SISTEM PEMGETAHUAN
Dosen:
Muhamad Nurjaman
Makalah
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Antropologi
Makalah
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Antropologi
Disusun oleh :
Kelompok VII Kelas YF
Kelompok VII Kelas YF
Ketua : Nur Hikmah Maulidah NPM 201014500629
Anggota : - Siti Umayah NPM 201014500630
- Rizky Yamalia NPM 201014500562
- Putri Gusti Rahayu NPM 201014500643
- Siti Sundari NPM 201014500559
- Verny Megawati NPM 201014500560
Fakultas Ilmu Pendidikan dan Pengetahuan Sosial
Universitas Indra Prasta
Jl. Nangka No.58C Tanjung Barat ( TB Simatupang )
Jaga karsa – Jakarta Selatan 12530
Tlp. ( 021 ) 7818718
BAB I
Pendahuluan
Makalah ini di buat oleh kelompok VII, tentang sistem pengetahuan yang bertujuan untuk melengkapi nilai mata kuliah Antropologi, dimana kami mengangkat judul masalah pendidikan di jakarta, pentingnya pendidikan bagi masyarakat pada saat ini membuat kami merasa perlu untuk mengupas beberapa masalah pendidikan di suatu daerah, sebagai sebuah Negara yg masyarakatnya majemuk, Indonesia terdiri dari berbagai suku, ras, dan adat istiadat, golongan,kelompok agama, dan strata sosial, dalam situasi ini merupakan suatu kewajaran sejauh perbedaan-perbedaan ini disadari keberadaannya dan dihayati, namun ketika perbedaan-perbedaan tersebut mengemuka kemudian menjadi sebuah ancaman untuk kerukunan hidup maka perbedaan tersebut menjadi masalah yg harus diselesaikan, hal ini bisa terantisipasi apabila suatu masyarakat di Negara itu memiliki pengetahuan dan berpendidikan, hal itulah yang menjadikan suatu dasar penting nya pendidikan bagi setiap masyarakat disuatu daerah,
Pada kenyataan nya tidak semua masyarakat mendapatkan pendidikan yang layak, hal itulah yang terkadang sering orang sebut dengan tidak adanya pemerataan dalam pendidikan di suatu tempat. Hal ini yang menjadi masalah dibeberapa daerah. Bila dilihat dengan kasat mata hal tersebut dianggap kecil dan bisa diselesaikan tetapi lambat laun hal tersebut menjadi boomerang tersendiri bagi dunia pendidikan. Tidak hanya dikota terpencil yang mengalami hal tersebut kenyataannya kota besar sekelas jakarta saja masih terjama dengan masalah itu. Banyak masyarakat yang tidak bisa merasakan nikmatnya belajar di bangku sekolah. Ini menjadi salah satu fakta tidak adanya pemerataan dalam pendidikan. Hal tersebut disebabkan dari mutu pendidikan yang ada saat ini. kenapa bisa seperti itu? apa masalahnya? dan bagaimana solusinya? jawabanya akan kami tuangkan dalam makalah ini, dalam makalah ini kami mencoba mencari jawaban nya dengan melakukan observasi langsung dimana kami mengambil daerah dibilangan jakarta selatan, tepatnya kalibata Pulo , kultur masyarakat yg majemuk dan kondisi masyarakat yang memiliki sejarah, menjadi dorongan kami untuk mengangkat daerah tersebut, seiring perkembangan zaman pola pikir mengenai pendidikan didaerah tersebut kian bermacam-macam.
BAB II
Pembahasan
A. Pengantar Sistem Pengetahuan Dalam Pendidikan
Sebagai pembuka isi kami akan mencoba menjabarkan rangkuman kami mengenai sistem pengetahuan Menurut Dr Koenjaraningrat dalam buku nya Pengantar Ilmu Antroplogi. Dimana Sistem pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia tentang benda, sifat, keadaan dan harapan-harapan, sistem pengetahuan ini yang dimiliki oleh semua suku bangsa didunia. Mereka memperoleh pengetahuan melalui pengalaman, intuisi, wahyu dan berfikir menurut logika atau percobaan yang bersifat empiris.
Dari pengertian tersebut kita bisa ambil kesimpulan dimana hal diatas bisa berkembang bila adanya proses, dimana proses tersebut ada katerkaitannya dengan kebudayaan, pada saat ini hal tersebut lebih kita kenal dengan proses belajar atau proses pendidikan. sejalan dengan proses tersebut pada akhir tujuan akhirnya adalah sebagai pengembangan diri. Dimana nantinya dari proses tersebut kita menjadi tahu dari yang tidak tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti,
Dimana pengembangan kualitas sumber daya manusia dalam menghadapi tantangan global yang semakin kuat, mengeser kebudayaan lama, khususnya di daerah Jakarta, peningkatan mutu dan kualitas pendidikan, serta dapat mengantisipasi kompetensi pendidikan dimasa datang.
B. Tujuan Pendidikan
Pada dasarnya bila dilihat tujuan pembangunan pendidikan difokuskan untuk memperluas kesempatan memperoleh pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat serta untuk meningkatkan mutu. menjawab hal itu kami mencoba bertanya pada warga kalibata pulo, bagaimana sudahkah semua warga mendapatkan pendidikan didaerah tersebut. Kami bertanya kepada salah satu warga sebut saja namanya bapak Syamsuri seorang wakil ketua rt. Saat kami tanya bagaimana kondisi pendidikan yang didapat warga bapak, beliau hanya tersenyum kecil dan menjawab “disini masih banyak warga yang belum mendapatkan pendidikan yang layak, sekurangnya ada 8 rumah yang didalamnya ada tidak bersekolah. Dengan bermacam alasan mulai dari masalah ekonomi, masalah fasilitas pendidikan, keluarga dan yang lainnya”. Hal ini sangat memprihatinkan, ternyata di zaman modern ini masih saja ada warga daerah Jakarta yang belum mendapatkan pendidikan secara layak. Mengapa bisa sampai terjadi, ini menjadi tugas buat kita semua kedepannya. Agar tidak ada lagi hal seperti ini. sangat miris bila kita tengok kebelakang mengenai sejarah pendidikan, para pejuang pendidikan mati-matian memperjuangkan pendidikan untuk bangsa. Tetapi pada zaman sekarang ini banyak sebagian orang yang melupakan pentingnya pendidikan, dan pada kenyataannya pemerintah dengan programnya belum mampu menyelesaikan masalah yang ada di jakarta
Sejalan dengan perkembangan dunia modern saat ini, disadari bahwa meskipun upaya pendidikan telah berlangsung cukup lama, namun mutu pendidikan selama ini masih belum memenuhi harapan.
Dijakarta seperti daerah pulo kalibata yang kami lihat ada 2 faktor yang harus dipertimbangkan lagi untuk pengembangan pendidikan yaitu:
Faktor internal hal ini menyangkut efektifitas proses belajar mengajar yang pada nyatanya hal tersebut tergantung pada :
· sarana dan prasarana belajar.
· Kualitas dan kuantitas pengajar
· Metode mengajar dan kurikulum
· Serta pengelolaan persekolahan
Faktor eksternal hal ini menyangkut siapa saja yg berperan dalam pembangunan pendidikan yang bermutu:
· Peran orang tua
· Peran masyarakat
· Peran pemerintah
C. Kualitas dan Mutu Pendidikan
Setelah kami amati, bahwa masalah yang serius adalah dalam rendahnya peningkatan mutu didaerah tersebut. Hal ini yang menghambat penyediaan sumber daya manusia yang mempunyai keahlian dan keterampilan untuk memenuhi pembangunan didaerah jakarta.
Dalam pembutan makalah ini kami juga coba mendatangkan satu sekolah swasta dikalibata pulo dalam sekolah tersebut menyediakan jenjang sekolah dari tingkat dasar sampai menengah atas. Untuk mengetahui kualitas dan mutu sekolah itu. Ternyata sangat disayangkan sekali sekolah tersebut Nampak terlihat dari segi sarana dan prasarana yang kurang mendukung. Padahal sekolah ini sudah berdiri puluhan tahunan dengan mayoritas siswanya adalah warga pulo kalibata. Hal ini berdampak pada kualitas dari siswanya nanti. Ini juga menjadi salah satu faktor masalah mutu pendidikan di daerah tersebut. Yang menjadikan banyak warga yang tidak belajar dengan normal. Sebenarnya hal ini menjadi tanggung jawab pemerintah. Mengapa hal ini masih bisa terjadi.
D. Permasalahan dan Solusi
1. Apabila dilihat pendidikan di kalibata dihadapkan pada beberapa permasalahan yaitu:
· Masih rendahnya pemerataan kesempatan untuk memperoleh pendidikan
· Masih rendahnya kualitas guru
· Masih lemahnya manajemen pendidikan, disamping karena belum terwujudnya kemandirian dan keunggulan ilmu pengetahuan.
· Kelengkapan sarana dan prasarana pendidikan
· Mahalnya biaya pendidikan
2. Solusi yang bisa dilakukan untuk masala tersebut
· Pemerintah dan pemda setempat Mengupayakan perluasan dan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu tinggi bagi seluruh warganya untuk menuju terciptanya manusia yang berkualitas tinggi serta dapat meningkatkan penguasaan, pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi.
· Subsidi Pemda terhadap Sarana dan prasarana pendidikan lebih di maksimalkan, karena hal tersebut sebagai penunjang kegiatan proses belajar dalam dunia pendidikan.
· Bantuan untuk beasiswa terhadap anak kurang mampu dijalan kan sesuai programnya. Karena sampai sekarang banyak anak kurang mampu yang tidak mendapatkan bantuan dar pemerintah.
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Dari hasil observasi yang kami lakukan di kalibata pulo terhadap proses pendidikan didaerah tersebut berjalan kurang baik. Masalah ini disebabkan dimana masih banyak warga yang belum bisa merasakan pendidikan dengan semestinya. Hal ini dilihat dari jumlah angka anak yang tidak bersekolah sekurangnya dari 8 rumah ada 11 anak.
Kurangnya perhatian dari pemda setempat terhadap pendidikan juga menjadi dasar proses pendidikan didaerah tersebut terhambat. Tidak hanya pemda peran orangtua, instansi pendidikan dan warga dalam pendidikan juga sangat mempengaruhi hal tersebut. Butuh kerjasama yang baik untuk menciptakan budaya dan proses pendidikan untuk warga yang bermutu dan berkualitas yang bisa dirasakan oleh seluruh warga setidaknya dengan pengertian layak.
B. Saran
Bagi kelompok penulis setelah membaca makalah ini setidaknya bisa mengambil pelajaran dari apa yang sudah kita saksian dan tuangkan dari makalah ini. setidaknya bisa memberikan kontribusi terhadap dunia pendidikan dan lebih peduli pada masalah pendidikan.
Bagi pembaca agar lebih mengetahui informasi bahwasanya tidak hanya didaerah terpencil saja yang tidak mendapatkan pendidikan yang layak. Tetapi di daerah kota Jakarta saja masih ada masyarakat yang tidak mendapatkan pendidkan yang layak. Oleh karena itu kami mengajakan kepada semua mari sama-sama kita bantu proses pendidikan setidaknya dengan belajar dengan tekun dan mendistribusikan ilmu yang kita dapat kepada anak bangsa. Karna kalau bukan kita siapa lagi.
Daftar Refrensi:
Koenjaraningrat, 2007, Penganta Ilmu Antropologi
Brameld Theodore, 1957, Kultur Foundation Of Education.
Taylor. B Edward, 1929, Primitive Kultur.
http//www.google.com, search mengenai pendidikan dijakarta
Syamsuri, Narasumber observasi,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar