Kamis, 15 Oktober 2015

Rahasia Ilmiah Dibalik Desain Bercorak Islami

Dalam kultur islam, geometri  dapat dijumpai pada banyak unsur. Kita dapat menemukan geometri pada karpet, masjid,  bangunan istana dan rumah-rumah. Menurut catatan sejarah, tradisi ini dimulai pada abad ke 8 masehi, pada awal sejarah perkembangan islam.  ketika itu,  para perajin mengambil motif yang sudah ada dari roma dan Persia dan mengembangkan motifnya sendiri menjadi suatu pola unik yang baru. 
Masjid Nasir al-Mulk (Persia / Iran)

Pada periode sejarah tersebut, islam sedang mengalami masa keemasannya. Banyak temuan yang telah ada dari peradaban sebelumnya dilestarikan dan dikembangkan. Hal tersebut berefek pada kemajuan perkembangan di bidang studi sains dan matematika.

ilustrasi masa keemasan islam


Bersamaan dengan hal tersebut, terjadi peningkatan penggunaan abstraksi dan geometri kompleks yang elegan pada aplikasi seni bercorak islam. Pola rumit yang indah ini menghiasi  karpet, produk tekstil , elemen-elemen bangunan  dengan pola pengulangan yang nampak seperti tak terhingga, melambangkan keagungan, kontemplasi dan pola keteraturan yang abadi.

contoh pola geometri kompleks

Meskipun bentuk geometri ini terlihat sangat komleks  dan  luar biasa rumit, pola pola tersebut dapat dibuat hanya dengan jangka (untuk menggambar lingkaran) dan penggaris (untuk menggambar garis). Dan dari peralatan simpel ini, kita bisa membuat  banyak sekali corak yang dapat digunakan untuk membuat suatu pola-berulang.

peralatan yang digunakan untuk mendesain corak


Jadi bagaimana cara membuatnya? Semua corak berawal dari sebuah lingkaran, yang harus ditentukan pertama kali adalah : bagaimana kita membagi lingkaran tersebut. Sebagian besar corak dibuat dengan membagi lingkaran menjadi  empat, lima, atau enam bagian yang sama besar, dan setiap cara pembagian  dapat menciptakan corak yang berbeda-beda. 






Ada  trik mudah untuk membedakan apakah suatu corak berasal dari empat  lipatan, lima lipatan atau enam lipatan simetri. Sebagian besar corak mengandung gambar bintang yang dikililingi oleh kelopak.
bintang 6 sudut yang dikelilingi oleh 6 kelopak

Kita dapat mengetahui  sebuah corak termasuk dalam kategori berapa lipatan, dengan menghitung banyaknya sudut  bintang, atau dengan  menghitung jumlah kelopaknya. Sebuah bintang dengan 6 sudut  atau dikelilingi oleh 6 kelopak, adalah corak yang termasuk dalam kategori  enam lipatan,

6 sudut / 6 kelopak termasuk kategori 6 lipatan

sedangkan  pola dengan jumlah kelopak 8 termasuk dalam kategori 4 lipatan dan seterusnya.



Trik untuk mempermudah membuat design seperti ini adalah : dengan membuat sebuah garis batas dibagian luar lingkaran. Garis batas ini tidak akan terlihat dalam corak yang kita buat.

garis batas dibuat sebelum mulai mendisain

Garis batas ini dapat membatu kita menentukan skala dari komposisi suatu corak sebelum kita mulai
menggambarnya. Cara ini sangat efektif untuk menjaga sebuah corak tetap akurat dan membantu kita untuk menciptakan corak baru.


Mari kita lihat bagaimana elemen-elemen ini jika digabungkan. Kita mulai dengan membuat sebuah lingkran dalam sebuah persegi, dan membaginya menjadi delapan bagian yang sama besar. Kemudian kita bisa membuat sepasang garis crisscross, dan menimpanya dengan sepasang garis crisscross yang lain.

membuat Construction Lines

Garis-garis  ini disebut garis-garis konstruksi (Construction Lines). Dan dengan memilih salah segmen-segmen pada garis-garis konstruksi, kita dapat menciptakan suatu corak dasar.


corak dasar(kiri) yang dilanjutkan tahap tessellation (kanan)

Design-design lain dapat diciptakan dengan garis-garis konstruksi yang sama hanya dengan memilih segmen yang berbeda.  Dan coraknya dapat kita lihat secara utuh ketika kita memasangnya dengan menggunakan pola tak berhingga.  Proses ini disebut Tessellation.


Dengan menggunakan segmen-gegmen yang berbeda dalam  Garis-garis konstruksi yang sama, kita bisa menciptakan pola seperti ini :



Atau pola seperti ini :



Kemungkinan untuk menciptakan sebuah corak dari garis-garis konstruksi, secara matematis  dapat dikatakan tidak terhingga.

Kita dapat mengikuti langkah-langkah yang sama untuk membuat corak yang termasuk kategori enam lipatan, dengan membuat garis-garis konstruksi  yang membagi lingkaran menjadi enam bagian yang sama besar dan men-tessellating-nya.

salah satu corak geometri  yang sangat populer dalam dunia islam
Corak enam lipatan pada gambar diatas sangat popular didunia islam. Corak ini   bertahan selama lebih dari seratus tahun.

Corak yang termasuk kategori empat lipatan dapat dipasang pada kotak segi empat,

corak empat lipatan dalam persegi empat

corak enam lipatan dapat dipasang pada kotak segi enam (heksagonal).

corak enam lipatan dalam heksagonal

Corak lima lipatan, lebih sukar untuk di-tessellating-kan, karenabentuk pentagonal tidak dapat menigisi satu luasan segi lima secara penuh. Sebagai gantinya,  corak segi lima harus dikombinasikan dengan corak dari kategori  lipatan yang lain untuk membuat suatu pola  berulang.



Tessellating tidak terbatas pada bentuk geomeri simpel, namun tradisi design islam cenderung untuk tidak menggunakan elemen mahluk hidup seperti gambar ikan, atau gambar wajah. Meskipun demikian, design-design dalam kultur islam lebih cenderung untuk membuat sebuah pola dari gabungan berbagai corak untuk membentuk sebuah pola yang lebih rumit.



Tradisi yang  telah ada sejak 1000 tahun yang lalu ini telah menyulap geometri dasar menjadi sebuah karya yang kompleks, dekoratif, indah dan sedap dipandang.


referensi : ed.ted.com

1 komentar: