PROSPEK PEMASARAN PONSEL MEREK LOKAL
DI JAKARTA
Dosen : Hesti Wahyudi Surasmono
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah :
Metode Penelitian
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah :
Metode Penelitian
Disusun
oleh :
Nama : Nurahman
NPM : 201014500618
Kelas : YF
Fakultas Ilmu Pendidikan dan
Pengetahuan Sosial Universitas Indra Prasta PGRI
Jl. Raya Tengah Kel. Gedong Kec.
Pasar Rebo – Jakarta
Timur
Telp. : (021) 78835283 – 7818718
Website
: www.unindra.ac.id E-mail : university@unindra.ac.id
A.
Latar Belakang
Seiring
pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, bidang telekomunikasi juga
mengalami kemajuan yang cukup pesat. Komunikasi merupakan satu hal yang penting
dan dianggap mampu membantu hidup manusia. Sejak ditemukannya alat komunikasi,
kehidupan manusia menjadi lebih mudah. Salah satu alat komunikasi yang
digunakan saat ini adalah telepon seluler atau handphone. Saat ini di
masyarakat banyak sekali kita jumpai berbagai merek ponsel seperti Nokia,
Blackbery, Samsung. Disamping merek-merek tadi kita juga menjumpai merek-merek
yang popular agak belakangan seperti Nexian, MITO, dan CROSS (biasa disebut dengan ponsel
merek local atau ponsel Cina).
B.
Batasan Masalah
Dalam hal ini penulis mencoba meneliti tentang prospek pemasaran ponsel merek local, di Jakarta. Khususnya di daerah
Kemayoran tempat penulis tinggal dan penulis hanya membatasi yang jadi obyek
peneletian adalah ponsel merek MITO.
C. Rumusan Masalah
1. Apakah Ponsel Merek Lokal itu ?
2. Apakah Pemasaran itu ?
3. Apakah Perilaku konsumen itu ?
4. Faktor –faktor apa saja yang mempengaruhi
pembelian ?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan
penelitian yang hendak dicapai adalah sebagai berikut :
-
Untuk
mengetahui perilaku konsumen dalam pembelian ponsel lokal, dilihat dari harga, selera, kuallitas, harga jual
kembali, prestice, dan promosi.
-
Untuk
mengetahui faktor yang paling dominan mempengaruhi prilaku konsumen dalam pembelian
ponsel local
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
-
Penelitian
ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi masyarakat
yang belum paham tentang ponsel local
-
Diharapkan
dapat menjadi bahan pertimbangan bagi penelitian selanjutnya.
- Landasan Teori
Sehubungan dengan permasalahannya yang terdapat dalam
penelitian ini maka diperlikan teori-teori dan konsep-konsep yang memerlukan
penjelasan.
- Pengertian Ponsel Merek Lokal
Yang
dimaksud ponsel merek local adalah ponsel yang di impor dari negeri Cina dan
diberi merek sesuai dengan keinginan pemesannya di Indonesia. Ponsel Lokal
dikategorikan dalam 2 jenis yaitu :
-
Jenis
pertama adalah handphone yang bahan dan sparepartnya diimport dari China kemudian dirakit oleh pekerja-pekerja Indonesia.
Selanjutnya dipasarkan ke pasar Indonesia
dengan memakai merek lokal (dalam negeri). Contohnya adalah Nexian.
-
Jenis
yang kedua handphone jadi (siap pakai) yang diimport dari China kemudian di Indonesia diberi label merek/brand
lokal sesuai dengan keinginan perusahaan lokal pengimport tersebut. Contohnya
adalah CROSS dan MITO.
Dalam hal ini penulis hanya meneliti salah satu ponsel merek local yaitu, MITO
- Pengertian Pemasaran
Dalam banyak perusahaan dewasa ini, pemasaran memegang
peranan sebagai suatu faktor penting untuk bertahan menjalan usaha dan bergelut
dalam dunia persaingan. Pemasaran merupakan faktor penting sebagai strategi
perusahaan dalam menjalankan usahanya terutama yang berhubungan dengan
konsumen. Kata pemasaran berasal dari kata pasar, atau bisa juga diartikan
dengan mekanisme yang mempertemukan permintaan dan penawaran.
Menurut Kotler ( 2002 : 9 ) “Pemasaran adalah proses
sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas
mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain”.
Menurut Stanton ( 1996 : 6 ) “Pemasaran adalah suatu
sistem keseluruhan dari kegatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mendistribusikan barang dan jasa yang dapat
memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.”
Menurut Lamb, Hair, Me Daniel ( 2001 : 6 ) “Pemasaran
adalah suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi, dan
sejumlah ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan
tujuan individu dan organisasi.”
Dari ketiga definisi diatas dapat ditarik
kesimpulan bahwa pada dasarnya pemasaran bukan hanya kegiatan menjual barang
maupun jasa tetapi juga meliputi kegiatan untuk memenuhi keinginan dan
kebutuhan dengan berusaha mempengaruhi konsumen untuk bersedia membeli barang
dan jasa perusahaan melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran produk yang
bernilai.
Hal ini sangat penting bagi manajer pemasaran
untuk memahami tingkah laku konsumen tersebut.Sehingga perusahaan dapat
mengembangkan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan produk
secara lebih baik. Dengan mempelajari prilaku konsumen, manajer akan mengetahui
kesempatan, mengidentifikasi, serta menentukan segmentasi pasar
- Perilaku Konsumen
Menurut Swasta ( 1996 : 6) “Prilaku konsumen dapat
didefisikan sebagai kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam
mendapatkan termasuk mempergunakan barang dan jasa keputusan pada persiapan dan
menentukan kegiatan-kegiatan tersebut.”
Menurut Peter J. Paul dan Jerry C. Olson ( 200 : 6 )
“Prilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara pengaruh dan kondisi
kejadian disekitar lingkungan, dimana manusia melakukan aspek pertukaran dalam
kehidupan mereka.”
Dari dua jenis definisi di atas dilihat ada
dua hal penting dari prilaku konsumen yaitu proses pengembalian keputusan dan
kegiatan fisik yang semuanya ini melibatkan individu dalam menilai,
mendapatlkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa secara ekonomis. Dengan
kata lain prilaku konsumen adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku konsumen
dalam arti tindakan-tindakan yang dilakukan untuk membeli suatu barang atau
jasa tertentu.
4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prilaku Pembelian
a.
a.
Kebudayan
Kebudayaan mempunyai pengaruh paling luas dan mendalam
terhadap prilaku konsumen yang terdiri dari budaya, sub budaya, dan kelas
sosial. Budaya merupakan karakter yang paling penting dari suatu sosial yang
membedakannya hanyalah dari kelompok budaya lain menjadi penentu dan keinginan
dan prilaku paling mendasar. Masing-masing budaya terdiri dari keseluruhan
suatu budaya, terbagi dalam suatu strata atau kelas sosial, kelas sosial
merupakan kelompok orang yang sama-sama mempertimbangkan secara dekat persamaan
diantara mereka sendiri.
b.
Faktor Sosial
Pada umumnya konsumen sering meminta pendapat orang lain
dari sekitar dan lingkungannya tentang produk apa yang akan dibeli. Karena
itulah lingkungan sosial ini memberikan pengaruh terhadap prilaku konsumen,
faktor sosial ini terdiri dari 3 ( tiga ) bagian, yaitu : kelompok acuan,
keluarga, dan peran seseorang. Dengan pendapat yang diperoleh dari suatu
kelompok maka konsumen dapat membuat keputusan kosumsi, keluaga sebagai
organisasi pembelian konsumen yang paling penting juga berpengaruh secara
langsung terhadap keputusan seseorang dalam membeli barang sehari-hari. Suatu
produk atau merk dapat mengambarkan peran dan status pemakainya.
c. Faktor Pribadi
Mulai dari bayi hingga dewasa dan menjadi tua, manusia selalu membutuhkan
barang dan jasa. Pilihan barang yang dibeli secara otomatis dipengaruhi oleh
keadaan ekonomi dan gaya hidup yang bersangkutan. Gaya hidup adalah cara hidup
seseorang yang terlihat melalui aktifitas dan gaya hidup mewah tentunya akan
menentukan pilihan barang dan jasa yang berkualitas. Selain itu
kepribadian dan konsep diri juga mempengaruhi pilihan produk, konsep diri
adalah bagaimana konsumen memprepsikan diri mereka sendiri yang meliputi sikap,
persepsi-persepsi, keyakinan, dan evaluasi diri karena sangat berguna dalam
menganalisis prilaku konsumen sehingga perusahaan mengunakan konsep yang
berhubungan dengan keprinadian seseorang.
d. Faktor Psikologis
Sikap pembelian psikologis
dipengaruhi oleh 4 ( empat ) faktor psikologis utama yaitu : motivasi,
persepsi, pembelajaran, dan kepercayaan. Motivasi merupakan bentuk yamg
mendorong seseorang dalam melakukan sesuatu sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai. Melalui motivasi proses pengamatan dan belajar sesorang memperoleh
kepercayaan terhadap suatu produk yang secara otomatis mempengaruhi prilaku
pembelian konsumen. Para konsumen mengembangkan beberapa keyakinan mengenai
ciri-ciri suatu produk dan selanjutnya akan membentuk suatu sikap konsumen
terhadap produk tersebut.
e. Faktor Pribadi
Menurut Kotler ( 2002 : 204 ) “Tujuan pemasaran adalah mempengaruhi dan
memuaskan kebutuhan serta keinginan pelanggan yang menjadi sasaran. Pada bidang
prilaku konsumen ini mempelajari bagaimana individu, kelompok, dan organisasi
memilih, membeli, memakai, dan membuang barang dan jasa, gagasan, atau
pengalaman dalam rangka memuaskan keputusan dari hasrat mereka. Para perusahaan
yang cermat melakukan riset atau quesioner atas proses keputusan yang ada dalam
jenis produk mereka. Ketika membuat keputusan untuk membeli suatu produk
kosumen melewati tahap-tahap sebagai berikut :
-
Pengenalan Masalah
Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuah masalah atau
kebutuhan. pembeli merasakan perbedaan antara keadaan akatualnya dengan keadaan
yang diingunkannya. Kebutuhan umum seseorang seperti lapar dan haus saat
mencapai titik tertentu dapat menjadi dorongan. Kebutuhan dapat juga
ditimbulkan oleh rangsangan eksternal seperti ketika seseorang memperhatikan
atau melihat iklan mobil dan ingin membelinya. Dengan mengumpulkan informasi
dari sejumlah konsumen, pemasar dapat mengidentifikasi rangasangan yang paling
sering membangkitkan minat akan suatu jenis bproduk. Pemasar kemudian dapat
membangkitkan strategi pemasaran yang mampu memacu minat konsumen.
-
Pencarian Informasi
Saat seseorang mulai menyadari kebutuhannya, maka produk dan merk harus
diidentifikasikan untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam mencapai berbagai
alternative untuk memuaskan kebutuhan konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti beberapa banyak biaya
waktu, beberapa banyak informasi dari masa lalu dan sumber-sumber lain yang
sudah dimiliki konsumen. Yang menjadi minat utama pemasar adalah sumber-sumber
informasi utama yang menjadi acuan konsumen dan pengaruh relative dari tiap sumber
tersebut terhadap kepuasan pembelian selanjutnya. Secara umum konsumen
mendapatkan informasi tentang suatu produk dari sumber komersial yaitu sumber
yang didiominasi oleh pemasar.
-
Evaluasi Alternatif
Jika
semua alternatif yang wajar diidentifikasikan, konsumen harus mengeveluasinya
satu per satu sebagai persiapan untuk mengadakan pembelian. Kriteria evaluasi
yang dipakai konsumen mencakup pengalaman masa lalu dan sikap terhadap aneka
merk. Konsumen juga mendengarkan tanggapan-tanggapan keluarga dan orang lain.
Beberapa konsep dasar akan membantu pemasar dalam memahami evaluasi konsumen
yakni yang pertama, konsumen berusaha memenuhi suatu kebutuhan. Kedua, konsumen
mencari manfaat tertentu dari suatu produk. Ketiga, konsumen memandand setiap
produk sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam
memberikan manfaat yang dicari untuk memuaskan kebutuhan.
-
Keputusan Pembelian
Setelah
mencari dan mengevaluasi berbagai alternative untuk memenuhi kebutuhan pada
titik tertentu harus memutuskan antara membeli atau tidak membeli, jika
keputusan yang diambil adalah membeli, konsumen harus membuat rangkaian
keputusan yang menyangkut merk, harga, tempat penjualan, warna, dan lain-lain.
-
Prilaku Paska Pembelian
Saat
membeli suatu produk, bagi seseorang konsumen akan mengalami tingkat kepuasan
dan ketidak puasan tertentu. Perasaan konsumen setelah melakukan pembelian
dapat mempengaruhi pembelian ulang dan juga ditambah dengan apa yang dikatakn
konsumen kepada teman atau kerabat tentang produk tersebut. Biasanya konsumen
akan mengalami kecemasan purnabeli, kecemasan ini disebut disonasi kognitif
purnabeli yang terjadi karena setiap alternative yang dihadapi konsumen
memiliki kelebihan dan kekurangan.
- Penelitian Yang Relevan
Penelitian ini sangat relevan karena karena ponsel local saat ini lagi jadi
perbincangan masyarakat luasa khususnya masyarakat menengah kebawah dan penulis
merasa bahwa penulis adalah orang pertama yang meneliti masalah ini.
- Kerangka Berfikir
-
Faktor-faktor
yang mempengaruhi tingkat kepuasan pembelian ponsel local di Jakarta khususnya di
daerah Kemayoran
-
Tingkat
kepuasan pelanggan ponsel local di Jakarta khususnya di
daerah Kemayoran
- Hipotesis Penelitian
1.
Hipotesis pertama
- Diduga faktor-faktor seperti harga, selera, kualitas, harga jual kembali,
prestice, dan promosi, secara simultan tidak berpengaruh terhadap prilaku
konsumen dalam pembelian ponsel merek local.
- Diduga faktor-faktor seperti harga, selera, kualitas,
harga jual kembali, prestice, dan promosi, secara simultan berpengaruh terhadap
prilaku konsumen dalam pembelian ponsel merek local.
2.
Hipotesis kedua
- Diduga faktor kualitas tidak mempunyai pengaruh dominan
terhadap prilaku konsumen dalam pembelian ponsel merek local dilingkungan masyarakat Jakarta khususnya masyarakat
Kemayoran.
- Diduga faktor kualitas mempunyai pengaruh dominan
terhadap prilaku konsumen dalam pembelian ponsel merek local dilingkungan masyarakat
Jakarta
khususnya masyarakat Kemayoran.
- Metode Penelitian
- Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi
di Galery Ponsel 2 Jl. H Ung dalam Utan Panjang Kemayoran
- Populasi dan Sampel
-
Populasi
penelitian
Populasi dalam penelitian ini mencakup pengunjung
yang membeli ponsel merek local di Galery Ponsel 2 Jl. H Ung dalam Utan Panjang
Kemayoran.
-
Sampel
Penelitian
Karena jumlah populasi yang sangat besar yaitu lebih dari
100 dan keterbatasan waktu, serta tenaga yang dimiliki, maka jumlah yang akan
diambil sebanyak 50 responden yang terdapat dalam populasi tersebut. Dimana
menurut Arikunto ( 2002 : 12 ) jika populasi lebih dari 100 orang maka diambil
sampai 5%-10% atau 20%-30% dari jumlah populasi. Sedangkan menurut Guilford (
1987 : 125 ) jumlah sampel yang diambil adalah lebih besar dari persyaratan
minimal sebanyak 30 responden dimana semakin besar sampel akan memberikan hasil
yang akurat.
- Jenis dan Sumber Data
-
Jenis
Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa Data Kualintatif, yaitu data yang berbentuk angka atau data
kualitatif yang diangkakan ( scoring ).
-
Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini berupa Data Primer, yaitu
data yang diperoleh langsung dari responden penelitian melalui wawancara dan
quesioner di lapangan
- Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah :
-
Interview
Yaitu suatu metode yang secara langsung mengadakan
wawancara kepada koresponden dengan beberapa pertanyaan untuk mendapatkan data
primer.
-
Quesioner
Yaitu teknik pengambilan data dengan memberikan
seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk menjawab.
- Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
-
Variabel
Terikat ( Y )
Yaitu, perilaku konsumen dalam membeli ponsel merek local
dilingkungan Masyarakat Kemayoran.
-
Variabel
Bebas ( X )
Harga , selera, kualitas, harga jual kembali, prestice, dan promosi. Untuk
mengetahui hasil tanggapan responden terhadap variabel-variabel penelitian maka
digunakan data interval skala 0-10, sedangkan untuk mengetahui pengukuran dan
interprestasi data, maka data internal dibagi menjadi 5 ( lima ) skor interval
sebagai berikut
0 ≤ 2 skor 1
2,1 ≤ 4 skor 2
4,1 ≤ 6 skor 3
6.1 ≤ 8 skor 4
8,1 ≤ 10 skor 5
- Defenisi Operasional Variabel
-
Harga ( X.1 )
Melihat tanggapan konsumen mengenai variabel harga-harga ponsel local dibandingkan dengan produk yang sejenis.
X.1.1 Perbandingan dengan harga pesaing
Tanggapan konsumen terhadap perbandingan harga ponsel local MITO dengan ponsel lain lain seperti
Nokia, Blackberry, dan Samsung. Diukur dalam rupiah.
X.1.2 Harga yang ditetapkan
Tanggapan konsumen terhadap harga yang ditetapkan dari produk
yang dibeli konsumen. Diukur dalam rupiah.
-
Selera ( X.2 )
Gambaran produk ponsel
local merek MITO dalam
memberikan kesenangan dan kepuasan. Indikatornya adalah :
X.2.1
Jenis Model
Penilaian konsumen terhadap berbagai tipe
pilihan ponsel MITO yang ditawarkan oleh produsen.
X.2.2 Warna
Penilaian konsumen terhadap ragam pilihan
warna yang ada pada ponsel local merek MITO
X.2.3 Penampilan Luar atau Body
Penilaian penampilan luar ponsel local merek MITO dibandingkan dengan produk pesaingnya.
X.2.4 Daya tahan baterey
Penilaian konsumen terhadap daya tahan bateray ponsel MITO dibandingkan produk pesaingnya.
Ketiga indikator diatas diukur berdasarkan tingkat
kesenangan dan kepuasan konsumen.
-
Kualitas ( X3 )
Melihat tanggapan konsumen terhadap kualitas ponsel merek MITO.
X.3.1 Kenyamanan
Penilaian konsumen pada saat mengunakan ponsel merek MITO.
X.3.2 Daya Tahan ponsel
Penilaian konsumen terhadap usia operasional atau daya tahan ponsel merek MITO diharapkan dalam kurun waktu tertentu
-
Harga Jual Kembali ( X4 )
Mengetahui tanggapan kosumen terhadap harga
jual kembali dan kemudahan dalam memasarkan produk yang sudah dipakai.
X.4.1 Harga Jual Kembali
Penilaian
konsumen terhadap harga jual kembali ponsel merek
MITO. Diukur dalam
rupiah.
X.4.2 Pemasaran Produk Purna Pakai
Penilaian
konsumen terhadap tingkat kemudahan pemasaran dan penerimaan dari konsumen
lainnya terhadap harga jual ponsel merek MITO. Di ukur berdasarkan perlakuan.
-
Prestice ( X5 )
Nilai kebanggan yang dirasakan seseorang
akibat penggunaan suatu produk. Diukur dari tingkat kesenangan konsumen.
-
Promosi ( X6 )
Suatu bentuk komunikasi pemasaran seperti
akivitas untuk menyebarkan informasi, mempengaruhi, membujuk konsumennya untuk
membeli ponsel merek MITO.
X.6.1 Iklan
Tanggapan konsumen terhadap iklan ponsel merek MITO yang disampaikan oleh pemasar. Dapat diukur dari frekuensi,dan luas jangkauan.
X.6.2 Hadiah
Respon konsumen terhadap sikap simpatik
pemasar pada saat membeli ponsel merek MITO. Diukur berdasarkan tingkat kesenangan konsumen.
- Uji Validasi dan Reabilitasi Instrumen Penelitian
Uji Validasi dan Reabilitasi instrumen
penelitian ini dimaksudkan agar data yang diproleh dengan cara penyetaraan
quesioner valid dan reliable. Instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur apa
yang diinginkan dan mampu mengungkapkan data yang diteliti secara tepat. Tinggi
rendahnya instrumen menunjukan sejauh mana data yang dikumpulkan tidak
menyimpang dari gambaran variabel yang dimaksud ( Suharsimi Arikunto, 145 :
2002 )
Uji validasi yang digunakan dalam penelitian
ini adalah uji validasi item, yaitu menguji terhadap kualitas item-itemnya,
yaitu dengan menghitung koreasi antara setiap item dengan skor total sebagai
kriteria validitasnya.
Uji realibilitas bertujuan untuk menguji
sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan. Pengukuran realibilitasi
dilakukan dengan menggunakan koefesien Alpha Cronbach (a). Dimana biasanya
reabilitas minimal 0,5.
- Teknik Analisa Data
Data yang terkumpul akan dianalisis
menggunakan teknik analisis statistik dengan menggunakan program SPPS, dimana
rumus statistik yang digunakan adalah Linier Multiple Regression ( regresi
liniear berganda ), dimana fungsinya adalah :
Y = a + b1. .X.1 + b2 . X2
+ 3 + X3 + b4 .
X4 +
b5. X5 + b6. X6
+ e
Fungsi tersebut menerangkan hubungan antara
dua variabel bebas ( X ) dan variabel terikat ( Y ), Dimana :
Y : Prilaku konsumen
a : Konstanta
b1 s/d
b6 : Koofesien Regresi
X1 : Harga
X2 : Selera
X3 : Kualitas
X4 : Harga Jual Kembali
X5 : Prestise
X6 : Promosi
e : Faktor ganguan
X1 : Harga
X2 : Selera
X3 : Kualitas
X4 : Harga Jual Kembali
X5 : Prestise
X6 : Promosi
e : Faktor ganguan
D. Uji asumsi Klasik
- Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas digunakan
untuk mengetahui ada tidaknya kolerasi antara variabel indipendent, jika
terjadi kolerasi maka terdapat problem multikolinieritas. Untuk mengetahui ada
tidaknya multikolonieritas antar variabel, dapat dilihat dari Variabel
Inflation ( VIF ) dari masing-masing
variabel bebas terdapat variabel terikat. Jika nilai VIF kurang dari sepuluh dapat
dinyatakan tidak terjadi multikolinieritas ( Gujarati, 1995 ).
-
Uji Heteroskedastisitas
Uji heterskedastisitas
digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi tidak terjadi kesamaan
varian dari residual suatu pengamatan yang lain. Jika varial residual dari
suatu pengamat kepengamatan yang lain tetap, maka disebut omoskedasitisitas.
Dan jika varian berbeda disebut heteroskedastisitas ( Santoso, Singgih 2002 :
208 ). Untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas dalm penelitian ini
mengunakan metode Sperman Rank Corellation. Apabila hasil pengujian menunjunkan
lebih dari α = 5% maka tidak ada heteroskedastisitas.
-
Uji
Autokorelasi
Uji autokolerasi digunakan
untuk mengetahui apakah dalam pesamaan regrasi mengandung korelasi atau tidak
diantara variabel penggangu. Menurut Singgih Santoso ( 2002 : 219 ) untuk
mengetahui adanya autokoelasi digunakan uji Durbin-Watson mendekati angka 2 (
dua ) berarti tidak ada autokorelasi.
-
Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk
mengetahui apakah model regresi, variabel independent, variabel dependent, atau
keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Untuk mengetahuinya digunakan
uji Kolmongorov-Smirnov, menurut Singgih Santoso ( 2001 : 214 ) pedoman pengambilan
keputusan dalam uji normalitas yaitu, bila nilai Sig atau signifikan lebih
besar daripada 0,005 maka distribusi adalah normalitas ( simetris ).
DAFTAR PUSTAKA
Stanton, William J.1996. Prinsip Pemasaran
(terjemahan). Edisi 7, jilid 1. Erlangga. Jakarta.
Lamb,Hair,Mc Daniel.2001. Pemasaran (terjemahan).Edisi Bahasa Indonesia,Jilid Pertama.Salemba empat.Jakarta.
Kotler, Philip.2002.Manajemen Pemasaran (terjemahan).Edisi Millenium, jilid 1.PT. Prenhallindo. Jakarta.
Enggel,Blackwell,Miniard.1994. Prilaku Konsumen (terjemahan).Edisi Enam.Jilid Pertama.Binarupa Aksara.Jakarta.
Arikunto,Suharsimi.2002. Prosedur Penelitian.Edisi Revisi V.PT.Rineka Cipta.Jakarta.
Lamb,Hair,Mc Daniel.2001. Pemasaran (terjemahan).Edisi Bahasa Indonesia,Jilid Pertama.Salemba empat.Jakarta.
Kotler, Philip.2002.Manajemen Pemasaran (terjemahan).Edisi Millenium, jilid 1.PT. Prenhallindo. Jakarta.
Enggel,Blackwell,Miniard.1994. Prilaku Konsumen (terjemahan).Edisi Enam.Jilid Pertama.Binarupa Aksara.Jakarta.
Arikunto,Suharsimi.2002. Prosedur Penelitian.Edisi Revisi V.PT.Rineka Cipta.Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar