Senin, 07 Desember 2015

Latar Belakang Munculnya al-Masih Dajjal


YAHUDI merupakan sebuah kaum yang pada dasarnya merupakan kaum pilihan tuhan diantara umat manusia lainnya, Pada abad 17 SM orang-orang Bani Israel ditimpa kelaparan dan kekeringan sehingga mereka bersama dengan Ya’qub berhijrah dari Palestina ke Mesir menemui Yusuf as yang saat itu menjadi menteri di pemerintahan Fir’aun. Berselang waktu yang lama akhirnya keturunan Ya’qub diperbudak oleh Fir’aun.

Pada abad 14 – 13 SM Allah SWT mengutus Musa as kepada mereka di sinilah dimulai agama Yahudi sehingga menjadikan mereka bertentangan dengan Fir’aun dan kaumnya. Peretentangan itu mejadikan orang-orang Bani Israel keluar dari Mesir, sebagaimana firman Allah SWT :

Artinya : “Dan (Ingatlah) ketika kami selamatkan kamu dari (Fir’aun) dan pengikut-pengikutnya; mereka menimpakan kepadamu siksaan yang seberat-beratnya, mereka menyembelih anak-anakmu yang laki-laki dan membiarkan hidup anak-anakmu yang perempuan. dan pada yang demikian itu terdapat cobaan-cobaan yang besar dari Tuhanmu. Dan (ingatlah), ketika kami belah laut untukmu, lalu kami selamatkan kamu dan kami tenggelamkan (Fir’aun) dan pengikut-pengikutnya sedang kamu sendiri menyaksikan.” (QS. Al Baqarah 2:49-50)

Hijrah tersebut terjadi pada abad 1280 SM pada masa pemerintahan Ramses II. Setelah itu mereka (orang-orang Yahudi) berada dibawah pimpinan Yusa’ yang menggantikan Musa as dan menetap di Kan’an (Palestina). Daud as berhasil mendirikan pemerintahannya di Yerusalem pada tahun 990 SM dan disinilah Daud mendapatkan perintah untuk membangun Baitul Maqdis akan tetapi dikarenakan kesibukannya berperang maka itu semua tidak sempat dilakukannya sehingga Allah SWT. mewahyukan kepadanya agar memerintahkan anaknya yang bernama Sulaiman as untuk membangun Baitul Maqdis dan ditengah pembangunannya itu beliau as membangun Haekal sebagai tempat peribadahan lengkap dengan altar penyembelihan kurbannya.



Dalam bukunya Zionis, Gerakan Menaklukkan Dunia, Maulani menjelaskan Setelah Sulaiman as wafat pada tahun 922 SM, pemerintahan Daud terpecah menjadi dua: kerajaan Israel di bawah pimpinan Jeroboam di sebelah utara dan kerajaan Yahudza di sebelah selatan yang dipimpin oleh Rehoboam. Di antara keduanya sering terlibat peperangan panjang hingga masa mereka dihancurkan oleh Bukhtanshar Raja Babilonia pada tahun 587 SM. Pada penyerangan ini terjadi penghancuran terhadap Yerusalem termasuk terhadap Haekal Sulaiman. Mereka berhasil menawan dan membawa banyak orang-orang Yahudi ke Babilonia dan menetap di sana yang dikenal dalam sejarah Yahudi dengan para tawanan orang-orang Babilonia.

Menurut sejarah Bani Israel menjadi budak Babilonia selama 50 tahun, pada masa menjadi budak di negeri Babil Allah mengutus para nabi untuk menghibur mereka. Salah satu nabinya adalah Nabi Daniel, Allah berfirman kepada nabi Daniel bahwa Allah berjanji kepada Bani Israel akan mengirim satu nabi khusus unuk Bani Israel, nabi ini bergelar mesias /al-Masih yang tugasnya adalah untuk mengembalikan kembali puncak kejayaan Bani Israel di Yerusalem sebagai kerajaan yang menguasai dunia tanpa tandingan, seperti layaknya zaman nabi Daud dan Sulaiman pada masa lalu. Sebagaimana dalam kitab taurat:

“Al-Masih yang dijanjikan akan menuntun kaum Yahudi memasuki ‘Tanah yang Dijanjikan’. Dan Al-Masih akan memerintah dari atas puncak bukit Zion”.

Bani Israel sungguh bahagia dengan kabar ini, dan menunggu al-Masih yang di janjikan Allah pada mereka, kerajaan Babilonia pun kalah perang dan hancur oleh kerajaan Persia  dan pemerintah Persia membebaskan perbudakan bani israel dari babilonia dan mengirim kembali Bani Israel ke Yerusalem untuk membina kembali kerajaan Israel. Kemudian Haikal Sulaiman pun kembali di bina namun tak semegah semasa zaman sulaiman dulu, Bani Israel pun semakin gembira untuk menatap masa depan bahwa masa yang di janjikan Allah itu telah dekat.




DALAM Majalah at Tarikh al Arabi disebutkan bahwa setelah orang-orang Bani Israel dipulangkan kembali tanah yang di janjikan kepada mereka yaitu Palestina. Maka mereka membangun kembali tempat peribadatan yang telah dihancurkan oleh Bukhtanshar. Ketika kerajaan Persia telah hancur maka kekuasaan mereka pun jatuh ketangan Aleksander al-Maqduni sehingga orang-orang Yahudi menampakkan loayalitas, ketundukan dan penyambutan mereka kepada Aleksander al-Maqduni. Kerajaan Aleksander al-Maqduni menguasai Yerusalem tahun 332 SM. Dan sejak saat itu mereka berada dibawah kekuasaan Yunani.

Setelah Aleksander al Maqduni wafat maka kekuasaannya terpecah diantara mereka, Mesir berada di tangan Ptolomeus sedangkan negara-negara utara diserahkan ketangan Selecus. Namun pada tahun 199 SM terjadi peperangan antara Ptolomeus dan Selecus yang kemudian dimenangkan Ptolomeus..

Pada tahun 198 SM Yerusalem jatuh ketangan Raja Suria yang bernama Antiochus dan sejak saat itu terjadi berbagai fitnah dan peperangan berdarah di Yeusalem hingga masa kedatangan pemimpin Romawi yang bernama Pompy tahun 63 SM yang kemudian berhasil menguasai Yerusalem. Sejak saat itu Yerusalem berada ditangan kekuasaan orang-orang Romawi dan menjadikannya sebagai Negara Romawi. Pada masa inilah Isa bin Maryam dilahirkan di kota Betlehem di akhir pemerintahan Herodes pada tahun 37 – 40 M.

Waktu terus berlalu perpindahan kekuasaan atas tanah suci Yerusalem dari kerajaan lain terus berganti mestipun bani israel sudah kembali ketanah suci namun Yeruslem masih juga belum merdekakan dari kerajaan yang menguasai wilayah tersebut. Pada masa tanah suci Yerusalem pindah kekuasaan di bawah naungan kerajaan romawi, pada masa itu Allah mengutus nabi al-Masih yang di janjikan Allah untuk Bani Israel, dengan tujuan untuk mengembalikan masa kejayaan Bani Israel seperti zaman Sulaiman dulu.

Allah telah memenuhi beberapa janji kepada bani Israel. Pada masa itu Bani Israel telah dikumpulkan ketempat semula tanah yang dijanjikan di Yerusalem yang nantinya al-Masih akan memerintah disana sebagai raja bagi Bani Israel. Kemudian Allah mengutus al-Masih sebagaimana janjinya dulu melalui nabi Daniel. namun mereka menolak menerima al-Masih sebagai nabi mereka, karena mereka berpendapat dan menuduh bahwa isa anak di luar nikah,

Mereka berpandangan bagaimana mungkin al-Masih yang hidup miskin dan pengikutnya yang sedikit untuk memerdekakan tanah suci Yerusalem dari genggaman kerajaan romawi yang paling kuat pada masa itu. Akhirnya mereka menuduh al-Masih telah melecehkan agama dengan mengaku dirinya sebagai al-Masih.

Maka akhirnya mereka mencoba membunuh al-Masih dengan menghasut al-Masih kepada raja romawi pada saat itu untuk meyalib al-Masih. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-quran surah a-Nisa’ 157: “Dan juga (disebabkan) dakwaan mereka Dengan mengatakan: “Sesungguhnya Kami telah membunuh Al-Masih Isa Ibni Maryam, Rasul Allah”. padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak memalangnya (di kayu palang – salib), tetapi diserupakan bagi mereka (orang Yang mereka bunuh itu seperti Nabi Isa). dan Sesungguhnya orang-orang Yang telah berselisih faham, mengenai Nabi Isa, sebenarnya mereka berada Dalam keadaan syak (ragu-ragu) tentang menentukan (pembunuhannya). tiada sesuatu pengetahuan pun bagi mereka mengenainya selain daripada mengikut sangkaan semata-mata; dan mereka tidak membunuhnya Dengan yakin.”




Setelah Bani Israel meyakini bahwa orang yang mereka bunuh bukan al-Masih dengan bukti yang sangat kuat, mereka mengatakan buktinya orang yang mengaku al-masih telah meninggal ditiang salib. Sehingga bertambah-tambahlah keyakinan mereka bahwa itu bukan al-Masih. Konsekwensinya adalah bahwa janji Allah untuk mengutus seorang rasul dengan misi membawa kembali kegemilangan bangsa yahudi sebagaimana masa Nabi Daud dan Sulaiman belum tercapai. Sedangkan orang yang mengaku al-masih telah mati ditiang salib. Atas dasar inilah kaum yahudi masih berkayakinan bahwa al-masih yang dijanjikan belum diutus oleh Allah SWT.

Masa pun berganti, tanah Palestina masih berada di bawah kekuasaan bangsa Romawi, kali ini bangsa Yahudi kembali terusir akibat pemberontakan yang gagal untuk mendapatkan otonomi dan kekuasaan di Palestina. Raja Romawi akhirnya menghancurkan haikal Sulaiman mereka dan mengusir mereka keluar dari tanah Palestina dan itu terjadi pada tahun 70 M, dan pada tahun 135 M seluruh sisa-sisa sejarah mereka di hapuskan sama sekali di bumi Palestina. Dan mereka mulai hidup bergentanyangan di muka bumi selama ribuan tahun. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-quran surah al-A’raf ayat 168:

“Dan Kami sebarkan mereka di dunia ini menjadi beberapa golongan; di antaranya ada orang-orang yang saleh dan di antaranya ada yang tidak demikian. Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran)”.

Setelah mereka terusir ke seluruh penjuru dunia akhibat dari kederhakaan kali yang kedua, semenjak itu mereka tidak bisa kembali ke Yerusalem dalam waktu yang sangat lama. Dalam pengasingan tersebut mereka tetap menanamkan ideologi kepada keturunan mereka bahwa tanah suci Yerusalem merupakan tanah suci yang dijanjikan dan disitulah al-masih akan berkuasa.

Padahal Isa al-Masih telah di utus kepada mereka, tapi mereka tidak mengakuinya. Akibat dari keingkaran mereka maka Allah mengutuskan kepada mereka al-masih palsu, yaitu manusia yang mengakui dirinya al-masih di akhir zaman. Dan Allah memberikan kepada al-Masih palsu sebagaimana mukjizat seorang nabi. Dialah yang dijelaskan oleh Rasulullah dengan sebutan nama al-Masih Dajjal. Dajjal bermakna penipu yang berarti al-masih penipu, dia bisa menurunkan hujan dan menghidupkan orang telah mati. S

yekh Imran hosein dalam bukunya Jerusalem in the Qur’an menjelaskan Untuk meyakini kaum yahudi bahwa dirinya al-Masih Dajjal merupakan al-Masih yang asli sebagaimana dijanjikan Allah melalui nabi Daniel. Maka Dajjal harus mengemban fisi dan misi sebagaimana al-Masih putra Maryam yaitu mengembalikan sejarah kegemilangan sebagaimana pada masa Nabi Daud dan Sulaiman as ditanah yang di janjikan. Tugas yang perlu dijalankan oleh al-Masih Dajjal adalah

1. Mengembalikan bangsa yahudi ke Yerusalem sebagaimana tanah yang di janjikan bagi orang yahudi
2. memerdekakan Tanah Suci daripada pemerintahan selain yahudi.
3. Mendirikan Negara Israel
4. membina kembali kuil Sulaiman sebagaimana mana masa kegemilangan dulu
5. Menjadikan negare Israel sebagai Negara adidaya kuasa, sebagaimana pada masa nabi Daud dan Sulaiman as.

Inilah lima misi al-Masih Dajjal yang harus di jalankan sebelum ia mengakui dirinya sebagai al-Masih sejati. Sebab jika tugas ini belum di selesaikan Yahudi tidak akan pernah percaya kepada al-Masih Dajjal. Akan tetapi ingat bahwa misi dajjal sedang dalam proses untuk meyakini kaum yahudi bahwa al-masih Dajjal merupakan al-Masih sejati. Al-Masih Dajjal dalam waktu dekat akan mengusap tangannya dan mengatakan misi telah selesai dan Kaum Bani Israel telah tertipu. Pada saat itulah al-Masih sejati akan di utus oleh Allah kembali ke dunia untuk membunuh al-Masih palsu. []

HABIS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar