Banyak sekali pertanyaan di blog ini maupun lewat imil serta berseliweran setelah adanya artikel di Pikiran Rakyat. Saya memang tergelitik, tetapi saya yakin bagi seorang geologi yang memilki naluri “krono-logis” akan dengan mudah menyangkalnya.
Berikut obrolan ringkas dari diskusiku dengan si Komo sahabat saya geoscience juga tentang hal ini. Dan kesimpulannya jelas … Indonesia bukanlah Atlantismenurut argumentasi yang dikemukakan di Pikiran-Rakyat ini.
Krono-logis adalah usaha manusia untuk melihat sbuah kejadian berdasarkan atas urutan waktu (“chrono”).
Nah Sahabat saya ini dengan menggathuk-nggathuk urutan waktu saja bisa menolak pendapat seorang Phd yg menuliskan pendapatnya di Koran Pikiran Rakyat itu
Nah Sahabat saya ini dengan menggathuk-nggathuk urutan waktu saja bisa menolak pendapat seorang Phd yg menuliskan pendapatnya di Koran Pikiran Rakyat itu
On 11/10/06, Sulastama Raharja <Komo> wrote:
Beberapa waktu lalu lihat film tentang atlantis, dan tempat yang dicurigai sebagai peninggalan atlantis itu malah ndak ada yang di indonesia, ujuk2 kok ada yang mengklaim bahwa atlantis itu di indonesia.
Beberapa waktu lalu lihat film tentang atlantis, dan tempat yang dicurigai sebagai peninggalan atlantis itu malah ndak ada yang di indonesia, ujuk2 kok ada yang mengklaim bahwa atlantis itu di indonesia.
Nek menurut Flint and Skinner, terbentuknya samudera atlantik pada jaman triassic, kira2 255-210 juta tahun yang lalu. Pada saat itu yang ada baru conifers, cycads, mamalia primitive dan dinosaurus. Jadi seandainya kerajaan atlantis benar2 ada, kerajaan itu tidak tenggelam pada saat terbentuknya samudera atlantik.
Ini satu strike dari Komo menyatakan ketidak selarasan antara diskripsi atlantis versi geologi dengan versi arkeologis (kalau memang ada).
Lah ya bener kan wong wektu itu manungsa aja belum ada. Beruk saja masih belum ada kok
Nek saya baca2 lagi,
1. Pak Santos menetapkan bahwa pada masa lalu itu Atlantis merupakan benua yang membentang dari bagian selatan India , Sri Lanka , Sumatra , Jawa, Kalimantan, terus ke arah timur dengan Indonesia (yang sekarang) sebagai pusatnya.
komo: kalau melihat figure 20 darihttp://www.bernardharrisonandfriends.com/pdfs/continental.pdf , pada jaman es antara 1,6 juta – 100 ribu tahun yang lalu, daerah yang saat ini di namakan indonesia sudah tidak menyatu. Pada saat air laut surut, sumatera, kalimantan dan jawa menyatu dengan asia, maluku, papua menyatu dengan australia sementara sulawesi dan nusatenggara sebagai pulau2 sendiri. Jadi ketetapan Pak Santos spekulatif dan kurang akurat. Hal ini didukung oleh jenis2 fauna yang berbeda antara Papua dengan Jawa/Sumatera/Kalimantan, fauna2 di papua lebih mirip dengan autralia dan fauna di jawa/sumatera/kalimantan lebih mirip dengan di Asia.
2. Teori Plato menerangkan bahwa Atlantis merupakan benua yang hilang akibat letusan gunung berapi yang secara bersamaan meletus. Pada masa itu sebagian besar bagian dunia masih diliput oleh lapisan-lapisan es (era Pleistocene) ….. Di antaranya letusan gunung Meru di India Selatan dan gunung Semeru/Sumeru/ Mahameru di Jawa Timur. Lalu letusan gunung berapi di Sumatera yang membentuk Danau Toba dengan pulau Somasir, yang merupakan puncak gunung yang meletus pada saat itu. Letusan yang paling dahsyat di kemudian hari adalah gunung Krakatau(Krakatoa)….
komo: “Super Volcano Toba terjadi 73.000 BC tahun yang lalu, merupakan letusan terhebat dalam 2 juta tahun terakhir. Teori plato di atas jadi kurang akurat karena menyebutkan letusan Krakatau yang paling dasyat. Mengacu kepada http://mirrorh.com/timeline.html, Atlantis Kingdom(?) mungkin ada pada 23.400 B.C , jadi tidak mungkin letusan Toba menenggelamkan Atlantis, karena letusan Toba terjadi sebelumnya.
3. Ilmuwan Brazil itu berargumentasi, bahwa pada saat terjadinya letusan berbagai gunung berapi itu, menyebabkan lapisan es mencair dan mengalir ke samudera sehingga luasnya bertambah. Air dan lumpur berasal dari abu gunung berapi tersebut membebani samudera dan dasarnya, mengakibatkan tekanan luar biasa kepada kulit bumi di dasar samudera, terutama pada pantai benua. Tekanan ini mengakibatkan gempa. Gempa ini diperkuat lagi oleh gunung-gunung yang meletus kemudian secara beruntun dan menimbulkan gelombang tsunami yang dahsyat.
komo: agak susah dimengerti kenapa letusan gunung berapi menyebabkan lapisan es mencair.Letusan super volcano Toba menyebabkan terjadinya penurunan suhu bumi 4-5 derajat, letusan gunung Tambora menyebabkan tahun tanpa musim panas di Eropa. Yang mungkin terjadi akibat letusan gunung berapi adalah debu akibat letusan gunung berapi terlempar ke atas/ udara, berada di tamosfer bumi cukup lama dan menghalangi sinar matahari sehingga terjadi penurunan suhu bumi. Tekanan sedimen dan air di dasar samudera menyebabkan gempa merupakan spekulasi yang kurang akurat, mengenai penyebab gempa bisa dilihat dihttp://earthquake.usgs.gov/learning/kids/eqscience.php atau di
http://earthsci.org/education/teacher/basicgeol/earthq/earthq.html#OriginofEarthquakes.
Dan kalau mBak Bibin mau mengajari anak2 di Taman Pintar tentang gempa bisa dilihat di http://earthquake.usgs.gov/learning/kids.php
4. Soal semburan lumpur akibat letusan gunung berapi yang abunya tercampur air laut menjadi lumpur. Endapan lumpur di laut ini kemudian meresap ke dalam tanah di daratan. Lumpur panas ini tercampur dengan gas-gas alam yang merupakan impossible barrier of mud (hambatan lumpur yang tidak bisa dilalui), atau in navigable (tidak dapat dilalui), tidak bisa ditembus atau dimasuki.
komo: Secara logis, pernyataan di atas susah diterima nalar. Bagaimana lumpur dari laut bisa meresap ke dalam tanah di daratan? Yang mungkin terjadi adalah, lumpur di endapkan pada suatu cekungan, berulang-ulang pada suatu periode tertentu. Karena perubahan muka air laut, pengangkatan dsb, maka daerah itu terekpose ke permukaan.
5. Santos menampilkan 33 perbandingan, seperti luas wilayah, cuaca, kekayaan alam, gunung berapi, dan cara bertani, yang akhirnya menyimpulkan bahwa Atlantis itu adalah Indonesia . Sistem terasisasi sawah yang khas Indonesia , menurutnya, ialah bentuk yang diadopsi oleh Candi
Borobudur, Piramida di Mesir, dan bangunan kuno Aztec di Meksiko.
Borobudur, Piramida di Mesir, dan bangunan kuno Aztec di Meksiko.
komo: data yang dibandingkan seperti apa ya? Kok langsung njujuk ke kesimpulan yang sama? Sistem pertanian di Indonesia yang memakai teras sebenarnya mulai kapan? Borobudur ki dibangun belum terlalu lama, pada saat wangsa syailendra berkuasa di Jawa, dan tidak sejaman dengan Aztec dan Piramida.
salam,
komo
salam,
komo
dengan mudah mas Komo menggathukkan dengan data geologi yang sangat jelas terlihat adanya “mismatch” dalam uji krono-logis.
Mas Komo yang bukan Phd saja dengan mudah menyangkal pendapat seorang Phd hanya dengan uji Krono-Logis . Pak dhe yakin kamupun bisa memulai berpikir krono-logis, kan ?Memang banyak bangsa yang mengalami mental inferiority, karena ketertinggalannya trus “ngundat-undat” dengan menyatakan looh aku “dulu” hebat looh !Yang penting kamu sekarang gimana ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar