beberapa teori mencoba menganalisa etimologi dari kata "Allah", salah satunya mengatakan bahwa kata "Allah" (الله) bukan bentuk ma'rifat (definitif) dari ilah, sementara bentuk ma'rifatnya adalah al-ilah, bukan Allah... teori lain mengatakan kata ini berasal dari kata Bahasa Aram (moyang Bahasa 'Arab), yaitu Alaha(ܐܠܗܐ), sesuai dengan Allah yang artinya "Tuhan"...
dalam pandangan Islam, Allah adalah Dzat Pencipta, Pemelihara, dan Penguasa Yang Maha Esa, satu-satunya Tuhan yang patut disembah dan tiada sekutu bagi-Nya...
istilah "Allah" muncul pada ayat pertama Al-Qur'an, yang disebut "basmalah" pada Surah Al-Fatihah ayat 1:
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
bismillaahir rahmaanir rahiim
"Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang"
dalam Al-Qur'an terjemahan Ibrani, kata "allah" memang dicocokkan dengan "elohim" seperti terjemahan basmalah berikut ini:
בִשֶם אֱלֹהִים הַרָחֲמָן וְהָרָחֻום
bisyem elohiym ha'rakhaman veha'rakhum
"Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang"
dalam pemahaman 'aqidah, Allah dalam Keislaman adalah Allah yang sama dengan Allahnya Yahudi, yaitu Tuhan Avrah'am (Ibrahim), Yisyma'el (Isma'il), Yitskhaq (Ishaq), dan Ya'aqov (Ya'qub)... namun Al-Qur'an mendeskripsikan Allah sebagai Tuhan yang Universal, dibandingkan Yahweh yang bersifat Nasional..
قُولُوا آمَنَّا بِاللَّهِ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْنَا وَمَا أُنْزِلَ إِلَىٰ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالْأَسْبَاطِ وَمَا أُوتِيَ مُوسَىٰ وَعِيسَىٰ وَمَا أُوتِيَ النَّبِيُّونَ مِنْ رَبِّهِمْ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْهُمْ وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ
quuluu aamannaa billaahi wa maa unzila ilaynaa wa maa unzila ilaa ibraahiima wa ismaa'iila wa ishaaqa wa ya'quuba wal asbaathi wa maa uutiya muusaa wa 'iisaa wa maa uutiyan nabiyyuunaa mirrabbihim laa nufarriqu bayna ahadim minhum wa nahnu lahuu muslimuun
"Katakanlah (hai orang-orang mu'min): "Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan 'Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya" (QS Al-Baqarah: 136)
salah satu perbedaan mendasar antara Islam dan Yahudi mengenai Allah adalah Yahudi mengenal adanya "Nama Tuhan Yang Benar" sedangkan Islam mengizinkan memanggil-Nya dengan nama-nama lain selain nama Allah, namun itu "Nama Tuhan Yang Baik" (Asmaa'ul Husna):
قُلِ ادْعُوا اللَّهَ أَوِ ادْعُوا الرَّحْمَٰنَ ۖ أَيًّا مَا تَدْعُوا فَلَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ ۚ وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا وَابْتَغِ بَيْنَ ذَٰلِكَ سَبِيلًا
qulid'ullaaha awid'ur rahmaan, ayyammaa tad'u falahul asmaa'ul husnaa, wa laa tajhar bishalaatika wa laa tukhaafit bihaa wabtaghi bayna dzaalika sabiilaa
"Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al-asmaa'ul husnaa (nama-nama yang baik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu" (Al-Isra' 110)
kaligrafi Allah yang merahmati hamba-hamba-Nya
konsep monotheisme dalam Islam begitu simpel namun memiliki penjiwaan yang kompleks (dipelajari dalam ilmu tauhid uluhiyah dan rububiyah, dan dipelajari dalam ilmu mistisisme Islam atau tasawuf), adapun tersirat dalam Al-Qur'an yang disebut sebagai Surah Qulhu:
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ
اللَّهُ الصَّمَدُ
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ
وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
qul huwallaahu ahad
allaahush shamad
lam yalid wa lam yuulad
wa lam yaqullahuu kufuwan ahad
"Katakanlah: "Dia-lah Allah Yang Maha Esa!" Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia" (Al-Ikhlash: 1-4)
dalam hal ini, Islam menuntut penyembahan, tunduk, dan pasrah seutuhnya (kaffah) kepada Allah, yang hanya ada Satu, apapun alasannya tidak menjelma, tidak beranak, tidak diperanakkan, tidak menitis, dan ke-Esaan yang utuh.... sehingga Allah sangat membenci orang-orang musyrik, yaitu orang-orang yang menyekutukan-Nya,
dalam monotheisme Islam yang menganut unitarian monotheism, tauhid dibagi atas 3 bagian:
1. Tauhid Rububiyah (توحد ربوبية)
Tauhid Rububiyah melihat dari asal katanya "ar-rabb" yang berarti mengembangkan sesuatu dari suatu keadaan pada keadaan yang lain sampai mencapai kedaan yang sempurna dan tidak disebut sendirian kecuali untuk Allah dan apabila ditambahkan kepada kalimat yang lain, maka hal itu bisa untuk Allah..
jadi Tauhid Rububiyah berarti tauhid yang meyakini bahwa Allah adalah Tuhan, Tuhan Yang Maha Pencipta dan segala perbuatan–perbuatan-Nya... pengakuan keimanan ini harus tertanam dari dalam diri.. Allah telah menciptakan bumi dan langit dan apa-apa yang berada diantara keduanya; memiliki, merencanakan, menciptakan, mengatur, memelihara serta menjaga seluruh Alam Semesta... pengakuan ini harus tertanam dalam hati secara sadar, baik pengakuan yang terlahir melalui kajian-kajian yang berdasarkan akal budi ataupun pengakuan yang tumbuh sebagai akibat ketaatan dan ketekunan ibadah yang ikhlas karena Allah...
2. Tauhid Uluhiyah (توحد أولوهية)
Tauhid Uluhiyah yaitu tauhid yang mengesakan Allah dengan perbuatan-perbuatan hamba-Nya atau mengesakan Allah melalui niat dan ibadah yang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah semata.... pendekatan diri dengan tauhid uluhiyah ini adalah dengan melakukan amal ibadah yang diyariatkan seperti shalat, puasa, berdo’a thawaf, Qurban, pengharapan, takut, senang, tawakal dan lain sebagainya yang kesemuanya itu berasal dari Allah dan untuk Allah semata...
Tauhid Uluhiyah ini mensyaratkan adanya tauhid rububiyah, tanpa tauhid rububiyah, maka tauhid uluhiyah akan batal karena pengesaan Allah melalui perbuatan-perbutan hamba adalah setelah hamba tersebut menghayati dan memahami seluruh perbutan-perbutan Allah yang telah menciptakan hamba-Nya tersebut atau merupakan konsekuensi dari keimanan terhadap rububiyah-Nya...
Tauhid Uluhiyah inilah yang selama ini menjadi pertentangan antara orang –orang kafir dengan seluruh nabi dan rasul yang diutus Allah... pertentangan itu disebabkan tauhid uluhiyah inilah inti dari dakwah para nabi dan rasul terdahulu...
3. Tauhid Asma wa Sifat (توحد أسماء وصيفة)
Tauhid Asma wa Sifat yaitu mengesakan Allah melalui pengakuan dan penghayatan tentang nama-nama dan sifat Allah yang didasarkan kepada Al-Quran dan Hadits Rasulullah.SAW... tauhid ini merupakan penafsiran dari pensifatan Allah ataupun penafsiran atas Dzat Allah melalui pensifatan Rasulullah.SAW Pensifatan ini harus tidak keluar dari prinsip dasar kajian ilmu tauhid bahwa, Allah tidak memberikan pengetahuan kepada manusia tentang Dzat-Nya, tetapi manusia bisa mengenal Allah melalui sifat-sifat dan perbuatan-Nya...
Pensifatan Allah harus bebas dari penafsiran-penafsiran yang mengandung penyimpangan seperti pemahaman penafsiran serba tuhan atau penyatuan diri manusia sebagai makhluk yang diciptakan dengan Allah sebagai tuhan yang menciptakan manusia dan pensifatan Allah juga harus bebas dari tamsil atau pengibaratan atau menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya... bebas dari visualisasi atau penggambaran tentang Allah...
ketiga macam tauhid ini bukan merupakan bagian yang berdiri sendiri, tetapi ketiga macam tauhid tersebut (tauhid rububiyah, tauhid uluhiyah, dan tauhid asma' wa sifat ) merupakan satu kesatuan yang saling terkait antara satu dengan yang lainnya, sehingga tiga macam tauhid ini merupakan rangkaian segitiga tauhid yang saling melengkapi dan saling menguatkan...
Asma' Allah / Asma'ul Husna:
HuwALLAAHULladzii laa ilaaha illa huwa:
1. Ar-Rahman, artinya Yang Maha Pemurah
2. Ar-Rahiim, artinya Yang Maha Pengasih
3. Al-Malik, artinya Maha Raja
4. Al-Qudduus, artinya Maha Suci
5. As-Salaam, artinya Maha Sejahtera
6. Al-Mu’min, artinya Yang Maha Terpercaya
7. Al-Muhaimin, artinya Yang Maha Memelihara
8. Al-'Aziz, artinya Yang Maha Perkasa
9. Al-Jabbaar, artinya yang Kehendaknya Tidak Dapat Diingkari
10. Al-Mutakabbir, artinya Yang Memiliki Kebesaran
11. Al-Khaaliq, artinya yang Maha Pencipta
12. Al-Baari', artinya Yang Mengadakan dari Tiada
13. Al-Mushawwir, artinya Yang Membuat Bentuk
14. Al-Ghaffaar, artinya Yang Maha pengampun
15. Al-Qahhaar, artinya Yang Maha Perkasa
16. Al-Wahhaab, artinya Yang Maha Pemberi
17. Ar-Razzaq, artinya Yang Maha Pemberi Rezeki
18. Al-Fattaah, artinya Yang Maha Membuka (Hati)
19. Al-'Alim, artinya Yang Maha Mengetahui
20. Al-Qaabidh, artinyaYang Maha Pengendali
21. Al-Baasith, artinya Yang Maha Melapangkan
22. Al-Khaafidh, artinya Yang Merendahkan
23. Ar-Raafi', artinya Yang Meninggikan
24. Al-Mu'izz, artinya Yang Maha Terhormat
25. Al-Mudzdzill, artinya Yang Maha Menghinakan
26. As-Samii', artinya Yang Maha Mendengar
27. Al-Bashiir, artinya Yang maha Melihat
28. Al-Hakam, artinya Yang Memutuskan Hukum
29. Al-'Adl, artinya Yang Maha Adil
30. Al-Lathiif, artinya Yang Maha Lembut
31. Al-Khabiir, artinya Yang Maha Mengetahui
32. Al-Haliim, artinya Yang Maha Penyantun
33. Al-'Azhiim, artinya Yang Maha Agung
34. Al-Ghafuur, artinya Yang Maha Pengampun
35. Asy-Syakuur, artinya Yang Menerima Syukur
36. Al-'Aliyy, artinya Yang Maha Tinggi
37. Al-Kabiir, artinya Yang Maha Besar
38. Al-Hafiizh, artinya Yang Maha Penjaga
39. Al-Muqiit, artinya Yang Maha Pemelihara
40. Al-Hasiib, artinya Yang Maha Pembuat Perhitungan
41. Al-Jaliil, artinya Yang Maha Luhur
42. Al-Kariim, artinya Yang Maha Mulia
43. Ar-Raqiib, artinya Yang Maha Mengawasi
44. Al-Mujiib, artinya Yang Maha Mengabulkan
45. Al-Waasi', artinya Yang Maha Luas
46. Al-Hakiim, artinya Yang Maha Bijaksana
47. Al-Waduud, artinya Yang Maha Mengasihi
48. Al-Majiid, artinya Yang Maha Mulia
49. Al-Baa'its, artinya Yang Membangkitkan
50. Asy-Syahiid, artinya Yang Maha Menyaksikan
51. Al-Haqq, artinya Yang Maha Benar
52. Al-Wakiil, artinya Yang Maha Pemelihara
53. Al-Qawiyy, artinya Yang Maha Kuat
54. Al-Matiin, artinya Yang Maha Kokoh
55. Al-Waliyy, artinya Yang Maha Melindungi
56. Al-Hamiid, artinya Yang Maha Terpuji
57. Al-Muhshi, artinya Yang Maha Menghitung
58. Al-Mubdi', artinya Yang Maha Memulai
59. Al-Mu'id, artinyaYang Maha Mengembalikan
60. Al-Muhyi, artinya Yang Maha Menghidupkan
61. Al-Mumiit, artinya Yang Maha Mematikan
62. Al-Hayy, artinya Yang Maha Hidup
63. Al-Qayyuum, artinya Yang Maha Mandiri
64. Al-Waajid, artinya Yang Maha Menemukan
65. Al-Maajid, artinya Yang Maha Mulia
66. Al-Waahid, artinya Yang Maha Tunggal
67. Al-Ahad, artinya Yang Maha Esa
68. Ash-Shamad, artinya Yang Maha Dibutuhkan
69. Al-Qaadir, artinya Yang Maha Kuat
70. Al-Muqtadir, artinya Yang Maha Berkuasa
71. Al-Muqqadim, artinya Yang Maha Mendahulukan
72. Al-Mu'akhkhir, artinya Yang Maha Mengakhirkan
73. Al-Awwal, artinya Yang Maha Permulaan
74. Al-Aakhir, artinya Yang Maha Akhir
75. Azh-Zhaahir, artinya Yang Maha Nyata
76. Al-Baathin, artinya Yang Maha Ghaib
77. Al-Waalii, artinya Yang Maha Memerintah
78. Al-Muta'aalii, artinya Yang Maha Tinggi
79. Al-Barr, artinya Yang Maha Dermawan
80. At-Tawwaab, artinya Yang Maha Penerima Taubat
81. Al-Muntaqim, artinya Yang Maha Penyiksa
82. Al-'Afuww, artinya Yang Maha Pemaaf
83. Ar-Ra'uuf, artinya Yang Maha Pengasih
84. Maalikul Mulk, artinya Yang Mempunya Kerajaan
85. Dzul Jalaali wal 'Ikraam, artinya Yang Maha Memiliki Kebesaran serta Kemuliaan
86. Al-Muqsith, artinya Yang Maha Adil
87. Al-Jaami', artinya Yang Maha Pengumpul
88. Al-Ghaniyy, artinya Yang Maha kaya
89. Al-Mughnii, artinya Yang Maha Mencukupi
90. Al-Maani', artinya Yang Maha Mencegah
91. Adh-Dhaarr, artinya Yang Maha Pemberi Derita
92. An-Naafi', artinya Yang Maha Pemberi Manfaat
93. An-Nuur, artinya Yang Maha Bercahaya
94. Al-Haadii, artinya Yang Maha Pemberi Petunjuk
95. Al-Badii', artinya Yang Maha Pencipta
96. Al-Baaqii, artinya Yang Maha Kekal
97. Al-Waarits, artinya Yang Maha Mewarisi
98. Ar-Rasyiid, artinya Yang Maha Pandai
99. Ash-Shabuur, artinya Yang Maha Sabar
Shifatullah / Shifaatul 'Asyarayn:
1. Wujud (Ada)
2. Qidam (Dahulu)
3. Baqa' (Kekal)
4. Mukhalafatu lil Hawadits (Berbeda dengan Ciptaan-Nya)
5. Qiyamuhu Binafsih (Berdiri dengan Sendiri-Nya)
6. Wahdaniyah (Esa)
7. Qudrah (Berkuasa)
8. Iradah (Berkehendak)
9. 'Ilmu (Mengetahui)
10. Hayat (Hidup)
11. Sama' (Mendengar)
12. Bashar (Melihat)
13. Kalam (Berbicara)
14. Qadirun (Yang Berkuasa)
15. Muridun (Yang Berkehendak)
16. 'Alimun (Yang Mengetahui)
17. Hayyun (Yang Hidup)
18. Sami'un (Yang Mendengar)
19. Bashirun (Yang Melihat)
20. Mutakallimun (Yang Berbicara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar