Kamis, 13 Agustus 2015

Mengenali Ciri Khas Emosi Anak

LAYAKNYA orang dewasa, anak pun memiliki perasaan yang berbeda-beda. Adakalanya ia merasa senang, sedih juga emosi. Ketika berada dalam perasaan emosi, ia akan mengeluarkan ekpresi yang berbeda dari orang dewasa. Lalu, seperti apa ya ciri khas emosi anak?


Berikut ada beberapa ciri khas emosi pada anak.


1. Emosi yang kuat


Anak kecil bereaksi dengan intensitas yang sama, baik terhadap situasi yang remeh maupun yang serius. Anak pra remaja bahkan bereaksi dengan emosi yang kuat terhadap hal-hal yang tampaknya bagi orang dewasa merupakan soal sepele.


2. Emosi seringkali tampak



 Anak-anak seringkali memperlihatkan emosi mereka meningkat dan mereka menjumpai bahwa ledakan emosional seringkali mengakibatkan hukuman. Mereka belajar untuk menyesuaikan diri dengan situasi yang membangkitkan emosi. Kemudian mereka mengekang ledakan emosi mereka dan bereaksi dengan cara yang lebih dapat diterima.


3. Emosi bersifat sementara


Peralihan yang cepat pada anak-anak kecil dari tertawa kemudian menangis, atau dari marah ke tersenyum, atau dari cemburu ke rasa sayang merupakan akibat dari 3 faktor, yaitu :


a. Membersihkan sistem emosi yang terpendam dengan ekspresi terus terang.b. Kekurangsempurnaan pemahaman terhadap situasi karena ketidakmatangan intelektual dan pengalaman yang terbatas.c. Rentang perhatian yang pendek sehingga perhatian itu mudah dialihkan. Dengan meningkatnya usia anak, maka emosi mereka menjadi lebih menetap.





4. Reaksi mencerminkan individualitas


SEMUA bayi yang baru lahir pola reaksinya sama. Secara bertahap, dengan adanya pengaruh faktor belajar dan lingkungan, perilaku yang menyertai berbagai macam emosi semakin diindividualisasikan. Seorang anak akan berlari keluar dari ruangan jika mereka ketakutan, sedangkan anak lainnya mungkin akan menangis dan anak lainnya mungkin akan bersembunyi dibelakang kursi atau dibalik punggung seseorang.


5. Emosi berubah kekuatannya



Dengan meningkatnya usia anak, pada usia tertentu emosi yang sangat kuat berkurang kekuatannya, sedangkan emosi lainnya yang tadinya lemah berubah menjadi kuat. Variasi ini sebagian lagi oleh perkembangan intelektual, dan sebagian lainnya oleh perubahan minat.


6. Emosi dapat diketahui melalui gejala perilaku


Anak-anak mungkin tidak memperhatikan reaksi emosi mereka secara langsung, tetapi mereka memperlihatkan secara tidak langsung melalui kegelisahan, melamun, menangis, kesukaran berbicara, dan tingkah yang gugup seperti menggigit kuku dan menghisap jempol. [rika/islampos/lumoshine/atikasusanti]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar