Rabu, 10 April 2013






PROSPEK PEMASARAN PONSEL MEREK  LOKAL
 DI  JAKARTA

Dosen : Hesti Wahyudi Surasmono

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah :
Metode Penelitian



Disusun oleh :
Nama            : Nurahman
NPM             : 201014500618
Kelas            : YF


Fakultas Ilmu Pendidikan dan Pengetahuan Sosial Universitas Indra Prasta PGRI
Jl. Raya Tengah Kel. Gedong Kec. Pasar Rebo – Jakarta Timur
Telp. : (021) 78835283 – 7818718
Website : www.unindra.ac.id     E-mail : university@unindra.ac.id






A.    Latar Belakang

 Seiring pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, bidang telekomunikasi juga mengalami kemajuan yang cukup pesat. Komunikasi merupakan satu hal yang penting dan dianggap mampu membantu hidup manusia. Sejak ditemukannya alat komunikasi, kehidupan manusia menjadi lebih mudah. Salah satu alat komunikasi yang digunakan saat ini adalah telepon seluler atau handphone. Saat ini di masyarakat banyak sekali kita jumpai berbagai merek ponsel seperti Nokia, Blackbery, Samsung. Disamping merek-merek tadi kita juga menjumpai merek-merek yang popular agak belakangan seperti Nexian, MITO, dan CROSS (biasa disebut dengan ponsel merek local atau ponsel Cina).

B. Batasan Masalah
Dalam hal ini penulis  mencoba meneliti tentang prospek pemasaran ponsel  merek local, di Jakarta. Khususnya di daerah Kemayoran tempat penulis tinggal dan penulis hanya membatasi yang jadi obyek peneletian adalah ponsel  merek  MITO.

C. Rumusan Masalah
1. Apakah Ponsel Merek Lokal itu ?
2. Apakah Pemasaran itu ?
3. Apakah Perilaku konsumen itu ?
4. Faktor –faktor apa saja yang mempengaruhi pembelian ?





D.  Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah sebagai berikut :
-          Untuk mengetahui perilaku konsumen dalam pembelian ponsel lokal, dilihat dari harga, selera, kuallitas, harga jual kembali, prestice, dan promosi.
-          Untuk mengetahui faktor yang paling dominan mempengaruhi prilaku konsumen dalam pembelian ponsel local

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
-          Penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi masyarakat yang belum paham tentang ponsel local
-          Diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi penelitian selanjutnya.













           
  1. Landasan Teori

            Sehubungan dengan permasalahannya yang terdapat dalam penelitian ini maka diperlikan teori-teori dan konsep-konsep yang memerlukan penjelasan.
  1. Pengertian Ponsel Merek Lokal
            Yang dimaksud ponsel merek local adalah ponsel yang di impor dari negeri Cina dan diberi merek sesuai dengan keinginan pemesannya di Indonesia. Ponsel Lokal dikategorikan dalam 2 jenis yaitu :
-          Jenis pertama adalah handphone yang bahan dan sparepartnya diimport dari China kemudian dirakit oleh pekerja-pekerja Indonesia. Selanjutnya dipasarkan ke pasar Indonesia dengan memakai merek lokal (dalam negeri). Contohnya adalah Nexian. 
-          Jenis yang kedua handphone jadi (siap pakai)  yang diimport dari China kemudian di Indonesia diberi label merek/brand lokal sesuai dengan keinginan perusahaan lokal pengimport tersebut. Contohnya adalah CROSS dan MITO. Dalam hal ini penulis hanya meneliti salah satu ponsel merek local yaitu, MITO
  1. Pengertian Pemasaran
Dalam banyak perusahaan dewasa ini, pemasaran memegang peranan sebagai suatu faktor penting untuk bertahan menjalan usaha dan bergelut dalam dunia persaingan. Pemasaran merupakan faktor penting sebagai strategi perusahaan dalam menjalankan usahanya terutama yang berhubungan dengan konsumen. Kata pemasaran berasal dari kata pasar, atau bisa juga diartikan dengan mekanisme yang mempertemukan permintaan dan penawaran.
Menurut Kotler ( 2002 : 9 ) “Pemasaran adalah proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain”.
Menurut Stanton ( 1996 : 6 ) “Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.”
Menurut Lamb, Hair, Me Daniel ( 2001 : 6 ) “Pemasaran adalah suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi, dan sejumlah ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi.”
Dari ketiga definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya pemasaran bukan hanya kegiatan menjual barang maupun jasa tetapi juga meliputi kegiatan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan dengan berusaha mempengaruhi konsumen untuk bersedia membeli barang dan jasa perusahaan melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran produk yang bernilai.
Hal ini sangat penting bagi manajer pemasaran untuk memahami tingkah laku konsumen tersebut.Sehingga perusahaan dapat mengembangkan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan produk secara lebih baik. Dengan mempelajari prilaku konsumen, manajer akan mengetahui kesempatan, mengidentifikasi, serta menentukan segmentasi pasar
  1. Perilaku Konsumen
Menurut Swasta ( 1996 : 6) “Prilaku konsumen dapat didefisikan sebagai kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan termasuk mempergunakan barang dan jasa keputusan pada persiapan dan menentukan kegiatan-kegiatan tersebut.”
Menurut Peter J. Paul dan Jerry C. Olson ( 200 : 6 ) “Prilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara pengaruh dan kondisi kejadian disekitar lingkungan, dimana manusia melakukan aspek pertukaran dalam kehidupan mereka.”
Dari dua jenis definisi di atas dilihat ada dua hal penting dari prilaku konsumen yaitu proses pengembalian keputusan dan kegiatan fisik yang semuanya ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatlkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa secara ekonomis. Dengan kata lain prilaku konsumen adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku konsumen dalam arti tindakan-tindakan yang dilakukan untuk membeli suatu barang atau jasa tertentu.
4.   Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prilaku Pembelian
a.                                     a.  Kebudayan
Kebudayaan mempunyai pengaruh paling luas dan mendalam terhadap prilaku konsumen yang terdiri dari budaya, sub budaya, dan kelas sosial. Budaya merupakan karakter yang paling penting dari suatu sosial yang membedakannya hanyalah dari kelompok budaya lain menjadi penentu dan keinginan dan prilaku paling mendasar. Masing-masing budaya terdiri dari keseluruhan suatu budaya, terbagi dalam suatu strata atau kelas sosial, kelas sosial merupakan kelompok orang yang sama-sama mempertimbangkan secara dekat persamaan diantara mereka sendiri.
b.      Faktor Sosial
Pada umumnya konsumen sering meminta pendapat orang lain dari sekitar dan lingkungannya tentang produk apa yang akan dibeli. Karena itulah lingkungan sosial ini memberikan pengaruh terhadap prilaku konsumen, faktor sosial ini terdiri dari 3 ( tiga ) bagian, yaitu : kelompok acuan, keluarga, dan peran seseorang. Dengan pendapat yang diperoleh dari suatu kelompok maka konsumen dapat membuat keputusan kosumsi, keluaga sebagai organisasi pembelian konsumen yang paling penting juga berpengaruh secara langsung terhadap keputusan seseorang dalam membeli barang sehari-hari. Suatu produk atau merk dapat mengambarkan peran dan status pemakainya.
c. Faktor Pribadi
Mulai dari bayi hingga dewasa dan menjadi tua, manusia selalu membutuhkan barang dan jasa. Pilihan barang yang dibeli secara otomatis dipengaruhi oleh keadaan ekonomi dan gaya hidup yang bersangkutan. Gaya hidup adalah cara hidup seseorang yang terlihat melalui aktifitas dan gaya hidup mewah tentunya akan menentukan pilihan barang dan jasa yang berkualitas. Selain itu kepribadian dan konsep diri juga mempengaruhi pilihan produk, konsep diri adalah bagaimana konsumen memprepsikan diri mereka sendiri yang meliputi sikap, persepsi-persepsi, keyakinan, dan evaluasi diri karena sangat berguna dalam menganalisis prilaku konsumen sehingga perusahaan mengunakan konsep yang berhubungan dengan keprinadian seseorang.

d. Faktor Psikologis
Sikap  pembelian psikologis dipengaruhi oleh 4 ( empat ) faktor psikologis utama yaitu : motivasi, persepsi, pembelajaran, dan kepercayaan. Motivasi merupakan bentuk yamg mendorong seseorang dalam melakukan sesuatu sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Melalui motivasi proses pengamatan dan belajar sesorang memperoleh kepercayaan terhadap suatu produk yang secara otomatis mempengaruhi prilaku pembelian konsumen. Para konsumen mengembangkan beberapa keyakinan mengenai ciri-ciri suatu produk dan selanjutnya akan membentuk suatu sikap konsumen terhadap produk tersebut.

e. Faktor Pribadi
Menurut Kotler ( 2002 : 204 ) “Tujuan pemasaran adalah mempengaruhi dan memuaskan kebutuhan serta keinginan pelanggan yang menjadi sasaran. Pada bidang prilaku konsumen ini mempelajari bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, memakai, dan membuang barang dan jasa, gagasan, atau pengalaman dalam rangka memuaskan keputusan dari hasrat mereka. Para perusahaan yang cermat melakukan riset atau quesioner atas proses keputusan yang ada dalam jenis produk mereka. Ketika membuat keputusan untuk membeli suatu produk kosumen melewati tahap-tahap sebagai berikut :
-          Pengenalan Masalah
Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuah masalah atau kebutuhan. pembeli merasakan perbedaan antara keadaan akatualnya dengan keadaan yang diingunkannya. Kebutuhan umum seseorang seperti lapar dan haus saat mencapai titik tertentu dapat menjadi dorongan. Kebutuhan dapat juga ditimbulkan oleh rangsangan eksternal seperti ketika seseorang memperhatikan atau melihat iklan mobil dan ingin membelinya. Dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen, pemasar dapat mengidentifikasi rangasangan yang paling sering membangkitkan minat akan suatu jenis bproduk. Pemasar kemudian dapat membangkitkan strategi pemasaran yang mampu memacu minat konsumen.
-           Pencarian Informasi
Saat seseorang mulai menyadari kebutuhannya, maka produk dan merk harus diidentifikasikan untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam mencapai berbagai alternative untuk memuaskan kebutuhan konsumen dipengaruhi oleh  faktor-faktor seperti beberapa banyak biaya waktu, beberapa banyak informasi dari masa lalu dan sumber-sumber lain yang sudah dimiliki konsumen. Yang menjadi minat utama pemasar adalah sumber-sumber informasi utama yang menjadi acuan konsumen dan pengaruh relative dari tiap sumber tersebut terhadap kepuasan pembelian selanjutnya. Secara umum konsumen mendapatkan informasi tentang suatu produk dari sumber komersial yaitu sumber yang didiominasi oleh pemasar.
-          Evaluasi Alternatif
Jika semua alternatif yang wajar diidentifikasikan, konsumen harus mengeveluasinya satu per satu sebagai persiapan untuk mengadakan pembelian. Kriteria evaluasi yang dipakai konsumen mencakup pengalaman masa lalu dan sikap terhadap aneka merk. Konsumen juga mendengarkan tanggapan-tanggapan keluarga dan orang lain. Beberapa konsep dasar akan membantu pemasar dalam memahami evaluasi konsumen yakni yang pertama, konsumen berusaha memenuhi suatu kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari suatu produk. Ketiga, konsumen memandand setiap produk sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang dicari untuk memuaskan kebutuhan.
-          Keputusan Pembelian
Setelah mencari dan mengevaluasi berbagai alternative untuk memenuhi kebutuhan pada titik tertentu harus memutuskan antara membeli atau tidak membeli, jika keputusan yang diambil adalah membeli, konsumen harus membuat rangkaian keputusan yang menyangkut merk, harga, tempat penjualan, warna, dan lain-lain.

-          Prilaku Paska Pembelian
Saat membeli suatu produk, bagi seseorang konsumen akan mengalami tingkat kepuasan dan ketidak puasan tertentu. Perasaan konsumen setelah melakukan pembelian dapat mempengaruhi pembelian ulang dan juga ditambah dengan apa yang dikatakn konsumen kepada teman atau kerabat tentang produk tersebut. Biasanya konsumen akan mengalami kecemasan purnabeli, kecemasan ini disebut disonasi kognitif purnabeli yang terjadi karena setiap alternative yang dihadapi konsumen memiliki kelebihan dan kekurangan.
  1. Penelitian Yang Relevan
 Penelitian ini sangat relevan karena  karena ponsel local saat ini lagi jadi perbincangan masyarakat luasa khususnya masyarakat menengah kebawah dan penulis merasa bahwa penulis adalah orang pertama yang meneliti masalah ini.
  1. Kerangka Berfikir
-          Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan  pembelian ponsel local di Jakarta khususnya di daerah Kemayoran
-          Tingkat kepuasan pelanggan ponsel local di Jakarta khususnya di daerah Kemayoran

  1. Hipotesis Penelitian
1. Hipotesis pertama
       - Diduga faktor-faktor seperti harga, selera, kualitas, harga jual kembali, prestice, dan promosi, secara simultan tidak berpengaruh terhadap prilaku konsumen dalam pembelian ponsel merek local.
- Diduga faktor-faktor seperti harga, selera, kualitas, harga jual kembali, prestice, dan promosi, secara simultan berpengaruh terhadap prilaku konsumen dalam pembelian ponsel merek local.

2. Hipotesis kedua
- Diduga faktor kualitas tidak mempunyai pengaruh dominan terhadap prilaku konsumen dalam pembelian ponsel merek local dilingkungan masyarakat Jakarta khususnya masyarakat Kemayoran.
- Diduga faktor kualitas mempunyai pengaruh dominan terhadap prilaku konsumen dalam pembelian ponsel merek local  dilingkungan masyarakat Jakarta khususnya masyarakat Kemayoran.








  1. Metode Penelitian

  1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di Galery Ponsel 2 Jl. H Ung dalam Utan Panjang Kemayoran

  1. Populasi dan Sampel
-          Populasi penelitian
Populasi dalam penelitian ini mencakup pengunjung yang membeli ponsel merek local di Galery Ponsel 2 Jl. H Ung dalam Utan Panjang Kemayoran.

-          Sampel Penelitian
Karena jumlah populasi yang sangat besar yaitu lebih dari 100 dan keterbatasan waktu, serta tenaga yang dimiliki, maka jumlah yang akan diambil sebanyak 50 responden yang terdapat dalam populasi tersebut. Dimana menurut Arikunto ( 2002 : 12 ) jika populasi lebih dari 100 orang maka diambil sampai 5%-10% atau 20%-30% dari jumlah populasi. Sedangkan menurut Guilford ( 1987 : 125 ) jumlah sampel yang diambil adalah lebih besar dari persyaratan minimal sebanyak 30 responden dimana semakin besar sampel akan memberikan hasil yang akurat.

  1. Jenis dan Sumber Data
-          Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa Data Kualintatif, yaitu data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan ( scoring ).
-          Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini berupa Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden penelitian melalui wawancara dan quesioner di lapangan

  1. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah :
-          Interview
Yaitu suatu metode yang secara langsung mengadakan wawancara kepada koresponden dengan beberapa pertanyaan untuk mendapatkan data primer.
-          Quesioner
Yaitu teknik pengambilan data dengan memberikan seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk menjawab.

  1.      Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
-          Variabel Terikat ( Y )
Yaitu, perilaku konsumen dalam membeli ponsel merek local dilingkungan Masyarakat Kemayoran.
-          Variabel Bebas ( X )
Harga , selera, kualitas, harga jual kembali, prestice, dan promosi. Untuk mengetahui hasil tanggapan responden terhadap variabel-variabel penelitian maka digunakan data interval skala 0-10, sedangkan untuk mengetahui pengukuran dan interprestasi data, maka data internal dibagi menjadi 5 ( lima ) skor interval sebagai berikut 
   0 ≤ 2 skor 1
2,1 ≤ 4 skor 2
4,1 ≤ 6 skor 3
6.1 ≤ 8 skor 4
8,1 ≤ 10 skor 5

  1. Defenisi Operasional Variabel


-          Harga ( X.1 )
Melihat tanggapan konsumen mengenai variabel harga-harga ponsel local dibandingkan dengan produk yang sejenis.

X.1.1 Perbandingan dengan harga pesaing
Tanggapan konsumen terhadap perbandingan harga ponsel local MITO dengan ponsel lain lain seperti Nokia, Blackberry, dan Samsung. Diukur dalam rupiah.
X.1.2 Harga yang ditetapkan
Tanggapan konsumen terhadap harga yang ditetapkan dari produk yang dibeli konsumen. Diukur dalam rupiah.
-          Selera ( X.2 )
Gambaran produk ponsel local merek MITO dalam memberikan kesenangan dan kepuasan. Indikatornya adalah :
X.2.1 Jenis Model
Penilaian konsumen terhadap berbagai tipe pilihan ponsel MITO yang ditawarkan oleh produsen.

X.2.2 Warna
Penilaian konsumen terhadap ragam pilihan warna yang ada pada ponsel local merek MITO
X.2.3 Penampilan Luar atau Body
Penilaian penampilan luar ponsel local merek MITO dibandingkan dengan produk pesaingnya.
X.2.4  Daya tahan baterey
Penilaian konsumen terhadap daya tahan bateray ponsel MITO  dibandingkan produk pesaingnya.
Ketiga indikator diatas diukur berdasarkan tingkat kesenangan dan kepuasan konsumen.

-               Kualitas ( X3 )
Melihat tanggapan konsumen terhadap kualitas ponsel merek MITO.
X.3.1 Kenyamanan
Penilaian konsumen pada saat mengunakan ponsel merek MITO.
X.3.2 Daya Tahan ponsel
Penilaian konsumen terhadap usia operasional atau daya tahan ponsel merek MITO diharapkan dalam kurun waktu tertentu
           
-               Harga Jual Kembali ( X4 )
Mengetahui tanggapan kosumen terhadap harga jual kembali dan kemudahan dalam memasarkan produk yang sudah dipakai.
X.4.1 Harga Jual Kembali
                        Penilaian konsumen terhadap harga jual kembali ponsel merek MITO. Diukur dalam rupiah.
X.4.2 Pemasaran Produk Purna Pakai
                        Penilaian konsumen terhadap tingkat kemudahan pemasaran dan penerimaan dari konsumen lainnya terhadap harga jual ponsel merek MITO. Di ukur berdasarkan perlakuan.

-           Prestice ( X5 )
Nilai kebanggan yang dirasakan seseorang akibat penggunaan suatu produk. Diukur dari tingkat kesenangan konsumen.

-          Promosi ( X6 )
Suatu bentuk komunikasi pemasaran seperti akivitas untuk menyebarkan informasi, mempengaruhi, membujuk konsumennya untuk membeli ponsel merek MITO.
X.6.1 Iklan
Tanggapan konsumen terhadap iklan ponsel merek MITO yang disampaikan oleh pemasar. Dapat diukur dari frekuensi,dan  luas jangkauan.
X.6.2  Hadiah
Respon konsumen terhadap sikap simpatik pemasar pada saat membeli ponsel merek MITO. Diukur berdasarkan tingkat kesenangan konsumen.

  1. Uji Validasi dan Reabilitasi Instrumen Penelitian

Uji Validasi dan Reabilitasi instrumen penelitian ini dimaksudkan agar data yang diproleh dengan cara penyetaraan quesioner valid dan reliable. Instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang diinginkan dan mampu mengungkapkan data yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya instrumen menunjukan sejauh mana data yang dikumpulkan tidak menyimpang dari gambaran variabel yang dimaksud ( Suharsimi Arikunto, 145 : 2002 )
Uji validasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validasi item, yaitu menguji terhadap kualitas item-itemnya, yaitu dengan menghitung koreasi antara setiap item dengan skor total sebagai kriteria validitasnya.
Uji realibilitas bertujuan untuk menguji sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan. Pengukuran realibilitasi dilakukan dengan menggunakan koefesien Alpha Cronbach (a). Dimana biasanya reabilitas minimal 0,5.

  1.     Teknik Analisa Data

Data yang terkumpul akan dianalisis menggunakan teknik analisis statistik dengan menggunakan program SPPS, dimana rumus statistik yang digunakan adalah Linier Multiple Regression ( regresi liniear berganda ), dimana fungsinya adalah :

Y = a + b1. .X.1 + b2 .  X2  +  3 + X3  +  b4 . X4  +  b5. X5  +  b6. X6  + e

Fungsi tersebut menerangkan hubungan antara dua variabel bebas ( X ) dan variabel terikat ( Y ), Dimana :
Y : Prilaku konsumen
a : Konstanta
b1 s/d b6 : Koofesien Regresi
          X1 : Harga
          X2 : Selera
          X3 : Kualitas
          X4 : Harga Jual Kembali
          X5 : Prestise
          X6 : Promosi
             e : Faktor ganguan

D.  Uji asumsi Klasik
          - Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya kolerasi antara variabel indipendent, jika terjadi kolerasi maka terdapat problem multikolinieritas. Untuk mengetahui ada tidaknya multikolonieritas antar variabel, dapat dilihat dari Variabel Inflation ( VIF )  dari masing-masing variabel bebas terdapat variabel terikat. Jika nilai VIF kurang dari sepuluh dapat dinyatakan tidak terjadi multikolinieritas ( Gujarati, 1995 ).
-          Uji Heteroskedastisitas
Uji heterskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi tidak terjadi kesamaan varian dari residual suatu pengamatan yang lain. Jika varial residual dari suatu pengamat kepengamatan yang lain tetap, maka disebut omoskedasitisitas. Dan jika varian berbeda disebut heteroskedastisitas ( Santoso, Singgih 2002 : 208 ). Untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas dalm penelitian ini mengunakan metode Sperman Rank Corellation. Apabila hasil pengujian menunjunkan lebih dari α = 5% maka tidak ada heteroskedastisitas.
-           Uji Autokorelasi
Uji autokolerasi digunakan untuk mengetahui apakah dalam pesamaan regrasi mengandung korelasi atau tidak diantara variabel penggangu. Menurut Singgih Santoso ( 2002 : 219 ) untuk mengetahui adanya autokoelasi digunakan uji Durbin-Watson mendekati angka 2 ( dua ) berarti tidak ada autokorelasi.
-          Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah model regresi, variabel independent, variabel dependent, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Untuk mengetahuinya digunakan uji Kolmongorov-Smirnov, menurut Singgih Santoso ( 2001 : 214 ) pedoman pengambilan keputusan dalam uji normalitas yaitu, bila nilai Sig atau signifikan lebih besar daripada 0,005 maka distribusi adalah normalitas ( simetris ).





















DAFTAR PUSTAKA

Stanton, William J.1996. Prinsip Pemasaran (terjemahan). Edisi 7, jilid 1. Erlangga. Jakarta.
Lamb,Hair,Mc Daniel.2001. Pemasaran (terjemahan).Edisi Bahasa Indonesia,Jilid Pertama.Salemba empat.Jakarta.
Kotler, Philip.2002.Manajemen Pemasaran (terjemahan).Edisi Millenium, jilid 1.PT. Prenhallindo. Jakarta.
Enggel,Blackwell,Miniard.1994. Prilaku Konsumen (terjemahan).Edisi Enam.Jilid Pertama.Binarupa Aksara.Jakarta.
Arikunto,Suharsimi.2002. Prosedur Penelitian.Edisi Revisi V.PT.Rineka Cipta.Jakarta.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar