dari kuda beliau dan menimpa batang pohon, sehingga kaki beliau patah. Waki’ RA berkata: ’Sesungguhnya Nabi SAW berbekam di bagian kaki yang terkilir’.” (Shahih Sunan Ibnu Majah, karya al-Albani )
Dari Jabir RA: “Nabi SAW pernah berbekam karena kakinya tersandung/terkilir.” (Shahih Ibnu Khuzaimah)

10. Dari Anas bin Malik RA: “Bahwa Nabi SAW pernah berbekam di kedua urat merih (vena jugularis/jugular vein) dan punggung bagian atas.” (HR. Abu Dawus, dishahihkan oleh al-Albani)

11. Dari Abu Kabsyah al-‘Anmari RA: “Rasulullah SAW pernah dibekam bagian tengah kepalanya dan diantara kedua pundaknya. Dan Beliau bersabda: ‘Barangsiapa mengalirkan darah ini, maka tidak akan mudharat baginya untuk mengobati sesuatu dengan sesuatu’.” (Shahih Sunan Abu Dawud (no. 3268), lihat juga kitab Jaami’ul Ushuul (VII/541))

12. Disebutkan oleh Abu Nu’aim di dalam kitab ath-Thibbun Nabawi, sebuah hadits marfu’: “Kalian harus berbekam di jauzatil qamahduwah, karena sesungguhnya ia dapat menyembuhkan dari 5 penyakit.” Beliau menyebutkan diantaranya adalah kusta.

Tanggal Pelaksanaan Bekam

Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa berbekam pada hari ke-17, 19 dan 21 (tahun Hijriyah), maka ia akan sembuh dari segala macam penyakit.” (Shahih Sunan Abu Dawud, II/732, karya Imam al-Albani)
Dari Abdullah bin Mas’ud RA, Rasulullah SAW bersabda: “ Sesungguhnya sebaik-baik bekam yang kalian lakukan adalah hari ke-17, ke-19, dan pada hari ke-21.” (Shahih Sunan at-Tirmidzi, Syaikh al-Albani (II/204))
Dari Anas bin Malik RA, dia bercerita: “ Rasulullah SAW biasa berbekam di bagian urat merih (jugular vein) dan punggung. Beliau biasa berbekam pada hari ke-17, ke-19, dan ke-21.” (HR, Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad, sanad shahih)
Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata: “Rasulullah SAW bersabda: ‘Berbekamlah pada hari ke-17 dan ke-21, sehingga darah tidak akan mengalami hipertensi yang dapat membunuh kalian’.” (Kitab Kasyful Astaar ‘an Zawaa-idil Bazar, karya al-Haitsami (III/388))

Hari Pelaksanaan Bekam

Dari Abu Hurairah RA, dia bercerita: “Rasulullah SAW bersabda: ‘Barangsiapa berbekam pada hari Rabu atau hari Sabtu, lalu tertimpa wadhah (cahaya dan warna putih, lepra), maka hendaklah dia tidak menyalahkan, melainkan dirinya sendiri’.” (Kitab Kasyful Astaar ‘an Zawaa-idil Bazar, karya al-Haitsami (III/388))
Dari Ibnu Umar RA, Rasulullah SAW bersabda: “Berbekam dilakukan dalam keadaan perut kosong adalah yang paling ideal, dimana ia akan menambah kecerdasan otak dan menambah ketajaman menghafal. Ia akan menambah seorang penghafal lebih mudah menghafal. Oleh karena itu, barangsiapa hendak berbekam, maka sebaiknya dia melakukannya pada hari Kamis dengan menyebut nama Allah SWT. Hindarilah berbekam pada hari Jumat dan hari Sabtu serta hari Ahad. Berbekamlah pada hari Senin dan Selasa. Hindarilah berbekam pada hari Rabu, karena Rabu merupakan hari dimana nabi Ayyub tertimpa malapetaka. Tidaklah timbul penyakit kusta dan lepra, kecuali pada hari Rabu atau malam hari Rabu.” (Shahih Sunan Ibnu Majah, II/261, karya Imam al-Albani)

Catatan:

Al-Khallal berkata: “Aku diberitahu Ishmah bin Isham, dia berkata: Aku diberitahu Hambal, dia berkat: ‘Abu Abdullah Ahmad bin Hambal biasa melakukan bekam kapan pun ketika darah tidak normal dan kapan pun waktunya’.”Dari beberapa hadits di atas dapat disimpulkan bahwa Nabi SAW biasa melakukan bekam ketika sakit, tanpa harus melihat kapan waktunya, tanpa harus menunggu hingga tiba waktu tertentu. Secara ilmiah dan medis, jika waktu-waktu yang ditetapkan para ulama itu merupakan waktu yang paling baik dan paling tepat untuk melakukan bekam, karena pada saat itulah darah sedang tidak normal, maka waktu datangnya sakit merupakan waktu yang paling tepat dan efektif, karena saat itulah darah sedang tidak normal.

Halalnya Upah Bagi Pembekam (Hajjam)

Dari Ibnu Abbas RA: “Bahwa Nabi SAW pernah berbekam di kedua urat merih dan di bagian antara kedua pundak yang merupakan pangkal punggung. Lalu beliau memberikan upah kepada pembekam. Seandainya upah bekam itu haram, pastilah Beliau SAW tidak memberinya.” (Kitab Mukhtashar asy Syamaa-ilil Muhammadiyah, tahqiq dan ikhtishar oleh Imam al-Albani)
Dari Rafi’ bin Khadij RA, Rasulullah SAW bersabda: “Apa yang didapatkan oleh seorang pembekam, maka sebaiknya upah itu diberikan rangsum makanan untuk binatang ternak.” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, Abu Dawud, at-Tirmidzi)
Dari Ibnu Umar RA: “Bahwa Nabi SAW pernah mengundang seorang tukang bekam lalu dia membekam beliau SAW. Setelah selesai, beliau SAW bertanya kepadanya: ‘Berapa pajakmu?’ Dia menjawab: ‘Tiga sha’.’ Lalu beliau SAW membatalkan satu sha’ dari pajaknya, kemudian beliau memberikan upahnya.” (Kitab Mukhtashar asy Syamaa-ilil Muhammadiyah, tahqiq dan ikhtishar oleh Imam al-Albani)
Dari Ali RA: “Bahwa Nabi SAW pernah berbekam dan menyuruhku untuk memberi tukang pembekam upahnya.” (Kitab Mukhtashar asy Syamaa-ilil Muhammadiyah, tahqiq dan ikhtishar oleh Imam al-Albani)
Dari Abdullah bin Mas’ud RA, dia bercerita: “Rasulullah SAW melarang mencari rizqi melalui tukang bekam.” (HR. Ibnu Majah)
Dari Anas bin Malik RA, dia bercerita: “Rasulullah SAW pernah berbekam, beliau dibekam oleh Abu Thayyibah RA. Lalu beliau menyuruh seseorang untuk memberikan dua sha’ bahan makanan kepadanya. Beliau memberitahu keluarganya, lalu mereka menghapuskan pajaknya.” (Kitab Mukhtashar asy Syamaa-ilil Muhammadiyah, tahqiq dan ikhtisar oleh Imam al-Albani)

Catatan:

Tirmidzi meriwayatkan dalam Sunan-nya dari ‘Ikrimah RA: “Ibnu Abbas RA memiliki tiga orang budak yang ahli bekam. Dua orang diantaranya dikaryakan untuk sumber penghasilan dirinya dan keluarganya, sedangkan yang satu orang lagi khusus membekam dirinya dan keluarganya.” (Ath-Thibb, 1978, hasan ghorib)

TESTIMONI PENELITIAN

Berdasarkan Laporan Umum Penelitian tentang Pengobatan dengan Metode Bekam tahun 2001 M (pada 300 kasus) dalam buku Ad Dawa’u l-Ajib yang ditulis oleh ilmuwan Damaskus Muhammad Amin Syaikhu didapat data sebagai berikut:

Dalam kasus-kasus tekanan darah tinggi, tekanan darah turun hingga mencapai batas-batas normal.
Dalam kasus-kasus tekanan darah rendah, tekanan darah naik hingga batas batas normal.
Jumlah sel-sel darah putih (leukosit) meningkat dalam 60% kasus dan masih dalam batas-batas normal.
Kadar gula darah turun pada pengidap kencing manis dalam 92,5 % kasus.
Jumlah asam urat di darah turun pada 83,68% kasus.
Pada darah bekam yang keluar, didapati bahwa eritrosit yang didalamnya berbentuk aneh.? tidak berfungsi normal, menganggu kinerja sel lain.

PROSEDUR MELAKUKAN PEMBEKAMAN

PERSIAPAN

MENYIAPKAN ALAT, SARANA DAN RUANGAN

1) Alat yang dipersiapkan: set kop/tabung penghisap, skapel, jarum, lancet pen, pisau bedah, duk kain, sarung tangan, masker, mangkok/cawan, tempat sampah, meja dan kursi

2) Bahan yang disiapkan: kassa, kapas/tissue, betadin, detol, sabun, zalf, alkohol, spiritus, minyak zaitun, minyak habbatussauda, al qusthul hindi, minyak urut hangat (misal gandapura), minuman hangat, baik kalau disediakan madu dan susu.

3) Mensterilkan alat agar bebas kuman dan tidak menyebarkan penyakit, dengan cara: merebus tabung kop paling sedikit selama 30 menit setelah air mendidih terus menerus (karet dilepas dulu). Sarung tangan, karet dan duk kain disterilkan dengan tablet formalin.

4) Jarum, pinset, pisau, silet, hanya boleh sekali pakai saja. Selesai satu pasien, langsung buang

5) Ruangan harus bersih, terang dan cukup aliran udara dan tidak pengap

B. MENYIAPKAN PASIEN

1) Pasien dijelaskan tentang bekam, efek yang terjadi, proses kesembuhan dll

2) Pasien disiapkan mentalnya agar tidak gelisah dan takut, bimbinglah berdoa dan berwudlu

3) Bagi pasien yang belum pernah dibekam cukup dibekam 1 – 2 gelas

4) Pasien dipersiapkan makanan, minuman, kebersihan tubuh dan kebersihan tempat yang akan dibekam

C. MENYIAPKAN DIRI SENDIRI (JURU BEKAM)

1) Juru bekam dalam keadaan sehat, tidak sakit, sudah berwudlu dan berdoa

2) Juru bekam telah menguasai ilmu bekam (professional)

3) Juru bekam sudah sering dibekam dan membekam

4) Juru bekam meningkatkan iman dan taqwa

2. IDENTIFIKASI PASIEN

A. Mencatat Identitas Umum: Nama, alamat, usia, jenis kelamin, status

B. Mencatat Identitas Keluarga: Kedudukan dan status dalam keluarga

3. MEWAWANCARAI PASIEN

A. Keluhan pasien, keluhan utama, keluhan tambahan/lain, riwayat penyakit

B. Keluhan dari masing-masing organ tubuh

4. MEMERIKSA FISIK PASIEN

A. Pemeriksaan Umum: tekanan darah, nadi, suhu, pernafasan, lidah, iris, telapak tangan, dll

B. Pengamatan, pendengaran, dan penciuman dari daerah keluhan, dan dari masing-masing organ

C. Perabaan sekitar keluhan dan perabaan pada sekitar organ lain

D. Pengetukan daerah sekitar keluhan dan pada organ lain

5. PEMERIKSAAN PENUNJANG LAIN

A. Pemeriksaan khusus: iris mata (iridologi), lidah, telinga, telapak tangan dll

B. Pemeriksaan penunjang: laboratorium, radiologi, CT-Scan, MRI dll

6. PENYIMPULAN DAN PENENTUAN DIAGNOSA PENYAKIT

A. Menentukan jenis keluhan

B. Menentukan jenis penyakit

C. Menentukan letak penyakit

D. Menentukan penyebab penyakit

E. Menentukan jenis pengobatan

7. MENENTUKAN DAERAH DAN TITIK YANG DIBEKAM

A. Titik yang sesuai dengan yang dikeluhkan

B. Titik lain yang satu jurusan/meridian dengan titik yang dikeluhkan

C. Titik lain yang berlawanan dengan titik yang dikeluhkan

D. Titik lain yang berpasangan dengan titik yang dikeluhkan

E. Titik-titik istimewa

F. Titik-titik khusus

8. MELAKUKAN PEMBEKAMAN

A. Bekam tanpa mengeluarkan darah (hijamah jaffah = bekam kering)

B. Bekam dengan mengeluarkan darah (hijamah damamiyah = bekam basah)

9. MEMBERIKAN TERAPI LAIN

A. Memberikan terapi tindakan, operasi dll

B. Memberikan “food suplement” obat-obatan dan bahan berkhasiat

C. Memberikan nasehat, tausiyah dan doa.

BEBERAPA HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM PROSES PEMBEKAMAN

Bekam tidak dianjurkan terhadap:

a) Penderita diabetes (kencing manis) atau pendarahan, kecuali juru bekam yang benar-benar ahli.

b) Pasien yang fisiknya sangat lemah

c) Penderita infeksi kulit yang merata

d) Orang tua, jika mereka tidak sangat membutuhkannya, karena lemahnya fisik mereka

e) Anak-anak penderita dehidrasi (kekurangan cairan) (bekam basah)

f) Penderita penyakit kanker darah

g) Penderita yang sering mengalami keguguran kandungan

h) Penderita penyakit gila dan ketidakstabilan emosi

i) Penderita Hepatitis A dan B apabila sedang dalam kondisi parah. Adapun bila kondisi sudah tidak parah atau penyakit tersebut merupakan penyakit menahun, maka tidak mengapa untuk diobati dengan bekam

j) Pengidap penyakit kuning karena hepatitis

k) Pasien yang melakukan cuci darah

l) Pasien yang mengalami kelainan klep jantng, kecuali di bawah pengawasan dokter dan orang yang benar-benar ahli bekam

m) Penderita kedinginan, sementara suhu badannya sangat tinggi atau penderta flu dan semisalnya, kecuali setelah ia tidak lagi merasa kedinginan

n) Wanita hamil pada 3 bulan pertama

o) Terhadap orang yang kesurupan, terkena sihir, guna-guna, dan sebagainya, kecuali juru bekam yang telah mampu menghadapi kasus-kasus semacam ini.

p) Pada orang yang baru pertama kali melakukannya, kecuali setelah dilakukan persiapan mental baginya. Yang paling baik adalah hendaknya ia melihat orang lain yang berbekam di hadapannya. Selain itu, ia perlu mendengar tentang keutamaan-keutamaan dan manfaat bekam

q) Pasien yang masih mengkonsumsi obat pelancar darah, kecuali dengan sangat hati-hati. Demikian pula terhadap orang yang kelelahan, sehingga ia beristirahat

r) Pasien penyakit jantung, tidak boleh dilakukan terhadap pasien yang menggunakan peralatan bantu untuk mengatur detak jantung.

s) Terhadap orang yang baru memberikan donor darah kecuali setelah berlalu beberapa hari, tergantung kondisi kesehatannya. Demikian pula terhadap penderita vertigo, sampai keadaan dirinya rileks.

t) Pengguna obat-obat perangsang tidak dianjurkan untuk dibekam, kecuali setelah meninggalkannya. Penderita ketakutan juga sebaiknya menunggu sampai kondisi kejiwaannya tenang.

Seyogyanya dihindari pembekaman langsung sesudah mandi
Seyogyanya dihindari pembekaman setelah pasien mengalami muntah
Dianjurkan tidak langsung makan sesudah berbekam, tetapi boleh minum madu atau minuman yang memulihkan kebugaran
Pada penderita dengan kelainan cairan lutut, dalam pembekaman jangan sampai gelas bekam dipasang pada daerah yang sakit, melainkan di sekitarnya.
Varises yang terjadi di betis, maka pembekaman dilakukan di kanan kiri varises secara hati-hati
Pembekaman terhadap pasien yang mengidap penyakit liver (hati) harus dilakukan secara sangat hati-hati
Penderita penyakit perdarahan atau diabetes (kencing manis) jika dilakukan pembekaman, maka tidak dengan sayatan, melainkan dengan tusukan ringan dengan jarum akupuntur
Untuk penderita tekanan darah rendah hendaklah daerah punggung bagian bawah tidak dibekam. Pembekaman hendaknya juga dilakukan satu demi satu, jangan dilakukan pembekaman sekaligus di dua tempat atau lebih secara bersamaan

10. Untuk penderita anemia, pembekaman dilakukan satu demi satu, sesuai dengan kesiapan kondisi tubuhnya. Jika pasien mengalami pingsan, maka gelas bekam harus segera dicabut dan pasien diberi minuman yang mengandung gula (air manis).

11. Jangan melakukan bekam kecuali setelah bertanya kepada pasien, apakah aliran darahnya deras, apakah ia mengidap diabetes, penyakit-penyakit hati (hepatitis), kanker, urat yang robek, dan ada cairan di lututnya.

12. Bekam terhadap wanita harus dilakukan oleh sesama wanita atau laki-laki yang menjadi mahramnya

13. Tidak boleh dilakukan bekam di atas simpul otot, tapi bisa dilakukan penyedotan dengan gelas, tanpa penyayatan (bekam kering)

14. Bagi orang tua dan anak-anak, hanya dilakukan penyedotan ringan

15. Tidak dianjurkan melakukan bekam dalam keadaan sangat kenyang atau sangat lapar

16. Dianjurkan mandi air hangat dan melakukan pemijatan setelah berbekam

17. Ditegaskan pada pasien agar sehari sebelum dan sesudah bekam tidak berhubungan badan (bersetubuh) dengan istrinya untuk menghindari lemah badan.

18. Jika pasien pingsan lantaran bekam, hendaknya dibaringkan dan diolesi minyak jinten hitam (habbatussauda) pada bagian tengkuknya dan dipijati perlahan hingga sadar. Juru bekam tidak perlu kuatir, sebab hal itu sudah biasa terjadikarena kondisi fisik pasien yang kurang fit. Juru bekam hendaknya menenangkan pasien ketika telah sadar dan bekam bisa dilanjutkan lain waktu ketika keadaan pasien sudah normal.

19. Dapat juga untuk pasien yang pingsan hendaknya dibaringkan di atas lantai yang tidak dingin dengan posisi terlentang, kemudian angkat kaki setinggi mungkin atau telungkup dan angkat kaki dan tekuk berulang kali.

20. Semua alat gelas (Cupping glass), alat stainless dan perlengkapan lain yang baru digunakan harus disterilkan terlebih dahulu sebelum digunakan pada orang lain.

CARA MEMBEKAM

Siapkan gelas ukuran sedang yang telah dipasang alat pemantiknya, dalam keadaan steril yang sebelumnya dapat direndam dalam alkohol kemudian dikeringkan dan dibersihkan dengan tissue/kapas.
Bersihkan daerah akhda’ dengan kapas/kain kassa yang telah diberi betadine. Juru bekam dan pasien dalam keadaan suci dari hadas dengan wudlu. Juru bekam dapat membaca/berdoa (sir atau jahr) dengan bacaan ruqyah untuk orang sakit yang dicontohkan Nabi SAW. dan ingatkan pasien untuk selalu berdzikir dengan membaca minimal: “Allahu huwa asysyifa” atau “Allahu Huwasysyafi‘” (Allah Yang Maha Menyembuhkan), selama proses pembekaman supaya yaqin bahwa hanya Allah SWT. yang dapat menyembuhkan penyakit. Juru bekam juga harus selalu membaca dzikir ini.
Letakkan alat bekam di daerah akhda’ dan ucapkan Basmalah (dengan sir atau jahr)
Kokang secukupnya 2-3 kali, tidak terlalu kuat atau lemah, kemudian geserkan gelas bekam ke seluruh tubuh bagian punggung, tanpa melepas penyedotnya. Jika terlalu lemah sedotannya maka gelas bekam akan lepas, sedot lagi secukupnya. Cara ini disebut “Bekam Luncur”, untuk mendapatkan kelenturan kulit dan daging sebelum bekam kering, serta memberikan efek nyaman pada pasien.
Setelah bekam luncur selesai, pijat-pijatlah daerah yang akan dibekam, seperti halnya pijat refleksi. Pijat ini akan memberikan kelenturan kulit dan daging juga dan memberikan rasa nyaman.
Letakkan lagi alat bekam di daerah akhda’ dan ucapkan Basmalah (dengan sir atau jahr)
Kokang atau sedot secukupnya 8-10 kali sehingga gelas menempel kokoh berada di daerah akhda’, kemudian tunggu 5-7 menit.
Bukalah penutup gelas bagian atas agar udara dapat masuk, sehingga gelas bekam mudah diambil.
Ambil silet/pisau/jarum/lancet pen lalu sayatkan/tusukkan ke daerah akhda’ secukupnya (jangan terlalu dalam dan banyak sayatan) dan arah sayatan harus searah dematom kulit (jangan berlawanan karena bisa terputus syaraf dan pembuluh darahnya)

10. Ambil gelas dan pemantiknya, arahkan ke tempat semula, lalu kita kokang secukupnya sambil mengucapkan Basmalah. Kemudian tunggu sampai darah kotor (rusak) keluar 5-7 menit. Gelas mulai kelihatan terisi darah kotor akibat adanya tekanan udara dalam gelas tersebut. Perhatikan betul bagi penderita diabetes agar waktu bekam tidak terlalu lama untuk menghindari terkelupasnya kulit yang dapat menimbulkan luka.

11. Ambil tissue dan letakkan di bawah gelas dengan tangan kiri, lalu perlahan buka penutup udara bagian atas gelas dan segera buka, ditekan lalu arahkan agar darah masuk semua ke dalam gelas bekam dengan tangan kanan. Tahan tissue dengan tangan kiri sampai sisa darah habis dan bersihkan ke seluruh daerah akhda’ dengan tissue tersebut sampai bersih.

12. Bersihkan gelas bekam yang berisi darah kotor dengan tissue. Semakin parah penyakit seseorang, maka semakin merah kehitaman darah yang ada di gelas. Bersihkan gelas sampai jernih kembali.

13. Lakukan lagi proses penyedotan sekurang-kurangnya 2 kali maksimal 5 kali. Setelah selesai, gelas bekam ditaruh di cawan untuk dibersihkan.

14. Tutup luka sayatan/tusukan dengan membersihkan sisa darah dengan betadine, lalu oleskan minyak habbatussauda/ zaitun/ al-qisthul hindi, lalu tutup dengan kapas/tissue agar minyak tidak mengenai pakaian dan dagu.

15. Dengan pemakain minyak di atas, Insya Allah luka sayatan akan tertutup kembali/normal seperti semula.

Tempat/Titik Bekam

Di bagian atas kepala (ummu mughits), caranya dengan mencukur rambut pada bagian yang akan dibekam. Bekam di kepala sangat efektif untuk terapi penakit migrain, vertigo, sakit kepala menahun, darah tinggi, stroke, suka mengantuk, sakit gigi, sakit mata, melancarkan peredaran darah, perbaikan sistem kekebalan tubuh, dan lain-lain.
Di sekitar urat leher (al akhda’iin), titik ini untuk mengobati penyakit seperti: sakit kepala, wajah, kedua telinga, mata, polip (hidung) dan tenggorokan, gigi seri lidah, kanker darah, melancarkan peredaran darah.
Di bawah kepala (An Naqrah), sekitar empat jari di bawah (tulang tengkorak paling bawah), bermanfaat menyembuhkan radang mata (pada anak-anak), tumor pada telinga, berat kepala, bintik-bintik di wajah, jerawat.
Daerah antara dua pundak (al kaahil), merupakan titik paling sentral untuk mengatasi berbagai macam penyakit.
Daerah sekitar pundak kiri dan kanan (Naa ‘is), yaitu daging lembut di pundak yang tegang ketika merasa takut. Bekam pada titik ini dapat bermanfaaat untuk menetralisir keracunan dan penyakit liver.
Daerah punggung (di bawah tulang belikat), bekam di daerah ini banyak memiliki keistimewaan dan kahsiatnya.
Daerah punggung bagian bawah dan tulang ekor untuk penyakit pegal/nyeri di pinggang dan wasir.
Pangkal telapak kaki (iltiwa’ – di bawah mata kaki) untuk penyakit nyeri di kaki, asam urat, kaku, dan pegal-pegal.
Di tempat-tempat yang dirasakan sakit.

Lebih detail, diterangkan sebagai berikut:

1. AL AKHDA’AIN :

a) Terletak di sekitar otot-otot (urat leher) kanan dan kiri, di sekitar vena jugularis interna dan di sekitar otot sternocleidomastoideus.

b) Merupakan pusat kegiatan dan penjalaran dari usus kecil dan besar.

c) Berperan dalam pengobatan gondok, afonia, kaku kuduk/leher, nyeri tenggorokan, flu, pipi bengkak, tinnitus, mencegah sakit kepala, sakit wajah, sakit gigi, sakit telinga, hidung, sakit kerongkongan .

2. ILTIWA’

a) Terletak di bawah mata kaki bagian dalam (malleolus medialis), antara malleolus medialis dengan tulang tumit (calcaneus)

b) Merupakan pusat penjalaran organ ginjal

c) Berperan dalam pengobatan tinnitus, hemoptisis, gangguan haid, insomnia, ejakulasi dini, asam urat, ginjal, bronkietasis, nyeri punggung, gangguan kencing dll.

3. AL KAHIL

a) Terletak di sekitar tonjolan tulang leher belakang (processus spinosus vertebrae VII), antara bahu (acromion) kanan dan kiri, setinggi pundak.

b) Merupakan titik pertemuan dan penjalaran organ kandung empedu, lambung, usus halus, usus besar, kandung kemih dan tripemanas.

c) Berperan dalam pengobatan nyeri leher, demam, epilepsi, batuk, flu, asma, kaku punggung dll.

d) Anas bin Malik berkata: ” Rasulullah SAW. pernah dibekam di al akhda’ain dan al kahil” (HR. At Tirmidzi, Abu Dawud, Hakim dan Ahmad).

4. HAMMAH (‘Alaa Ro’sun)

a) Merupakan titik paling atas kepala, terletak di tulang ubun-ubun (osparetale) bagian depan, yaitu terletak di titik pertemuan antara batas rambut bagian belakang dengan batas rambut bagian depan.

b) Berperan dalam pengobatan sakit kepala, pusing, vertigo, mania, gangguan pengkihatan, menghilangkan pengaruh sihir, stroke dll.

5. YAFUKH

a) Terletak di titik pertemuan tulang tengkorak depan dan belakang, yaitu antara tulang ubun-ubun (os parietale) dan tulang dahi (os frontale).

b) Pada anak-anak, saat pembekaman tidak boleh dikeluarkan darahnya, karena umumnya pertemuan antara kedua tulang tersebut belum menutup sempurna.

c) Berperan dalam pengobatan epilepsi, pusing, sakit kepala, gangguan penglihatan, rinorhea, kejang dll.

6. AL KATIFAIN

Kedua bahu. Berfaidah untuk mengobati penyakit di pundak dan penyakit leher. (Nabi SAW melakukan bekam pada kedua bahu saat diberi makanan lengan daging kambing yang dibubuhu racun oleh yorang Yahudi.

7. ‘ALA WARIK

Berguna untuk sakit pegal-pegal, lower back pain (Dari Jabir RA, bahwa Rasulullah SAW pernah melakukan bekam pada pinggulnya karena penyakit pegal-pegal/capek yang dideritanya (HR. An-Nasai, Ibnu Majah).

8. QAMAHDUAH

a) Terletak di tulang kepala belakang di sekitar tonjolan tulang

b) Bagian dimana kalu sesorang tidur terlentang maka qamahduah adalah bagian kepala yang menempel di tanah.

c) Berperan dalam pengobatan sakit kepala belakang, pening, tuli, kaku lidah, schizophrenia, epilepsi, leher kaku, pusing, vertigo dll.

9. PELIPIS DAN DAGU

Berguna untuk mengobati pusing/pening pada kepala, mengobati sakit gigi dan sakit pada bagian wajah, mengobati sakit kerongkongan/batuk. (Dari Ibnu Abbas berkata, Rasulullah SAW pernah melakukan bekam sebanyak 3 kali pada kedua pelipisnya.

10. BAGIAN PUNGGUNG KAKI

Berguna untuk menghilangkan kutil atau borok yang tumbuh di kedua paha, betis, serta tulang kering. Menghentikan keluarnya darh haidh dan gatal-gatal pada buah testis (kantung kemaluan laki-laki) dan asam urat.

11. DI BAWAH DADA DI ATAS PERUT

Berguna untuk menyembuhkan bisul-bisul, kurap/kudis dan panu yang ada di paha, menyembuhkan kaki yang sering nyeri, mengobati wasir, mengobati penyakit kaki bengkak (elephantiasis), menghilangkan gatal-gatal pada bagian punggung.

12. ‘ALA DZOHRIL QODAMI

Terletak di bagian kaki belakang di bawah lekukan lutut. Berguna untuk menghilangkan keletihan pada bagian kaki.

13. UMU MUGITS

a) Terletak di tulang tengkorak di bagian atas agak ke belakang. Tepatnya di tulang ubun-ubun, di 2/3 bagian depan.

b) Apabila kepala dan batas rambut bagian belakang ke batas rambut bagian depan dibagi menjadi 12 bagian, maka umu mugits terletak di 7 bagian dari garis batas rambut bagian belakang dan 5 bagian dari garis batas rambut bagian depan.

c) Hati-hati saat pembekaman kepala, sebab dekat dengan pusat sensorik dan motorik, yang menyebabkan kelumpuhan organ-organ dan alat-alat tubuh.

TITIK-TITIK TERLARANG UNTUK DIBEKAM

Pada dasarnya bekam dapat dilakukan di tempat mana saja, namun harus diingat ada bagian-bagian tubuh yang apabila dibekam menimbulkan efek negatif. Oleh karena itu harus diperhatikan tempat-tempat bahaya tersebut.

Titik bekam yang harus dihindari adalah area tubuh yang banyak simpul limpa (lymphatic system), lubang-lubang pada anggota tubuh, area tubuh yang berdekatan dengan pembuluh besar, lokasi palpitasi, dan bagian tubuh yang ada varises, tumor, retak tulang, jaringan luka, dan sebagainya.

Sistem limpa merupakan sistem penyingkiran sisa-sisa buangan metabolisme, bakteri jahat, sisa sel tubuh, dan bahan-bahan tidak terpakai lainnya dari jaringan dalam tubuh ke dalam nodus limpa dimana dimusnahkan oleh sel-sel immunity, seperti sel B, sel T, dan magrofag. Sistem limpa daerah lympatic yaitu daerah dimana terdapat pembuluh darah limpa yang memproduksi cairan lympatic untuk mengontrol sistem kekebalan tubuh, antara lain dada, leher bagian depan, ketiak, lengan depan bagian atas, pangkal paha, bagian persendiaan, tonsil tenggorokan, dan ulu hati.

Secara lebih lengkap titik-titik terlarang sebagai berikut:

Inveksi baru. Karena darah akan mengucur deras dan keluar terlalu banyak. Karena dengan torehan yang tipis pada epidermis saja, darah bisa keluar banyak yang dapat mengakibatkan anemia.
Patella atau tempurung lutut
Tepat di sendi-sendi tulang
Varises. Benar-benar merupakan tindakan yang amat bodoh jika gelas bekam mengenai varises. Jika pembuluh darah vena yang mengalami varises itu pecah, maka dapat mengancam nyawa pasien
Tumor dan kanker. Prinsipnya sama dengan varises
Tulang punggung kecuali di bagian bawah servikal dan bagian atas torakal serta bagian bawah lumbar
Pusat kelenjar limfa atau getah bening atau node lymphaticy
Lubang-lubang alami, seperti telinga, pusar, puting susu atau payudara, mata, telinga
Bagian yang terkena cacar air. Prinsipnya sama dengan luka baru

10. Di bagian tubuh yang sangat sakit karena asam urat stadium tinggi

11. Bagian perut wanita hamil. Kalaulah harus dihijamah, maka dapat dihijamah dari arah belakang atau punggung

12. Bagian tubuh yang sensitive dan banyak syaraf yang lembut, seperti pergelangan lengan tangan dalam. Hal ini hanya sebatas untuk kehati-hatian, karena toh sayatan dilakukan amat tipis di epidermis

13. Tepat di lipatan tubuh, seperti ketiak, selangkangan, siku dalam

Waktu Khusus Bekam

Dari Abdullah bin Mas’ud r.a., dia berkata, Rasulullah Saw bersabda: “Waktu yang paling baik bagi kalian untuk melakukan hijamah ialah pada tanggal 17, 19, dan 21 (dari bulan qamariyah)”.

Secara alamiah pada tanggal tersebut cairan-cairan dalam tubuh bergolak dan mencapai puncak penambahannya. Jika di awal bulan darah belum bergejolak sedangkan di akhir bulan darah sudah mulai berkurang.

Pemilihan waktu hijamah adalah sebagai tindakan preventif untuk menjaga kesehatan dan penjagaan diri terhadap penyakit. adapun untuk kasus tertentu misalnya sakitnya tidak tepat/ jauh pada tanggal tersebut bisa dibekam pada waktu sakit karena saat itu darah dalam keadaan tidak normal.

Dari Anas RA, berkata Rasulullah SAW biasa berbekam pada akhda’ain dan tengkuk. Beliau berbekam pada tanggal 17, 19, dan 21 bulan hijrah (HR. Tirmidzi:51/Hasan). Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa berbekam pada tanggal 17, 19 dan 21, maka itu akan menyembuhkan semua penyakit” (HR. Abu Dawud, (3861), hasan). Ibnul Qoyyim berkata: ” Semua hadits ini sesuai dengan kesepakatan para tabib bahwa berbekam pada paruh kedua suatu bulan hingga pekan ketiga dari setiap bulan, lebih bermanfaat daripada berbekam pada awal bulan maupun akhir bulan. Namun, bila karena suatu kebutuhan pengobatan dengan cara ini digunakan, kapan saja itu dilakukan, maka tetap bermanfaat, meski di awal bulan atau akhir bulan.”

DOWNLOAD MATERI BEKAM SELENGKAPNYA DI: http://assunnah-qatar.com/phocadownload/PDF/BEKAM.pdf

8 Tips menjalankan Bisnis Internet dari Rumah




Kebanyakan orang yang memulai bisnis internet, biasanya menjalankannya dari rumah. Ada yang cukup dengan sebuah meja dan kursi serta komputer yang tak jauh dari tempat tidur, ada juga yang sudah memiliki ruang kerja khusus di rumah, atau mungkin ada juga yang masih menjalankannya di warnet. Tak masalah… Saya pun melakukanya dulu waktu masih merintis bisnis ini. Yang penting, bisnis internet harus terus berjalan.

Nah, karena mayoritas pebisnis internet kemudian memilih kerja di rumah untuk menjalankan bisnis internetnya, saya ingin bagikan bagaimana Tipsmenjalankan bisnis internet dari rumah. Di sini saya tak akan membahas mengenai produk, membuat situs web, atau promosi di internet. Bagi anda yang sudah belajar di Formula Bisnis, anda akan paham soal itu.
Di sini akan dibahas mengenai bagaimana melakukan bisnis internet dari rumah.
  1. Tetapkan jam kerja.Sekalipun mungkin anda baru mulai bisnis internet dan hendak menjadikannya bisnis sampingan, anda harus punya jam kerja yang anda patuhi. Mungkin dua jam per hari, empat jam atau berapa jam?

  1. Buat area kerja khusus. Kalau anda punya ruang kerja tersendiri di rumah anda itu akan lebih baik. Namun jika tidak, anda tetap bisa lakukan itu dengan menciptakan suasana kerja di area yang anda beri pembatas yang menegaskan kalau area tersebut merupakan ruang kerja anda– sekalipun mungkin area tersebut tak jauh dari tempat tidur anda. Melakukan hal itu akan membuat anda lebih fokus saat menjalankan bisnis internet anda.


  1. Tetapkan target dan atur prioritas. Tiap hari anda harus memiliki target dan prioritas yang harus anda selesaikan. Menetapkan prioritas akan membantu anda lebih produktif dan tak banyak buang waktu

  1. Rapi.Rapikan diri anda setiap akan mulai kerja. Begitupun dengan area kerja anda. Singkirkan barang-barang yang tak berkait dengan pekerjaan anda. Rapikan juga hal-hal yang berhubungan dengan bisnis internet anda. Simpan username, password, url reseller/affiliate secara rapi agar anda mudah menggunakannya.
  2. Fokus. Saat mulai menjalankan bisnis internet, fokus pada apa yang harus anda lakukan. Jangan pikirkan hal lain. Cukup fokus apa yang harus anda lakukan saat ini. Lakukan dengan penuh semangat!

  1. Disiplin. Lakukan aktivitas bisnis internet anda secara disiplin. Agar anda disiplin, ingat kembali apa visi bisnis internet anda. Apa yang ingin anda hasilkan dan perbuat dengan bisnis internet anda itu. Pasti ini akan membantu meningkatkan semangat anda.


  1. Rancang anggaran bisnis internet. Seperti anggaran untuk pengembangan bisnis internet, anggaran untuk marketing dan iklan, anggaran untuk pembelajaran bisnis internet, anggaran operasional, dsb. Di sini kalkulasi investasi bisnis internet anda bermain.

  1. Atur waktu bersama keluarga. Jangan abaikan keluarga anda. Mungkin si kecil harus anda antar ke sekolah terlebih dahulu atau ini waktunya jalan-jalan bersama keluarga. Atur waktu bersama keluarga anda tercinta.

Inilah delapan tips menjalankan bisnis internet dari rumah. Anda bisa praktekkan sekarang.
Salam ACTION! Go Success.!

Keteguhan Ramlah binti Abu Sufyan Dalam Memeluk Islam



Dikisahkan bahwa setelah Ramlah binti Abu Sufyan mendengar tentang Islam, dia langsung menyatakan diri memeluk Islam, terutama setelah mengetahui bahwa agama baru itu menyuruh manusia untuk menyembah Allah semata, meninggalkan peribadatan berhala, menganjurkan untuk berakhlak baik dan terpuji, serta menjauhi berbagai bentuk kemungkaran. Ramlah meyakini bahwa hanya Islamlah agama yang baik. Karena itu, dia bergegas masuk Islam, dan tidak takut kepada ayahnya, Abu Sufyan, yang pada saat itu menjadi pemimpin Makkah dan juga pemimpin Bani Umayyah. Terbukti, setelah berita masuk Islamnya sampai kepada sang ayah yang merupakan pemimpin kaum musyrik, dia tetap tegar dan kokoh pada pendiriannya.

Mendengar berita keislamannya putrinya, Abu Sufyan marah besar. Ini mengingat, tidak pernah terlintas di benaknya akan ada seseorang dari suku Quraisy yang keluar dari kekuasaannya dan menentang perintahnya. Jelas, keislaman putrinya, Ramlah, sangat mengusik kekuasaan Abu Sufyan. Ramlah benar-benar memiliki sikap patriotik luar biasa yang dicatat oleh sejarah. Betapa tidak, dia begitu teguh menghadapi tirani kekafiran yang direfleksikan dalam diri sang ayah. Ramlah dengan terang-terangan ingkar kepada tuhan-tuhan ayahnya, tuhan-tuhan yang selamanya tidak akan pernah mendatangkan manfaat dan tidak pula bisa menolak bahaya. Ramlah dengan kokohnya beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.

Tak ayal, Abu Sufyan berusaha dengan segala cara untuk bisa mengembalikan putrinya itu kepada agama nenek moyangnya. Namun usahanya itu sia-sia, karena sang putri tetap kokoh pada akidah tauhid. Abu Sufyan pun merasa malu dan bersembunyi dari kaumnya. Dia tidak tahu lagi bagaimana menghadapi cemoohan orang-orang Quraisy yang disebabkan keislaman Ramlah.

Maka orang-orang musyrik melakukan konspirasi untuk menghadapi Ramlah dan suaminya, setelah mendapatkan ‘restu’ dari Abu Sufyan. Mereka mempersempit ruang gerak Ramlah dan suaminya, hingga keduanya lari dari bumi Makkah, dan berangkat menuju Habasyah. Keduanya pun menetap di Habasyah. Dia tidak tahu apa yang akan terjadi dengan takdirnya. Allah berketetapan untuk memberikan ujian berat kepada Ramlah, untuk menguji kekuatan iman dan ketetapan hatinya.

Berbagai ujian dan cobaan dilalui Ramlah di Habasyah, dan dia tetap dalam keimanannya, beribadah kepada Allah, mendidik anaknya dalam koridor ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Tidak seperti Ramlah yang kokoh dan tegar, Ubaidillah bin Jahsy (suaminya) justru menjadi ragu-ragu, dan sering kedapatan duduk bareng dengan para pendeta Nasrani.

Pada suatu malam, Ramlah bermimpi bahwa suaminya terjatuh ke dalam lautan yang dalam dan gelap. Sehingga keadaannya suaminya menjadi sangat buruk. Kemudian dia pun bangun dari tidurnya dengan perasaan takut dan cemas. Ramlah menemui suaminya dan memberitahukan kepadanya mengenai mimpi itu. Suaminya lantas berkata, “Aku melihat agama itu (Nasrani), dan aku tidak melihat suatu agama yang lebih baik daripada agama Nasrani. Karena itu, aku menganut agama itu. Kemudian aku masuk ke dalam agama Muhammad, dan aku kembali lagi ke agama Nasrani.”

Ramlah kemudian berusaha mengembalikan suami ke agama Islam, namun suaminya menolak. Hal ini menjadi ujian dan cobaan terberat baginya. Bahkan suaminya mencoba mengajak Ramlah untuk memeluk agama Nasrani. Akan tetapi Ramlah bersikap layaknya seorang patriot dan tetap bertahan di dalam Islam yang telah melapangkan dada dan menyinari akalnya. Ubaidillah kemudian memberi dua pilihan kepada Ramlah; memeluk agama Nasrani atau diceraikan. Bagi Ramlah dua pilihan itu menjelma menjadi tiga pilihan, yaitu antara menemui seruan suaminya, atau diceraikan, atau kembali kepada ayahnya yang masih kafir, lalu tinggal di rumahnya dalam keadaan terpaksa dan ditekan, atau tetap bermukim di negeri Habasyah sendirian, tanpa keluarga.

Ramlah menjauh dari orang-orang dan duduk menyendiri memikirkan apa yang harus dilakukan. Hingga akhirnya, keteguhan imannya memutuskan untuk tetap tinggal di Habasyah. Dia pasrah dan menyerahkan segala urusannya hanya kepada Allah. Demikianlah, seandainya bukan karena keimanan dan ketawakalannya yang kuat kepada Allah, niscaya dia tidak mampu menghadapi ujian serta guncangan yang berat itu. Dalam keadaan itulah Ramlah kemudian mendengar kabar kematian suaminya yang meregang nyawa disebabkan minuman keras (khamr). Namun sekali lagi, dia tetap bersabar menghadapi kabar duka itu.

Bertemu Kembali dengan Sang Ayah

Hari demi hari dilalui Ramlah di negeri Habasyah dengan penuh kesabaran dan ketabahan menghadapi berbagai macam kesulitan hidup, hingga akhirnya Allah memberinya jalan keluar dari segenap ujian itu. Karena sesungguhnya setelah kesulitan pasti datang kemudahan, dan setiap masalah pasti akan ada jalan keluar dan jalan menuju kebahagiaan, selama berpegang teguh kepada Islam.

Diceritakan bahwa Rasulullah mengutus seseorang untuk melamarkan Ramlah bagi beliau. Dengan demikian, Ramlah mendapatkan kemuliaan sangat besar, karena menjadi Ummul Mukminin. Hal tersebut merupakan balasan keimanan dan kesabarannya, serta keteguhan hatinya.

Ummul Mukminin Ramlah kemudian kembali ke Madinah, dan hampir seluruh penduduknya menyambut hangat kedatangan anak perempuan Abu Sufyan itu. Dia lalu tinggal bersama Rasulullah dan memulai kehidupan bersama beliau dalam keadaan yang lebih baik dari kehidupan sebelumnya.

Ketika orang-orang Quraisy melanggar perjanjian yang ditetapkan bersama Rasulullah, Abu Sufyan datang untuk memperbarui dan mengokohkan perjanjian itu. Abu Sufyan lalu menemui putrinya, Ramlah, di dalam rumah. Ketika Abu Sufyan hendak duduk di atas dipan Rasulullah, dengan tanggap Ramlah melakoni sikap patriotik di hadapan ayahnya, dan menyingkirkan dipan beliau agar tidak diduduki sang ayah.

Sikap tersebut menjadi teladan baik bagi kaum beriman untuk senantiasa membela Rasulullah, dan barra` (berlepas diri) dari orang-orang kafir, meski mereka adalah orangtua dan saudara. Ramlah menyadari bahwa ayahnya masih kafir, sehingga dia tidak membolehkannya duduk di tempat Rasulullah. Tak lama setelah kejadian tersebut, Abu Sufyan kemudian masuk Islam. Betapa senang dan gembira hati Ramlah, setelah menjalani kehidupan yang sulit, dia kemudian mendapatkan beberapa kebahagiaan.

Sikap Ramlah menghadapi cobaan yang menimpanya bisa dijadikan contoh baik bagi setiap muslim dan muslimah. Kedalaman keimanan kepada Allah membuatnya mampu bersabar dalam keadaan susah dan tetap berpegang teguh kepada prinsip.

Sumber:Lantaburtv

Mengingat Ustadz Jenderal Sudirman



Siapa tak kenal Jenderal Sudirman? Inilah satu-satunya jenderal yang hanya bisa menyaingi kepopuleran 7 jenderal korban keganasan PKI yang ada di buku sejarah. Di Bodas Karangjati, Purbalingga, bayi Sudirman pertama kalinya menangis tepatnya tanggal 24 Januari 1916. Dari sejak kecil, Sudirman sudah dikenal punya jiwa sosial yang tinggi. Semasa mudanya Sudirman aktif dalam organisasi pramuka dan terkenal sangat disiplin—satu sifat yang kelak akan menjadikannya sebagai seorang jenderal besar.

Sudirman termasuk beruntung. Pasalnya untuk zaman itu, tak banyak yang bisa bersekolah sampai tuntas. Pendidikan terakhirnya adalah Sekolah Guru Muhammadiyah di Solo, tapi tak sampai tamat. Tapi beliau tetep menjadi guru di Muhammadiyah Cilacap. Di masa pendudukan Jepang, Sudirman sangat memperhatikan masalah sosial. Salah satu buktinya adalah ia mendirikan koperasi untuk menolong rakyat dari bahaya kelaparan. Pada zaman itu, tidak banyak yang mengerti tentang pentingnya koperasi. Selain itu, beliau juga menjadi anggota Badan Pengurus Makanan Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan Keresidenan Banyumas. Suatu posisi yang memungkinkannya untuk selalu bisa memberi lebih buat rakyat.



Karir militer Sudirman tergolong cepat. Pada masa itu pula Sudirman mengikuti pendidikan tentara Pembela Tanah Air (Peta) di Bogor. Kemudian ia diangkat menjadi Komandan Batalyon di Kroya. Jasa pertama Sudirman setelah kemerdekaan ialah merebut senjata pasukan Jepang di Banyumas. Sesudah Tentara Keamanan Rakyat (TKR) terbentuk, ia diangkat menjadi Panglima Divisi V / Banyumas dengan pangkat kolonel. Bulan Desember 1945 ia memimpin pasukan TKR dalam pertempuran melawan Inggris di Ambarawa. Tanggal 12 Desember dilancarkan serangan serentak terhadap semua kedudukan Inggris. Akhirnya pasukan Inggris mengundurkan diri ke Semarang.



Dalam Konferensi TKR tanggal 12 Nopember 1945 Sudirman terpilih menjadi Panglima Besar TKR. Lalu tanggal 18 Desember 1945 ia dilantik oleh Presiden dengan pangkat Jenderal. Sejak itu TKR tumbuh menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI).



Jenderal Ustadz, Ustadz Jenderal

Ada yang sering lupa diceritakan ama buku-buku sejarah, jika beliau ini sangat dekat dengan Islam. Padahal, ketika itu, hampir semua orang tahu kalo Pak Dirman orang yang shaleh dan taat beragama. Hingga oleh para anak buahnya biasa disapa Kajine, istilah Jawa untuk panggilan Pak Haji. Padahal beliau belum pernah ke Mekkah. Dalam perjalanan gerilya, setiap mampir di pedesaan atau kampung, Pak Dirman selalu menyelenggarakan pengajian. Tiap malam, walau ia tengah menderita penyakit paru-paru yang kronis, Pak Dirman selalu menunaikan solat tahajud. Pak Dirman dulunya berasal dari keluarga santri.



Dalam rangka mengobarkan semangat jihad di kalangan tentara dan masyarakat, Pak Dirman erat menjalin hubungan kerja sama dengan pesantren-pesantren. Sebagai contoh, pada waktu pertempuran di Magelang, kemudian di Ambarawa, Pak Dirman sering ada di Payaman (sebelah utara Magelang) dan bekerja sama dengan pondok pesantren yang dipimpin Kyai Siraj. Pondok Pesantren ini banyak menggiring santrinya untuk berjihad dalam pertempuran Ambarawa.



Bukti lain Jenderal Dirman dekat dengan perjuangan Islam adalah pada pertengahan tahun 1946, beliau mengunjungi laskar Hisbullah-Sabilillah Surakarta yang sedang mempersiapkan kembali maju ke medan perang di Alas Tuo dan Bugen. Waktu itu diadakan pertemuan di rumah Kyai H. Adnan di Tegalsari, Surakarta. Kedatangan sang jeneral besar kontan makin menambah semangat juang anggota Hisbullah-Sabilillah yang tengah bersiap berangkat ke medan perang. Jenderal Besar Soedirman mengawali kata sambutannya dengan melantunkan ayat-ayat al-Qur’an surah Ash-Shaf ayat 10-12 yang kemudian diterjemahkannya sendiri: “Hai orang-orang yang beriman, maukah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang akan menyelematkanmu dari siksa yang pedih. Yaitu, kamu yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya serta berjuang di jalan Allah dengan harta dan jiwamu…”



Sewaktu Belanda melancarkan Agresi Militer II, Jendral Sudirman sedang sakit, tetapi ia menapik saran Presiden untuk tetap tinggal di dalam kota. Kurang lebih tujuh bulan ia mempimpin perang gerilya di hutan-hutan dan gunung-gunung. Banyak penderitaan yang dialaminya terutama penyakitnya sering kambuh dan tak tersedianya obat-obatan. Betapa lengkapnya perjuangan dan pengorbanan beliau.



Pulang dari medan gerilya, karena masih sakit, ia tak dapat memimpin Angkatan Perang secara langsung, tetapi buah pemikirannya selalu dibutuhkan oleh Pemerintah. Pengalima Besar Jenderal Sudirman meninggal dunia di Magelang pada tanggal 29 Januari 1950 dan dimakamkan di Taman Pahlawan Semaki, Yogyakarta.



Pak Dirman juga selalu menanamkan kepada tiap anak buahnya sikap hidup “Hidup mulia atau mati syahid” (“Isy Kariimah Aumut Syahidan”) dalam setiap pidatonya. Ayat-ayat Qur’an idolanya adalah ayat-ayat Qur’an yang banyak mengandung kata “Jihad” seperti surah Ash-Shaff ayat 10 dan 11 serta surah al-Baqarah ayat 154. Jenderal Sudirman juga sering meneriakkan takbir “Allahu Akbar!” saat memimpin peperangan. (sa/ind/kahf) Sumber : eramuslim.com

Jejak 4 Tokoh yang Sedikit Bicara dan Banyak Bekerja, Siapakah Mereka Itu?



Pemirsa dan pengunjung yang budiman dan semoga dirahmati Allah Swt, negeri ini dahulu pernah punya orang-orang yang sedikit bicara tetapi PUNYA ANDIL DALAM BERBAGAI HAL-HAL BESAR. Siapa mereka itu? Sebut saja pejuang-pejuang atau pahlawan-pahlawan Indonesia pada masa kemerdekaan, maupun pada masa dimana kebebasan menjadi hal yang mesti diperjuangkan. Panglima Besar Jenderal Sudirman, merupakan sosok pahlawan dan pejuan yang tidak pernah mengenal rasa takut dan tanpa mengenal lelah yang selalu memberikan spirit dan motivasi kepada para prajurit yang berada dibawah komandonya, bukan hanya melalui kata-kata, tetapi juga dengan perbuatan. Sang Panglima pernah mengatakan : “…….jangan biarkan dunia berkata bahwa kemerdekaan kita dihadiahkan dari dalam tas seorang diplomat, Perlihatkan kepada dunia bahwa kita membeli kemerdekaan itu dengan mahal, dengan darah, keringat dan tekad yang tak kunjung padam………….”.

Semangat yang selalu dikobarkan oleh panglima saat itu, mampu MENGGETARKAN HATI PARA PRAJURIT KEMERDEKAAN untuk terus berjuang hingga tetes darah penghabisan. Padahal waktu itu, hanya satu paru-paru yang berfungsi dalam tubuh Sang Panglima karena sakit yang dideritanya. Setelah memberikan SUNTIKAN ENERGI KATA-KATA kepada para prajurit, Sang Jenderal memimpin langsung pasukannya untuk melawan tentara-tentara penjajah. Ditandu keluar masuk hutan, naik turun gunung, tak membuat semangatnya surut. Ketika BICARA dibuktikan dengan PERBUATAN, maka akan melahirkan KEKUATAN BERUBAHAN yang DAKSYAT dan LUAR BIASA.


Seruan untuk selalu SHALAT SUBUH BERJAMAAH di masjid pernah digaungkan oleh Buya Prof. Dr. Hamka. Diantara rutinitas Hamka ketika sedang dirumah, ialah selalu menghadiri shalat Subuh berjamaah di masjid. Beberapa saat sebelum masuk waktu Subuh Hamka berjalan menuju masjid dengan ditemani tongkatnya. BUNYI KETUKAN TONGKAT Hamka pada masyarakat sekitar masjid dijadikan suatu pertanda, bahwa waktu shalat Subuh sudah dekat, sehingga merekapun segera bersiap-siap untuk bangun dan menuju masjid. Hamka hendak mengajak masyarakat untuk gemar melakukan shalat Subuh di masjid bukan lewat lisannya, melainkan langsung dengan tindakan nyata yang ia lakukan sendiri.


Sementara Mohammad Natsir, hidupnya yang sederhana, tidak mempengaruhi sikapnya untuk TETAP TEGAR DI JALAN YANG BENAR, meskipun pada waktu itu beliau menjabat sebagai Menteri Penerangan RI pada masa pemerintahan Soekarna. Kediamannya tampak sangat sederhana, bahkan terlalu sederhana untuk ukuran seorang menteri. Kursi yang diduduki adalah kursi tua, ruang tamu yang jauh dari kesan modern. Ruang tamu itu hanya dihiasi sebuah lampu baca di pojok ruangan. Begitulah kesahajaan sang Menteri, ia adalah Natsir yang yakin dengan jalan hidupnya : MENGAMALKAN DARI APA YANG DIUCAPKAN. Ketika Natsir dibebaskan dari tahanan Orde Lama, ada aparat penyidik yang datang kepadaya. Aparat tersebut hendak meminta wejangan dari Natsir, karena ketika menginterogasi Natsir, dia menjadi gugup. Dengan santun Natsir berkata : “ Berlakulah ikhlas dalam beramal, jangan membohongi hati nurani dan apa yang kita ucapkan kita sudah mengamalkannya.

"Dr. (H.C.) Drs. H. Mohammad Hatta pun juga dikenal sebagai seorang yang pendiam dan lugu. Hatta yang punya julukan Bapak Koperasi inipun juga dikenal sebagai orang yang sangat ketat memanfaatkan waktu serta menepati janji. Ketika dirinya menjadi Wakil Presiden Hatta diminta untuk memimpin rapat. Waktu itu sesuai jadwal, rapat akan dimulai jam 7 pagi. Hatta hadir 15 menit sebelum rapat dimulai, namun sampai waktu yang ditentukan HANYA BEBERAPA ORANG MENETRI SAJA yang datang. Karena Hatta orang yang konsisten terhadap waktu, rapatpun dimulai, mesti peserta rapat hanya beberapa menteri. Sejak saat itu, bila ada rapat yang dipimpin oleh Hatta, menteri-menteri hadir tepat waktunya. KONSISTEN DENGAN WAKTU yang dianut Hatta tidak ia ucapkan dengan KATA-KATA, tetapi dengan KERJA NYATA. Rasanya saat ini, negeri ini sangat kekurangan begitu banyak ORANG-ORANG BESAR, yang SEDIKIT BICARA tapi banyak KARYA. Kita rindu mereka yang PERBUATAN BESARNYA mendahului BICARANNYA.

Bila kita dapat menyimpuLkan kenapa ke empat tokoh (yang kebetulan semua muslim) itu begitu konsistennya dalam menempuh jalan hidupnya?, barangkali ada spirit jiwa yang melatarbelakangi komitmen mereka adalah beranjak dari sebuah firman Allah Swt. ‘‘Orang-orang yang beriman dan berHIJRAH serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapatkan kemenangan.’ (QS. At-Taubah : 9 : 20).

Hari ini memang kita sangat butuh orang-orang besar yang rela berjuang untuk membesarkan bangsa ini menjadi bangsa yang maju dan bermartabat, bangkitkan kembali spirit perjuangan hidup untuk kemajuan bersama, Insya Allah kita bisa. (Ibnu S/ Red & Admin/19/01/10), data divalidasi dan diolah dari berbagai sumber.

Wasiat Muhammad Al-Fatih, Bekerjalah Untuk Memuliakan Agama Islam!



Rasulullah pernah bersabda : “Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” (HR. Imam Ahmad). Mejalani hari-hari terakhirnya setelah diracun, Muhammad Al-Fatih merasaan kematian mungkin akan segera datang. Ia telah lakukan apa yang ia bisa rasa bisa. Ia telah jalani apa yang ia yakini mesti. Ia telah berikan apa yang ia anggap punya. Ia tunaikan apa yang ia tahu itu menjadi tanggungjawabnya. Maka bila takdir telah membuatnya berkuasa di usia muda dan harus membuatnya mati dalam usia yang belum terlalu tua, hari itu ia merasa LAYAK BICARA. Bila ia harus mencari alasan, mungkin hanya satu : IA TELAH BEKERJA.

Maka kepada anaknya ia sampaikan wasiat, kumpulan kata-katanya yang terukir abadi. Seperti abadinya bukti-bukti sejarah Konstantinopel yang telah ia taklukkan. Pusat Bizantium yang dirindukan dan diimpikan para penguasa itupun telah berada dalam rengkuhan Islam. Lahir dengan nama kota yang baru: Istambul, mengukir pula ke banyak penjuru Eropa kedamaian baru sesudah itu. Kepada anaknya ia berwasiat, dalam rangkaian nasehat yang kekal, seperti kekalnya gelar yang ia rengkuh, sebuah karunia mulia dari janji puji Rasulullah, seperti diriwayatkan Imam Ahmad, Rasulullah bersabda : “Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.”Tiga puluh satu tahun setelah dilaluinya dalam PEGABDIAN, KERJA, KARYA, yang luar biasa. Bila kemudian di hari itu ia hendak bicara, itu sudah semestinya. Ia hendak bicara atas apa yang telah dilakukannya, sebagai sebuah wasiat untuk anaknya yang akan meneruskan KEPEMIMPINANNYA.

“Aku sudah diambang kematian. Tapi aku berharap aku tidak kawatir, karena aku meninggalkan seseorang sepertimu. Jadilah seorang PEMIMPIN YANG ADIL, SHALIH dan PENYAYANG. RENTANGKAN PENGAYOMAMU UNTUK RAKYATMU, TANPA KECUALI, BEKERJALAH UNTUK MENYEBARKAN ISLAM. KARENA SESUNGGUHNYA ITU MERUPAKAN KEWAJIAN PARA PENGUASA DI MUKA BUMI. DAHULUKLAN URUSAN AGAMA ATAS APAPUN URUSAN LAINNYA. DAN JANGANLAH KAMU JEMU DAN BOSAN UNTUK TERUS MENJALANINYA. JANGANLAH ENGKAU ANGKAT JADI PEGAWAIMU MEREKA YANG TIDAK PEDULI DENGAN AGAMA, YANG TIDAK MENJAUHI DOSA BESAR, DAN YANG TENGGELAM DALAM DOSA. JAUHILAH OLEHMU BID’AH YANG MERUSAK. JAGALAH SETAP JENGKAL TANAH ISLAM DENGAN JIHAD. LINDUNGI HARTA DI BAITUL MAAL JANGAN SAMPAI BINASA. JANGANLAH SEKALI-KALI TANGANMU MENGAMBIL HARTA RAKYATMU KECUALI DENGAN CARA YANG BENAR SESUAI KETENTUAN ISLAM. PASTIKAN MEREKA YANG LEMAH MENDAPATKAN JAMINAN KEKUATAN DARIMU. BERIKANLAH PENGHORMATANMU UNTUK SIAPA YANG MEMANG BERHAK.”

“KETAHUILAH, SESUNGGUHNYA PARA ULAMA ADALAH POROS KEKUATAN DI TENGAH TUBUH NEGARA, MAKA MULIAKANLAH MEREKA. SEMANGATI MEREKA. BILA ADA DARI MEREKA YANG TINGGAL DI NEGERI LAIN, HADIRKANLAH DAN HORMATILAH MEREKA. CUKUPILAH KEPERLUAN MEREKA.”

“BERHATI-HATILAH, WASPADALAH, JANGAN SAMPAI ENGKAU TERTIPU OLEH HARTA MAUPUN TENTARA. JANGAN SAMPAI ENGKAU JAUHKAN AHLI SYARI’AT DARI PINTUMU. JANGAN SAMPAI ENGKAU CENDERUNG KEPADA PEKERJAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN AJARAN ISLAM. KARENA SESUNGGUHNYA AGAMA ITULAH TUJUAN KTA, HIDAYAH ITULAH JALAN KITA. DAN OLEH SEBAB ITU KITA DIMENANGKAN.”

“AMBILAH DARIKU PELAJARAN INI. AKU HADIR KE NEGERI INI BAGAIKAN SEEKOR SEMUT KECIL. LALU ALLAH MEMBERI NIKMAT YANG BESAR INI. MAKA TETAPLAH DI JALAN YANG TELAH AKU LALUI. BEKERJALAH UNTUK MEMULIAKAN AGAMA ISLAM INI, MENGHORMATI UMATNYA. JANGANLAH ENGKAU HAMBURKAN UANG NEGARA, BERFOYA-FOYA, DAN MENGGUNAKANNYA MELAMPAUI BATAS YANG SEMESTINYA. SUNGGUH ITU SEMUA ADALAH SEBAB-SEBAB TERBESAR DATANGNYA KEHANCURAN.”

Itulah wasiat Al-Fatih. Itulah bicaranya. Sepertinya ia sangat tahu, betapa kekuasaan adalah panggung yang menggoda banyak orang untuk banyak bicara tapi sedikit kerja. Menghamburkan uang dan berfoya-foya. Melupakan agama dan menindas yang lemah. Muhammad Al-Fatih sang penakluk itu hendak meneguhkan kembali sikap dan pilihannya sebagai PENGUASA-PEKERJA, maksudnya penguasa yang banyak bekerja yang memberian wasiat kepada anaknya, yang sebentar lagi akan meneruskan tugasnya. Maka kata-katanya, bicaranya, hari itu tak lain adalah cerita tentang kerjanya. Bahkan saripatinya.

Tiga puluh tahun lebih masa kerjanya, masa pejuangannya, ia ringkas dalam beberapa kalimat wasiat yang sarat dengan makna yang hakiki. Sebagian kita mungkin memang orang besar, yang merasa pantas untuk banyak bicara. Tetapi dalam kebesaran yang kta percayai sekalipun, seringkali industri bicara telah memoles diri kita bukan seperti apa yang sesungguhnya. Maka kesempatan kita untuk bekerja sangat sedikit. Sebab waktu kita habis untuk bicara. Dan untuk mengawetkan bicara kita sebelumnya, kita perlu lagi bicara. Lalu untuk menjaga kesinambungan kebesaran kita dengan bicara itu, kita memerlukan lagi bicara berkutnya. Pertanyaannya adalah, kapan kita kerja?. Bila hidup ini hanya kita isi dan penuhi dengan bicara, namun pengabdian kita akan profesi apapun sangat rendah, maka karya kita tidak pernah luar biasa. Ketekunan kita ringkih. Maka peninggalan kita tak ada yang abadi.

Terlepas keyakinan yang ada didalamnya yang mungkin kita bisa saja berseberangan, lihatlah peninggalan sejarah peradaban masa lalu yang demikian tinggi dan tidak ternilai harganya, masjid Agung Demak, Candi Borobudur dan Candi Prambanan, Tajmahal di India, dsb, adalah bukti sejarah bahwa para pemimpin masa lalu adalah pemimpin yang sedikit bicara dan banyak kerja. Itu sebabnya, Umar bin Khatab menegaskan prinsip penilainnya akan kualitas seseoang, “Yang aling aku cintai dari kalian sebelum aku mengenal kalian adalah yang paling baik riwayat hidupnya. Tetapi bila kalian telah bicara, yang paling aku cintai adalah yan paling fasih bicaranya." Tetapi setelah aku uji kalian, maka yang paling aku cintai adalah YANG PALING BAIK PEKERJAANNYA.

Muhammad Al-Fatih, sebagaimana dikatakannya, ia tidak merasa kawatir kesempatan hidupnya berahir. Sebab ia telah berbuat. Ia telah lakukan apa yang ia rasa bisa. Ia telah jalani apa yang ia akini mesti. Ia telah berikan apa yang ia anggap punya. Ia tinggal memastikan anaknya (penerusnya) akan melanjutkan apa yang telah dijalaninya. Bicara banyak sebelum kerja adalah mimpi. Kesungguhanlah yang akan membuktikannya. Bicara setelah kerja adalah PRASASTI. Kesabaran menahan dirilah yang akan membuatnya abadi.

Riwayat Hidup Muhammad Al Fatih


Ia merupakan salah satu khalifah dari kerajaan Turki Ustmani ini lahir pada tanggal 20 April 1429 M atau bertepatan dengan tanggal 28 Rajab 833 H. Lahir sebagai putra ketiga Sultan Murab II, Muhammad tidak pernah dipersiapkan atau diperkirakan menjadi putera mahkota. Muhammad baru ditetapkan sebagai putera mahkota setelah kematian dua kakak lelakinya dalam usia muda. Muhammad kecil pada awal pendidikannya termasuk anak yang manja dan enggan belajar, setelah ayahnya menghadirkan seorang Ulama Kurdi menjadi gurunya yaitu Syeikh Ahmad bin Ismail Al-Kurani ia mulai belajar dengan serius. Selain dengan Ahmad Al-Kurani, Muhammad juga belajar dari Syeikh Ibnu Al-Tamjid seorang ahli syair yang menguasai bahasa Arab dan Persia, Syeikh Khairuddin dan Syeikh Sirajudin Al-Habi dan lainnya. Belakangan ada seorang Syeikh lagi, yaitu Aag Syamsudin yang bersama-sama Al-Kurani merupakan dua orang Syeikh yang paling berpengaruh dan paling dipercaya oleh Sultan Muhammad Al-Fatih. Dari mereka, Muhammad Muda belajar ilmu. Ilmu agama, bahasa, keterampilan, fisik, geografi, falak dan sejarah. Dalam pelajaran sejarah, ia juga mempelajari biografi tokoh-tokoh Eropa seperti Kaisar Agustus, Constantine The Great, Theodosius The Great, Timur Lang dan ia terkesan dengan kisah Iskandar Agung dari Macedonia.


Muhammad tumbuh menjadi pemuda cerdas yang keras kemauan dan serius dalam mewujudkan keinginannya (visinya) terutama visi untuk menaklukan Konstatinopel pada saat menjadi sultan pertama kali yaitu pada usia 12 tahun tapi akibat instabilitas politik negerinya serta keberadaan Muhammad yang masih muda mengharuskan Murad II kembali memimpin. Setelah ayahnya meninggal Muhammad kembali diangkat menjadi sultan pada usia 21 tahun. Muhammad melanjutkan kembali visinya untuk menaklukan Konstatinopel visi ini tentu tidak muncul begitu saja.


Sejak kecil ia telah mempelajari Al-Qur’an dan Al-Hadist Rosul SAW. Diantara hadist yang disampaikan secara berulang-ulang kepada beliau pada masa kecilnya adalah hadist yang berisi ramalan Rosul tetntang penaklukan kota tersebut sebagai berikut: “Konstatinopel akan jatuh ketangan Islam. Pemimpin yang menaklukannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada dibawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” (HR. Ahmad bin Hanbal musnadnya). Syeikh Aaq Syamsudin adalah guru yang paling besar pengaruhnya terhadap Muhammad dalam persoalan ini. Bahkan dapat dikatakan Syeikh Syamsudin telah mengisyaratkan pada Muhammad kecil bahwa dirinyalah yang dimaksud hadist tersebut.Dan kenyataan, ramalan Rosul pun terbukti. Sultan muda dari kerajaan Turki Ustmani ini berhasil menuntaskan amanat Rosul sekaligus mimpi umat Islam selama delapan abad.

Kota yang dikelilingi oleh laut dan terletak persis diantara Benua Asia dan Eropa ini dianggap sebagai kota yang paling strategis di dunia bahkan dikatakan bahwa sekiranya dunia ini berbentuk satu kerajaan maka Konstatinopel akan menjadi kota yang paliang cocok untuk menjadi ibu kotanya.Setelah ditaklukan nama Konstatinopel diubah menjadi Islambul yang berarti “Kota Islam”, tapi kemudian penyebutan ini bergeser menjadi Istambul seperti yang biasa kita dengar sekarang. Sejak saat itu ibu kota Turki Ustmani beralih ke kota ini yang kemudian menjadi pusat peradaban Islam selama beberapa abad. Muhammad sendiri pada saat itu mendapat gelar “Al-Fatih” atau The Conqueror, Sang Penakluk. Beliau merupakan seseorang yang sangat mencintai jihad. Sebagian hidupnya dihabiskan diatas kudanya. Hampir seluruh perjalanan jihad tentaranya ia pimpin secara langsung. Bahkan ia tetap berangkat berjihad kendati sedang menderita suatu penyakit. Hal ini, menjadi perjalanan jihadnya yang terakhir.Penyakitnya itu kemudian merenggut nyawanya sebelum pasukan sempat mencapai sasaran jihadnya. Beliau syahid ditengah niat dan perjalanan untuk menegakkan jihad fi sabilillah tepatnya pada tanggal 4 Mei 1481 pada umur 52 tahun.

Beliau sesungguhnya tidak hanya berperan besar dalam hal perluasan wilayah Islam, tetapi juga dalam menata negerinya menjadi negeri yang sangat maju. Ia secara serius melakukan banyak perbaikan dalam hal perekonomian, pendidikan dan lain-lain. Ia membangun Istambul menjadi pusat pemerintahan yang sangat indah dan maju disamping sebagai bandar ekonomi yang sukses. Muhammad Al-Fatih adalah pemimpin yang memperhatikan kesejahteraan rakyatnya. Beliau selalu berusaha mendengarkan keluhan-keluhan rakyatnya. Sering kali ia turun kejalan untuk mengamati kondisi rakyatnya secara langsung.Itulah sekilas perjalanan hidup Muhammad Al-Fatih yang telah memeperlihatkan semangat jihad tinggi serta pribadi yang mulia. Sesungguhnya rahasia apa yang ada dalam diri Al Fatih sehingga mempunyai semangat juang yang teramat tinggi? Barang kali beliau memahami ayat al Qur’an Surah Al - Qasas Ayat 77 Allah berfirman :“ Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik padamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan.”“..Dan bekerjalah, Wahai Keluarga Daud, sebagai (ungkapan) syukur (kepada Allah) (QS 34;14)

Tentu benar, ketaatan beribadah (dalam arti ritual) menjadi syarat mutlak ketaatan seseorang, namun sesungguhnya kalau kita kaji lebih dalam Islam adalah agama yang sangat menjunjung tinggi kerja, amal saleh (yang artinya perbuatan baik), atau action. Kerja adalah bagian penting dari ibadah. Islam adalah agama kerja. Semua kegiatan ibadah memiliki benang merah yang sama. Kegiatan ibadah adalah merupakan penyucian jiwa, pengisian dengan sifat-sifat suci Allah, pengagungan dan berkomunikasi dengan Allah, yang harus diwujudkan dalam amal shaleh – kerja- kepada sesama. Bekerja bukan hanya dianjurkan untuk memberi manfaat kepada manusia, tetapi juga sangat dipuji jika bermanfaat bagi makhluk yang lain. Rasulullah S.A.W. bersabda, "Seorang muslim yang menanam atau menabur benih, lalu ada sebahagian yang dimakan oleh burung atau manusia, atapun oleh binatang, nescaya semua itu akan menjadi sedekah baginya" (Riwayat Bukhari, Muslim dan Ahmad).

Banyak sekali ayat-ayat tentang alam semesta, dari yang besar mengenai galaksi hingga hewan-hewan kecil seperti semut, semua mengikuti perintah Allah dengan bekerja secara terus menerus. Sehingga kita bekerja pada dasarnya adalah seirama dengan gerak universal alam semesta, seirama dengan sujud alam semesta. Kahlil Gibran dalam Sang Nabi membuat puisi yang sangat indah:
Kau bekerja, supaya langkahmu seiring irama bumi. Serta perjalanan roh jagad ini. Berpangku tangan menjadikanmu orang asing bagi musim, Serta keluar dari kehidupan itu sendiri. Yang menderap perkasa, megah dalam ketaatannya menuju keabadian masa.

Permisa dan pengunjung yang dirahmati Allah, kisah ini dengan sengaja kami angkat kembali untuk memberikan semangat dan motiavasi agar kita tidak kehilangan arah dalam menjalani hidup. Tentukanlah skala prioritas dalam hidup yang kita akan jalani dan mungkin tidak akan lama ini, kemudian buatlah langkah-langkah pentahapan untuk melaluinya. Buatlah janji dan komitmen kepada diri sendiri untuk menjalaninya dengan sedikit bicara dan benyak kerja, dan tidak lupa mohonlah bimbingan dan rahmat Allah Swt. Agar Anda diberikan kemudahan untuk melaksanakannya. (Ibnu S/Red & Admin/18/01/10), dihimpun dari berbagai sumber.