Masjid Nasir al-Mulk (Persia / Iran) |
ilustrasi masa keemasan islam |
Bersamaan dengan hal tersebut, terjadi peningkatan penggunaan abstraksi dan geometri kompleks yang elegan pada aplikasi seni bercorak islam. Pola rumit yang indah ini menghiasi karpet, produk tekstil , elemen-elemen bangunan dengan pola pengulangan yang nampak seperti tak terhingga, melambangkan keagungan, kontemplasi dan pola keteraturan yang abadi.
contoh pola geometri kompleks |
Meskipun bentuk geometri ini terlihat sangat komleks dan luar biasa rumit, pola pola tersebut dapat dibuat hanya dengan jangka (untuk menggambar lingkaran) dan penggaris (untuk menggambar garis). Dan dari peralatan simpel ini, kita bisa membuat banyak sekali corak yang dapat digunakan untuk membuat suatu pola-berulang.
peralatan yang digunakan untuk mendesain corak |
Jadi bagaimana cara membuatnya? Semua corak berawal dari sebuah lingkaran, yang harus ditentukan pertama kali adalah : bagaimana kita membagi lingkaran tersebut. Sebagian besar corak dibuat dengan membagi lingkaran menjadi empat, lima, atau enam bagian yang sama besar, dan setiap cara pembagian dapat menciptakan corak yang berbeda-beda.
Ada trik mudah untuk membedakan apakah suatu corak berasal dari empat lipatan, lima lipatan atau enam lipatan simetri. Sebagian besar corak mengandung gambar bintang yang dikililingi oleh kelopak.
bintang 6 sudut yang dikelilingi oleh 6 kelopak |
Kita dapat mengetahui sebuah corak termasuk dalam kategori berapa lipatan, dengan menghitung banyaknya sudut bintang, atau dengan menghitung jumlah kelopaknya. Sebuah bintang dengan 6 sudut atau dikelilingi oleh 6 kelopak, adalah corak yang termasuk dalam kategori enam lipatan,
6 sudut / 6 kelopak termasuk kategori 6 lipatan |
sedangkan pola dengan jumlah kelopak 8 termasuk dalam kategori 4 lipatan dan seterusnya.
garis batas dibuat sebelum mulai mendisain |
Garis batas ini dapat membatu kita menentukan skala dari komposisi suatu corak sebelum kita mulai
menggambarnya. Cara ini sangat efektif untuk menjaga sebuah corak tetap akurat dan membantu kita untuk menciptakan corak baru.
Mari kita lihat bagaimana elemen-elemen ini jika digabungkan. Kita mulai dengan membuat sebuah lingkran dalam sebuah persegi, dan membaginya menjadi delapan bagian yang sama besar. Kemudian kita bisa membuat sepasang garis crisscross, dan menimpanya dengan sepasang garis crisscross yang lain.
membuat Construction Lines |
Garis-garis ini disebut garis-garis konstruksi (Construction Lines). Dan dengan memilih salah segmen-segmen pada garis-garis konstruksi, kita dapat menciptakan suatu corak dasar.
corak dasar(kiri) yang dilanjutkan tahap tessellation (kanan) |
Design-design lain dapat diciptakan dengan garis-garis konstruksi yang sama hanya dengan memilih segmen yang berbeda. Dan coraknya dapat kita lihat secara utuh ketika kita memasangnya dengan menggunakan pola tak berhingga. Proses ini disebut Tessellation.
Dengan menggunakan segmen-gegmen yang berbeda dalam Garis-garis konstruksi yang sama, kita bisa menciptakan pola seperti ini :
Atau pola seperti ini :
Kemungkinan untuk menciptakan sebuah corak dari garis-garis konstruksi, secara matematis dapat dikatakan tidak terhingga.
Kita dapat mengikuti langkah-langkah yang sama untuk membuat corak yang termasuk kategori enam lipatan, dengan membuat garis-garis konstruksi yang membagi lingkaran menjadi enam bagian yang sama besar dan men-tessellating-nya.
salah satu corak geometri yang sangat populer dalam dunia islam |
Corak yang termasuk kategori empat lipatan dapat dipasang pada kotak segi empat,
corak empat lipatan dalam persegi empat |
corak enam lipatan dapat dipasang pada kotak segi enam (heksagonal).
corak enam lipatan dalam heksagonal |
Corak lima lipatan, lebih sukar untuk di-tessellating-kan, karenabentuk pentagonal tidak dapat menigisi satu luasan segi lima secara penuh. Sebagai gantinya, corak segi lima harus dikombinasikan dengan corak dari kategori lipatan yang lain untuk membuat suatu pola berulang.
Tessellating tidak terbatas pada bentuk geomeri simpel, namun tradisi design islam cenderung untuk tidak menggunakan elemen mahluk hidup seperti gambar ikan, atau gambar wajah. Meskipun demikian, design-design dalam kultur islam lebih cenderung untuk membuat sebuah pola dari gabungan berbagai corak untuk membentuk sebuah pola yang lebih rumit.
Tradisi yang telah ada sejak 1000 tahun yang lalu ini telah menyulap geometri dasar menjadi sebuah karya yang kompleks, dekoratif, indah dan sedap dipandang.
referensi : ed.ted.com
Terimakasih infonya, tambahan info mungkin bisa klik di http://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/dekons
BalasHapus