Selasa, 17 Desember 2013

Krokodil, Narkoba Pemakan Daging Manusia

Kata Krokodil sendiri masih asing ditelinga orang Indonesia. Kata Krokodil merupakan bahasa Rusia, sedang dalam bahasa Inggrisnya berati ‘crocodile‘ atau buaya. Namun nama lain narkotika ini adalah ‘moonshine’. Jenis narkotika baru yang sekarang sedang membuat heboh jagad Amerika Serikat beredar dengan luas dan membahayakan.

Krokodil ini merupakan jenis heroin baru yang kini sedang merambah kalangan orang muda. Krokodil ini juga memiliki sebutan lain yang cukup seram cannibal heroin.



Quote:
Krokodil merupakan campuran ‘koktail’ beracun dari kodein, gasoline, thinner car, hydrochloric acid, dan fosfor merah. Dikonsumsi dengan disuntik, Krokodil dikenal sebagai ‘obat yang memakan para pecandu’ karena kemampuannya menghancurkan daging manusia.
Mengapa disebut juga cannibal heroin? Karena pil narkoba yang berasal dari Rusia 10 tahun lalu itu, membuat penggunanya bisa seperti zombie. Salah satu efek Krokodil adalah menggerogoti daging pengguna dari dalam.

Krododil sebenarnya sudah ada sejak satu dekade silam dan berkembang di Rusia. Karakternya memiliki kesamaan dengan morfin ataupun heroin, dan terbuat dari campuran bahan bakar, cat thinner, minyak, atau alkohol.

Krokodil sudah beredar di beberapa negara di Eropa, dan memakan korban yang semakin banyak dan mengkhawatirkan.


Krokodil, merupakan obat baru yang bermutu sangat rendah. Akan tetapi kandungannya merupakan sama atau serupa dengan derivasi narkotika sintetik lain yang telah ada seperti codeine. Pihak DEA (Drug Enforcement Administration) belum bisa mengkategorikan Krokodil, walaupun ini adalah derivatif dari kandungan codeine.

Penggunaan jangka pendek, Krokodil bisa membuat pengguna mengalami kerusakan saraf, otot, kelenjar tiroid, kerusakan tulang rawan, dan tulang keras. Pemakaian Krokodil jangka panjang bisa mengakibatkan infeksi akut di hati, otak, tulang belakang, ataupun paru-paru. Kerusakan secara fisik dapat terlihat dengan adanya necrosis, dimana kulit menjadi berubah menjadi hijau tua dan kadang berlubang mirip seperti zombie, terutama ditempat dimana obat ini disuntikkan.


Sebelum digunakan, obat yang secara medis disebut desomorphine ini dimasak selama 30 menit. Narkoba ini dinilai mirip dengan heroin. Sedangkan, harganya lebih murah dibanding heroin, sehingga pelanggannya juga semakin banyak.

Penggunaan yang terus menerus akan menyebabkan pembuluh darah pecah. Kulit pun bakal menjadi hijau. Lalu, daging akan membusuk. Di Rusia, setidaknya ada sekitar 30.000 orang meninggal setiap tahun akibat Krokodil. Diperkirakan, seperempat juta orang Rusia sudah kecanduan Krokodil.

Penyebaran narkoba jenis ini biasanya di kalangan anak muda. Mereka yang berusaha berhenti pun tak bisa lepas dari efeknya. Seperti yang dialami Margarita Schelkunova (28) dan suaminya kecanduan obat ini tujuh tahun lalu.

Meski Schelkunova sekarang sudah bersih dan tak kecanduan, namun ia kehilangan penglihatannya dan didiagnosis terkena kanker serta HIV. Hidupnya diperkirakan hanya tinggal beberapa pekan lagi. Sementara suaminya sudah lama meninggal akibat obat ini.

Selain beberapa negara di Eropa, Krokodil diperkirakan juga sudah masuk ke negara Amerika Serikat, dan tidak tertutup kemungkinan narkoba jenis ini juga akan menyebar ke negara lain jika tidak ada langkah pencegahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar