Bismillaah wal Hamdulillaah ...
Wa Laa Haula Wa Laa Quwwata illaa Billaah ...
QS.7.Al-A'raaf : 54 dan QS.10.Yunus : 3 dengan jelas menginformasikan bahwa Alam Semesta diciptakan oleh Allah SWT dalam waktu ENAM HARI :
إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ
"Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam ENAM HARI."
Tentu saja, Allah SWT Maha Kuasa untuk menciptakan Alam Semesta dalam waktu sangat cepat dan singkat. Jangankan enam hari, dalam waktu lebih cepat dari kejapan mata pun Allah SWT mampu melakukannya, sebagaimana firman-Nya dalam QS.46.Yaasiin ayat 82 :
إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَن يَقُولَ لَهُ كُن فَيَكُونُ
"Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia."
Namun, dalam banyak kejadian, Allah SWT menciptakan aneka makhluq-Nya, termasuk Alam Semesta, melalui proses pembentukan, pertumbuhan dan perkembangan setahap demi setahap, agar mudah dicerna akal manusia saat Tadabbur dan Tafakkur tentang aneka ciptaan-Nya. Itulah yang disebut SUNNATULLAH
Hanya saja yang jadi pertanyaan : Apa yang dimaksud dengan ENAM HARI ?
MAKNA HARI
Dalam hitungan manusia di atas muka Bumi bahwasanya SEHARI sama dengan 24 jam. Namun dalam hitungan lain, ada SEHARI yang sama dengan SERIBU TAHUN BUMI, sebagaimana Firman-Nya dalam QS.32.As-Sajdah ayat 5 dan QS.22.Al-Hajj ayat 47.
Selain itu, ada juga SEHARI sama dengan LIMA PULUH RIBU TAHUN BUMI, sebagaimana Firman-Nya dalam QS.70.Al-Ma'aarij ayat 4.
Ketiga ayat tersebut bukan hanya merupakan Isyarat Ilmiah tentang KECEPATAN CAHAYA dan KECEPATAN MALAIKAT serta ALAM SEHARI SERIBU TAHUN, sebagaimana telah dipaparkan dalam beberapa artikel yang lalu, melainkan juga merupakan Isyarat Ilmiah tentang KERAGAMAN MAKNA HARI.
ENAM HARI
Dengan demikian, ada beberapa makna untuk ENAM HARI, yaitu :
1. ENAM HARI = 6 x 24 jam = 144 jam.
2. ENAM HARI = 6 x 1.000 Tahun Bumi = 6.000 TAHUN BUMI.
3. ENAM HARI = 6 x 50.000 Tahun Bumi = 300.000 TAHUN BUMI
Atau mungkin yang dimaksud dengan ENAM HARI bukan makna hakiki dalam artian enam waktu, melainkan merupakan isyarat untuk masa yang sangt panjang dan amat lama ... ?!
SAINS MODERN
Para AHLI ASTRO FISIKA menyatakan bahwa KOSMOS (Alam Semesta / Jagad Raya) yang merupakan himpunan dari Jutaan Galaksi, yang setiap Galaksi menghimpun Milyaran Bintang, diperkirakan telah berumur 15 Milyar tahun, sedang Sistem Tata Surya diperkirakan berusia 5 Milyar tahun.
Perkiraan tersebut berdasarkan perhitungan data-data tentang Proses Perpadatan (Kondensasi) dan Proses Pengecilan Kumpulan Gas Primitif (Nebula Primer) yang beredar di Alam Semesta.
Kemudian Proses Ledakan dahsyatnya (Big Bang) yang menimbulkan pecahan berupa potongan-potongan benda keras, selanjutnya masuk dalam Proses Pembentukan berbagai BENDA LANGIT di Alam Semesta.
KESIMPULAN
Dengan demikian, Sains Modern menyatakan bahwasanya Alam Semesta yang begitu luas dan menakjubkan, dengan jumlah jutaan Galaksi dan Milyaran Bintang, serta memiliki sistem yang sangat teratur dan teramat indah, sesungguhnya terjadi melalui PROSES YANG SANGAT PANJANG dan AMAT LAMA.
Nah, inilah rahasianya bahwa Al-Qur'an menyebutlan Proses Penciptaan Alam Semesta dalam tempo ENAM HARI tanpa menetapkan maksud HARI pada makna tertentu. Satu Hari dalam Al-Qur'an ada sama dengan 1 x 24 jam, dan ada juga berarti 1.000 tahun, bahkan ada pula bermakna 50.000 tahun. Dan tidak menutup kemungkinan lebih lama dari itu semua.
Itulah karenanya, banyak Ulama Tafsir Kontemporer, mengartikan ENAM HARI dalam Penciptaan Alam Semesta dengan ENAM MASA atau ENAM PERIODE tanpa menyebutkan jumlah waktu dalam bentuk hitungan tertentu, sehingga tidak bertentangan dengan SUNNATULLAH PENCIPTAAN yang melalui proses dan tahapan serta perkembangannya, sebagaimana penciptaan Manusia yang juga melalui proses dan pertumbuhan.
Subhaanallaah, Teori mau pun Fakta Ilmiah dalam Sains Modern yang mengungkap Proses Panjang Penciptaan Alam Semesat, ternyata seiring dan sejalan dengan Isyarat Ilmiah Al-Qur'an yang telah mengisyaratkannya sejak 15 abad yang lalu.
Subhaanallaahi wal Hamdulillaahi wa Laa ilaaha illallaahu Wallaahu Akbar ...
[Habib Muhammad Rizieq Syihab]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar