Selasa, 30 November 2010

Sekolah Alam

KATA PENGANTAR



Segala puji bagi Allah Tuhan seluruh alam, karena berkat rakhmat dan hidayahnyalah kami kelompok III telah berhasil menyelesaikan makalah yang berjudul "Sekolah Alam''. Shalawat dan sallam tak lupa selalu kami panjatkan kepada junjungan kita Nabi Muhamad Rasulullah SAW beserta keluarganya, para sahabatnya, para tabi'in, para tabi'ut tabi'in, serta kita semua umatnya hingga akhir zaman. Penulisan makalah ini sesungguhnya adalah sebagian dari syarat untuk mendapatkan nilai semester pada mata kuliah pengantar pendidikan. Oleh sebab itu kami berusaha dengan sungguh-sungguh untuk menghasilkan karya yang terbaik menurut kemampuan kami demi untuk meraih nilai yang terbaik pula.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati, kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Pada kesempatan ini pula kami mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun demi untuk memperbaiki dan meningkatkan agar penulisan makalah ini bisa menjadi lebih baik lagi. Akhir kata kami kelompok III hanya bisa berdo'a semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Amin amin ya Robbal alamin.


Jakarta, Oktober 2010







    Kelompok III





DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR                                                                                            

DAFTAR ISI                                                                                                            

BAB I PENDAHULUAN                                                                                       

  1. Latar Belakang Penelitian
  2. Perumusan Masalah
  3. Tujuan Peneletian                                                                                                                                                                                                                   

BAB II PEMBAHASAN

  1. Pengertian Sekolah Alam
  2. Keunggulan Sekolah Alam
  3. Kelemahan Sekolah Alam


BAB III PENUTUP
  1. Kesimpulan
  2. Alamat Sekolah Alam di Tanah Air









BAB I
PENDAHULUAN



SEKOLAH ALAM

A. Latar belakang Penelitian

Sekarang ini, menyekolahkan anak ke sekolah alam sedang menjadi tren dikalangan orang tua dari sebagian masyarakat kita. Nama sekolah alam bagi mereka seakan menjadi angin segar ditengah carut marutnya pendidikan di negeri ini. Untuk masyarakat menengah kebawah mungkin nama ini kurang familiar, tapi dikalangan menengah keatas nama ini sudah cukup dikenal sebagai sekolah alternatif disamping sekolah umum yang sudah ada tentunya. Untuk mengenal sekolah alam lebih jauh kami berusaha menelitinya dan menyajikannya dalam bentuk makalah.


B. Perumusan masalah

    1. Apa latar belakang yang mendorong berdirinya sekolah alam
    2. Bagaimana system belajar mengajarnya
    3. Apa bedanya dengan sekolah umum

C. Tujuan Penelitian

    1. Masyarakat khususnya para orang tua dapat memperoleh gambaran tentang sekolah alam.
    2. Masyarakat dapat mengetahui kelebihan, kekurangan, baik, dan buruknya sekolah alam.
    3. Masyarakat punya pilihan sekolah alternatif untuk menyekolahkan anak-anaknya disamping ke sekolah umum



BAB II
PEMBAHASAN




A. PENGERTIAN SEKOLAH ALAM
Sekolah alam adalah sebuah model pendidikan yang berusaha mengadaptasi apa yang telah dibuktikan oleh Nabi Muhamad SAW pada masanya ke masa kini dan masa di mana generasi Robbani (generasi yang religius) kelak menjadi pemimpin di muka bumi. Sekolah alam berprinsip pendidikan terbaik itu adalah yang dilakukan oleh Rasulullah. Saat itu sahabat hanya belajar di tempat beratap pelepah kurma. Tapi gurunya kualitas nomor satu, yaitu Rasulullah. Bagaimana Rasulullah mengajar, Rasulullah mengajar dengan contoh, dengan teladan. Sekolah Alam berusaha mengembangkan pendidikan bagi semua (seluruh ummat manusia) dan belajar dari semua (seluruh makhluk di alam semesta).
1. Latar belakang Berdirinya Sekolah Alam
a.       Sekolah alam mula-mula berdirinya  diperuntukkan untuk kaum dhuafa (kaum kurang mampu), tidak ada biaya dipungut sepeserpun alias gratis. Meski begitu tak ada seorangpun yang mau menyerahkan anaknya untuk di didik disana. Melihat sekolah yang tak punya gedung dan fasilitas lain yang biasa dilihat di sekolah umum, para orang tua ragu untuk menyekolahkan anaknya di sekolah alam. Boleh jadi para orang tua tadi belum siap dengan konsep sekolah alam. Sehingga walau gratis sekalipun, mereka menolak untuk menyekolahkan anak mereka di sekolah alam.
b.      Ketika konsep sekolah alam ini kemudian ditawarkan ke kalangan menengah ke atas, ternyata ada yang menyambut, ada yang tertarik, ada yang menyekolahkan anaknya di sekolah alam. Walau begitu, sekolah alam tetap menyediakan tempat bagi mereka yang kurang mampu. Awalnya sekolah alam mendapat tentangan dari Departmen Pendidikan Nasional (Depdiknas). Metode yang sangat tidak lazim, juga membebaskan siswa dari pakaian seragam, di antaranya menjadi alasan penolakan terhadap sekolah itu. Memang para siswa di sana tidak diwajibkan mengenakan seragam, hanya diwajiban menggunakan sepatu bot untuk memudahkan anak bergerak. Tetapi kemudian sikap Depdiknas melunak dan mengizinkan sekolah dengan konsep alam itu berjalan. Malahan, setelah tujuh tahun berdiri, peminatnya sangat
membludak sampai-sampai pendaftar harus masuk daftar tunggu (waiting list).
c.       Sekolah alam juga didirikan sebagai reaksi terhadap sistem sekolah di Indonesia yang semakin lama semakin terasing dari lingkungan. Siswa hanya disiapkan sebagai calon-calon pekerja, dipaksa menelan materi sebanyak-banyaknya seperti diatur oleh kurikulum, diseragamkan, dan seterusnya. Bisa dibilang, gagasannya adalah "back to nature", dalam arti mengembalikan fitrah anak didik sesuai kapasitas kemampuan (tanpa pemaksaan untuk mengunyah matapelajaran yang diwajibkan), dan kembali akrab dengan alam lingkungan. Dengan adanya konsep "alam" ini, diharapkan siswa bisa lebih menghayati apa yang dipelajarinya, juga menjadikan pembelajaran lebih variatif dan tidak membosankan. Alam, kehidupan, dan lingkungan dimanfaatkan sebagai media pembelajaran, sehingga siswa siap menghadapi problem kehidupan riil.

2. System Belajar Mengajar di Sekolah Alam
  1. Mengenai konsep pembelajaran, sekolah alam memadukan antara kurikulum sekolah internasional, kurikulum depdiknas, dan kurikulum khas sekolah alam. Rapor yang diberikan kepada siswa ada dua, yaitu rapor akademis sesuai standar diknas dan rapor khas sekolah alam berupa portofolio siswa. Pada dasarnya materi yang diberikan di sekolah alam sama dengan sekolah biasa, namun metode penyampaiannya menggunakan sistem spider web atau tematik. Bila dalam membentuk logika ilmiah digunakan metode spider web, maka dalam membentuk jiwa kepemimpinan digunakan metode outbound. Mungkin outbound ini yang paling dikenal orang dari sekolah alam. Banyak orang yang lebih mengenal sekolah alam sebagai sekolah yang “ngajarin” siswanya untuk “manjat-manjat”.

  1. Selain dekat dengan alam, kebanyakan sekolah alam mengajarkan anak untuk belajar secara aktif. Anak bukan hanya dijejali dengan pelajaran seperti di sekolah biasa, tapi juga diperkenalkan bendanya secara kongkrit (langsung diperlihatkan, anak bisa memegang, mencium baunya, memindahkan bendanya, dan lain-lain) sehingga pemahaman anak lebih komplit dan bisa ingat lebih lama. Selain itu, ketika anak sedang tertarik pada suatu hal, anak bisa langsung bertanya dan guru bisa langsung menjelaskan, sehingga minat anak langsung mendapatkan tanggapan yang positif.

3. Perbedaan Sekolah Alam Dengan Sekolah Konvensional / umum
Perbedaan antara sekolah alam dengan sekolah umum adalah :
a.       Sekolah alam lebih banyak belajar diluar ruangan / di alam terbuka dari pada didalam ruangan.
b.      Sekolah alam tidak memakai seragam seperti sekolah umum.
c.       Sekolah alam mengajarkan anak didiknya untuk belajar secara aktif.
d.      Dalam membentuk akhlaqul karimah, digunakan metode keteladanan. Guru harus mencontohkan akhlaq secara nyata kepada siswa.
e.       Dalam membentuk logika ilmiah, digunakan metode spider-web, alam & bisnis sebagai media belajar. Guru memfasilitasi siswa berinteraksi dengan alam dengan rangkaian tema / projek pembelajaran sedemikian rupa sehingga anak mendapatkan pemahaman yang holistik tentang alam semesta.
f.       Dalam membentuk jiwa kepemimpinan, digunakan metode out-bound sebagai media belajar. Guru melakukan aktivitas out-bound secara praktis bersama siswa.
g.      Dalam membentuk jiwa wirausaha, digunakan metode magang agar murid berinteraksi dengan unit, pelaku dan lingkungan bisnis.

B. KEUNGGULAN SEKOLAH ALAM
Konsep Sekolah Alam mengintegrasikan tiga pilar pendidikan yang diyakini menjadi faktor kunci keunggulan umat manusia, yaitu pilar iman, ilmu dan kepemimpinan. Karena itu kurikulum Sekolah Alam bukan hanya menekankan pada tercapainya tujuan akademik (kurikulum Diknas), melainkan juga mengembangkan kurikulum non akademik.
Sekolah Alam mengimplementasikan model pembelajaran terintegrasi berbasis alam dan potensi lokal. Untuk mewujudkan maksud tersebut, Sekolah Alam terus menerus melakukan upaya perbaikan terutama pada tiga hal yang menjadi pilar kunci mutu sekolah, yaitu peningkatan kualitas guru, pengembangan metode pembelanajar yang efektif serta penyediaan sumber dan media belajar yang memadai.

1. Konsep Pendidikan Sekolah Alam
Dalam konsep pendidikan Sekolah Alam, fungsi alam antara lain :
  1. Alam sebagai ruang belajar
  2. Alam sebagai media dan bahan ajar
  3. Alam sebagai objek pembelajaran
Proses pembelajaran Sekolah Alam menyandarkan pada 4 (empat) pilar
a.       Pengembangan akhlak melalui teladan (Learning by Qudwah)
b.      Pengembangan logika dan daya cipta melalui Expreriental Learning
c.       Pengembangan kepemimpinan dengan metode Outbond Training
d.      Pengembangan kemampuan berwirausaha
2. Kebijakan Mutu Sekolah Alam
  1. Menerapkan sistem manajemen yang profesional, partisipatif dan transparan.
  2. Menyelenggarakan dan mengembangkan program pendidikan yang inovatif, berkarakter, berbasis alam dan potensi lokal.
  3. Mengembangkan SDM guru dan staf sekolah yang bersahabat, kreatif, berjiwa pembelajar dan dapat menjadi teladan.
3. Contoh Tingkatan-tingkatan Dalam Sekolah Alam
a.       Play Group dan Taman Kanak-kanak
            Waktu Pembelajaran
1.      Play Group (3-4 Tahun) Senin - Jum'at Pkl 08.00 - 10.30 WIB
2.      TK (4-6 Tahun) Senin - Jum'at Pkl 08.00 - 12.30 WIB

Kurikulum :
a.                   Dienul Islam
b.                   Bahasa
c.                    Kognitif dan daya cipta
d.                   Seni dan daya cipta
e.                    Sains dan teknologi
f.                    Pendidikan jasmani
g.                    Keterampilan dan wirausaha
h.                   Pendidikan lingkungan
i.                     Farming
j.                     Outbond
  1. Sekolah Dasar (SD), 6 - 12 tahun 
Waktu Pembelajaran
1.      SD Kelas 1 - 2 : Senin - Jum'at Pkl 08.00 - 14.00
2.      SD Kelas 3 - 6 : Senin - Jum'at Pkl 08.00 - 16.00
Kurikulum
a.                   Dienul Islam : Aqidah, Ibadah, Akhlaq
b.                   Bahasa : Indonesia, Inggris, Arab.
c.                    Daya pikir : Sains dan matematika
d.                   Sains dan teknologi
e.                    Seni dan daya cipta : Kesenian (seni rupa, seni musik, seni gerak)                   
f.                    Pendidikan jasmani : Olahraga dan kesehatan
g.                    Kewirausahaan : Keterampilan dan bisnis
h.                   Sosial dan kemasyarakatan : PKPS dan karakter
i.                     Pendidikan lingkungan
j.                     Farming
k.                   Outbond


c. Learning Support Center
Program khusus anak yang berkebutuhan khusus (Kelas Inklusif). Anak-anak yang membutuhkan pendekatan waktu dan cara yang berbeda dalam belajar (LSC) atau di kelas reguler dengan pendampingan guru bantu
Waktu Pembelajaran
LSC A
Senin - Jumat, Pukul 09.00 - 12.30
LSC B dab C
Senin - Jumat, Pukul 08.00 - 13.30

C.  KELEMAHAN SEKOLAH ALAM
1. Faktor tempat
Walaupun secara teori sekolah alam bisa dilakukan dimana saja, dengan fasilitas yang paling sederhana sekalipun. Namun berdasarkan sumber-sumber yang kami jadikan rujukan, sekolah alam membutuhkan tempat yang luas. Terutama sekali buat pelajaran yang membutuhkan tempat untuk praktek, seperti farming dan outbond. Hampir seluruhnya sekolah-sekolah alam yang kami jadikan rujukan mempunyai sarana buat farming dan outbond. Hal ini rasanya agak susah untuk diterapkan dikota-kota besar seperti Jakarta, dimana lahan yang tersedia sangat terbatas dan mahal. Bagaimana  jadinya kalo disetiap kelurahan atau kecamatan minimal harus ada satu sekolah alam.
2. Masih bercorak agamis
 Sekolah alam yang kehadirannya sekarang ini tumbuh bagai jamur dimusim hujan, masih bercorak agamis yaitu agama islam. Hampir semua sekolah alam yang ada di Indonesia saat ini dikembangan oleh para aktivis pendidik muslim dan diisi dengan kurikulum islam mencotoh yang diajarkan Nabi Muhamad SAW. Muridnyapun hampir dipastikan seratus persen muslim. Ini menjadi keunggulan sekaligus kelemahan sekolah alam. Kelemahannya, karena memakai kuri kulum berbasis islam bisa dipastikan orang yang non muslim akan enggan untuk menyekolahkan anaknya di sekolah alam. Kecuali kalo pemerintah mau ikut mengembangkan sekolah alam dengan kurikulum nasional.
3. Tingkatan sekolahnya masih terbatas
Sekolah alam yang ada saat ini baru sebatas tingkatan untuk taman kanak-kanak (TK) dan sekolah dasar (SD). Meski ada yang membuka sekolah sampai ke tingkat SLTP, tapi baru sampai kelas satu. Untuk kelas dua dan tiganya mereka harus pindah ke sekolah umum. Ini dirasa amat kurang karena anak-anak biasanya akan menampakkan kenakalan yang menguatirkan disaat mereka duduk di sekolah menengah. Coba kita lihat dilingkungan sekitar kita, anak sekolah yang tawuran akan didomonasi anak-anak yang masih duduk di sekolah menengah. Bahkan terkadang terbawa (sebagian) sampai mereka duduk disekolah tinggi, yang boleh dibilang tempat sekolahnya orang-orang yang sudah berusia dewasa.
4. Masih Menjadi Barang Mahal
Faktor biaya bagi kalangan menengah keatas mungkin tidak akan menjadi masalah untuk menyekolahkan anak mereka, namun tidak demikian halnya bagi kalangan menengah kebawah yang boleh dikata penghasilannya serba paspasan. Sebagai contoh, rata-rata sekolah alam memungut biaya yang harus ditanggung wali murid untuk uang masuk kelompok bermain dan TK misalnya, Rp 1,5 juta dan biaya operasional guru Rp300.000 per bulan. Untuk SD dan lanjutan (setara SLTP) dikenai uang masuk Rp2 juta dan iuran masing-masing Rp400.000 per bulan untuk SD dan Rp500.000 per bulan untuk SLTP. Belum lagi untuk uang saku harian / transport / antar jemput anak-anak tersebut, uang saku jika outbound, dan lain lain. Melihat angka-angka nominal diatas masyarakat kelas bawah akan berkerut kening, bisa jadi penghasilan mereka perbulan hanya senilai iuran bulanan tersebut. Sebagai pembanding, sekolah dasar (SD) dan sekolah menegah pertama (SLTP) negeri yang katanya gratis ( biaya operasionalnya ditanggung pemerintah ) saja masih membuat para orang tua kalangan bawah pusing. Beberapa sekolah memang sudah mengusahakan  system subsidi silang, tapi tetap saja jumlah yang di subsidi masih terbatas.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Menurut kami, model sekolah alam yang dikembangkan sekarang ini dapat menjadi alternatif untuk membangun generasi berkarakter yang dilandasi intelektual, moral, spiritual serta ketrampilan hidup.  Sistem pendidikan selama ini hanya terfokus pada prestasi akademik sehingga melupakan sisi spiritual dan bekal ketrampilan akibatnya yang dihasilkan adalah generasi yang tidak mempunyai karakter kuat untuk berkompetisi secara sehat. Banyak yang sudah sadar pendidikan di Indonesia hanya mencetak pengangguran tanpa bisa berkompetisi atau menciptakan lapangan kerja. Ini sebuah kemubaziran dari triliunan dana masyarakat dan pemerintah. Model sekolah alam umumnya menggabungkan dan mengembangkan aspek intelektual, emosional, spiritual serta berbagai ketrampilan hidup siswa. Terlepas dari segala Kelebihan dan kekurangannya kami berharap sekolah alam bisa menjadi model sekolah yang baik yang bercirikan khas Indonesia.

B.  Alamat Sekolah Alam di Tanah Air :
Sebagai bahan tambahan kami cantumkan beberapa alamat sekolah alam yang    terdapat di tanah air, dari ratusan sekolah alam yang kini tercatat di Departemen Pendidikan Nasional.
Sekolah Alam Ciganjur
Jl. Anda 7X, Ciganjur
Jakarta, Indonesia
Telp.: (021) 78881659
Situs: www.sekolahalam.org
Sekolah Alam Kandank Jurank Doank
Komp. Pondok Sawah Indah (Alvita) Blok Q No. 14
Ciputat 15413
Telp.: (021) 74631934 – 74631934
Email: kjd.ofce@gmail.com
Sekolah Alam Cikeas
Komplek Puri Cikeas
Jl. Letda Natsir, Nagrak, Gunung Putri, Bogor
Jawa Barat, Indonesia
Telp.: (021) 8231985 – 68290012
Email:info@sacikeas.com
Sekolah Alam Bogor
Jl. Pangeran Shogiri No. 150, Tanah Baru
Bogor 16154
Telp.: (0251) 8662889
Email: info@sekolahalambogor.org
Sekolah Alam Depok
Jl. Bungsan No. 80, Kel. Bedahan,
Kec. Sawangan, Kota Depok
Telp.: (021) 98271180 – (0251) 619 782
Sekolah Alam Tangerang
Jawa Ringan Mekar Bakti Panongan Tangerang
(Belakang Graha Gardenia Citra Raya)
Telp.: (021) 7028 2808 – 5940 8000
Email: info@sekolahalamtangerang.org
Sekolah Alam Bintaro
Jl. Pondok Pucung Raya No.88, Bintaro Sektor IX Pondok Aren
Tangerang, Indonesia, 15229
Telp. (021) 745 2888, SMS. 0817 640 2888 , Fax. 745 3135 (24 jam)
Situs Web: http://sa-bintaro.org/ alamat email: info@sa-bintaro.org (admin situs web), sa.bintaro@gmail.com (admin facebook)

Sekolah Alam Balik Papan
Jln. Syarifudin Yoes No 10 RT 75
Kel. Gunung Bahagia
Balikpapan, INDONESIA.
Telp: 0542 567 2828
E-mail: sekolahalambpn@jifisa.com

DAFTAR BACAAN :
     Imron zawawi, Sekolah alam
     Novo lendo, Sekolah alam Ciganjur
     Matta anis, Sekolah kehidupan

     WEBSITE :
     www.sekolahalamtangerang.org
     www.atwarbajari.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar