Jumat, 26 Agustus 2011

Dinasti Han




Kekaisaran Han
206 SM–220



Wilayah Dinasti Han di tahun 87 SM (coklat) dengan pos militer (titik merah) dan protektorat (titik hijau)

Ibu kota Chang'an
(206 SM–9, 190–195)
Luoyang
(25–190, 196)
Xuchang
(196–220)
Bahasa Han Kuno

Agama
Taoisme, Konfusianisme, Kepercayaan tradisional Cina

Pemerintahan
Monarki

Kaisar

- 202–195 SM Liu Bang

Menteri

- 206–193 SM Xiao He

- – Cao Can

- 189–192 Dong Zhuo

- 208–220 Cao Cao

- 220 Cao Pi

Sejarah
- Pendirian 206 SM
- Pertempuran Gaixia; Mulai berkuasa atas Cina 202 SM

- Interupsi Dinasti Han
9–23
- Digantikan oleh Cao Wei
220
Mata uang
Koin tembaga




Peta pengaruh Dinasti Han

Dinasti Han (Hanzi: 漢朝, hanyu pinyin: Han Chao) (206 SM - 220) adalah satu dari tiga dinasti yang paling berpengaruh di Cina sepanjang sejarahnya. Dinasti ini adalah yang meletakkan dasar-dasar nasionalitas Cina mewarisi penyatuan Cina dari dinasti sebelumnya, Dinasti Qin. Dinasti Han sendiri didirikan oleh Liu Bang, seorang petani yang memenangkan perang saudara dengan saingannya, Xiang Yu. Dinasti Han merupakan salah satu dinasti terkuat di Cina, dan karena pengaruhnya yang besar, etnis-etnis mayoritas di Cina sekarang ini menyebut mereka orang Han (biarpun mungkin nenek moyang mereka bukan dari etnis Han).

Kronologi Kaisar

Ada 13 kaisar yang memimpin Dinasti Han Barat (206 SM - 8) dan 13 kaisar memimpin Dinasti Han Timur (23 - 220). Antara tahun 8 sampai dengan tahun 23 ada sebuah Dinasti Xin yang menjadi batas daripada Dinasti Han Barat dan Timur. (belum selesai) 8 Dinasti Sui (581 ¡V 618)
Tiongkok baru dapat bersatu kembali di bawah pemerintahan Dinasti Sui (581-618) yang didirikan oleh Yang Jian dengan gelarnya Sui Wendi (581-604). Beliau merupakan seorang raja berkemampuan tinggi, yang sanggup memulihkan perdamaian setelah masa kacau selama ratusan tahun. Untuk membantunya dalam memerintah ia juga menunjuk menteri-menteri yang pandai serta berusaha untuk meningkatkan pertanian. Pengganti Yang Jian, Kaisar Sui Yangdi (604 ¡V 617) sayangnya bukan kaisar yang cakap dan lebih mementingkan bermewah- mewah ketimbang mengurus masalah kenegaraan. Dengan mengabaikan protes para menterinya, Yangdi memerintahkan pembangungan ibu kota kedua, Luoyang. Dua juta pekerja telah diperintahkan untuk membangun istana megah serta danau buatan di kota tersebut lengkap dengan tamannya yang memiliki luas 155 km2. Kala musim dingin tiba, pada pohon-pohon di taman tersebut digantungkan daun dan bunga-bungaan dari sutra. Kaisar Yangdi melanjutkan pembangunan terusan yang telah dimulai oleh Kaisar Sui Wendi yang menghubungkan utara dan selatan, mulai dari lembah Sungai Yangzi hingga mencapai daerah Beijing sekarang. Terusan sepanjang kurang lebih 2000 km tersebut dapat dikatakan merupakan salah satu mahakarya Bangsa Tionghoa, karena dibangun sekitar 12 abad lebih dahulu dibandingkan dengan pembangungan Terusan Suez oleh bangsa Barat. Kejatuhan Yangdi dipercepat oleh usahanya yang gagal untuk menaklukkan Korea, dimana hal tersebut sangat menghabiskan sumber daya negara. Pada masa akhir pemerintahannya Sungai Huanghe meluap yang mengakibatkan penderitaan di kalangan rakyat. Kerusuhan terjadi di mana-mana. Li Yuan seorang tokoh militer dari Utara menaklukkan ibu kota Chang¡¦an dan Yangdipun melarikan diri ke selatan, di mana ia dicekik sampai mati oleh putera seorang menteri yang pernah dipermalukannya. Li Yuan kemudian mengangkat cucu Yangdi sebagai Kaisar Gongdi (617-618) dan ia sendiri menjadi walinya, tetapi setahun kemudian diturunkannya dari tahta dan ia sendiri mengangkat dirinya sebagai kaisar dengan gelar Tang Gaozong (618 ¡V 626). Dengan demikian berakhirlah Dinasti Sui dan masa kekuasaan Dinasti Tangpun mulailah.

Wilayah

Setelah mengalahkan negeri Chu, kemudian Liu Bang menggabungkan negeri-negeri lain di Cina dan mendirikan dinasti Han. 8 Dinasti Sui (581 ¡V 618)
Tiongkok baru dapat bersatu kembali di bawah pemerintahan Dinasti Sui (581-618) yang didirikan oleh Yang Jian dengan gelarnya Sui Wendi (581-604). Beliau merupakan seorang raja berkemampuan tinggi, yang sanggup memulihkan perdamaian setelah masa kacau selama ratusan tahun. Untuk membantunya dalam memerintah ia juga menunjuk menteri-menteri yang pandai serta berusaha untuk meningkatkan pertanian. Pengganti Yang Jian, Kaisar Sui Yangdi (604 ¡V 617) sayangnya bukan kaisar yang cakap dan lebih mementingkan bermewah- mewah ketimbang mengurus masalah kenegaraan. Dengan mengabaikan protes para menterinya, Yangdi memerintahkan pembangungan ibu kota kedua, Luoyang. Dua juta pekerja telah diperintahkan untuk membangun istana megah serta danau buatan di kota tersebut lengkap dengan tamannya yang memiliki luas 155 km2. Kala musim dingin tiba, pada pohon-pohon di taman tersebut digantungkan daun dan bunga-bungaan dari sutra. Kaisar Yangdi melanjutkan pembangunan terusan yang telah dimulai oleh Kaisar Sui Wendi yang menghubungkan utara dan selatan, mulai dari lembah Sungai Yangzi hingga mencapai daerah Beijing sekarang. Terusan sepanjang kurang lebih 2000 km tersebut dapat dikatakan merupakan salah satu mahakarya Bangsa Tionghoa, karena dibangun sekitar 12 abad lebih dahulu dibandingkan dengan pembangungan Terusan Suez oleh bangsa Barat. Kejatuhan Yangdi dipercepat oleh usahanya yang gagal untuk menaklukkan Korea, dimana hal tersebut sangat menghabiskan sumber daya negara. Pada masa akhir pemerintahannya Sungai Huanghe meluap yang mengakibatkan penderitaan di kalangan rakyat. Kerusuhan terjadi di mana-mana. Li Yuan seorang tokoh militer dari Utara menaklukkan ibu kota Chang¡¦an dan Yangdipun melarikan diri ke selatan, di mana ia dicekik sampai mati oleh putera seorang menteri yang pernah dipermalukannya. Li Yuan kemudian mengangkat cucu Yangdi sebagai Kaisar Gongdi (617-618) dan ia sendiri menjadi walinya, tetapi setahun kemudian diturunkannya dari tahta dan ia sendiri mengangkat dirinya sebagai kaisar dengan gelar Tang Gaozong (618 ¡V 626). Dengan demikian berakhirlah Dinasti Sui dan masa kekuasaan Dinasti Tangpun mulailah.


Struktur Pemerintahan

Pada awalnya, Liu Bang (kaisar Gao) membagi negara menjadi beberapa negara bagian feodal dengan maksud untuk memuaskan para pemimpin negeri yang bergabung dengannya saat perang Chu-Han, walaupun dia berencana akan menyingkirkan mereka setelah Liu Bang menggabungkan dan mengkonsolidir pasukannya menjadi kekuatan penuh.
Sosial Budaya dan Agama
Pada masa dinasti Han, ajaran Konfusius dan Taoisme berkembang pesat.
Hubungan Luar Negeri
Dinasti Han melakukan perdagangan dan meluaskan budayanya ke negara Korea, Mongolia, Vietnam, dan Asia Tengah.

Tokoh-tokoh Terkenal


Liu Bang = pendiri dinasti Han dan kaisar pertama dinasti Han Barat Liu Xiu = seorang anggota kerajaan Liu yang berhasil menggulingkan dinasti Xin, dan mendirikan kembali dinasti Han (atau yang dikenal dengan Han Timur)
Wang Mang = pemberontak yang pada akhirnya berhasil menggulingkan pemerintahan dinasti Han Barat, karena menganggap keluarga kerajaan Liu sudah tidak mempunyai kuasa mandat langit lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar