Sabtu, 03 September 2011

Kota Luxor dan Kota Thebes - Mesir




Luxor modern adalah sebuah kota yang dibangun di atas bekas kota tua Thebes, sebuah kota yang pada zaman dulu merupakan ibukota kerajaan Mesir kuno. Kota Thebes sendiri menjadi ibukota Mesir kuno pada tahun 1550-1069 SM dimana raja mereka dikenal dengan sebutan Firaun / Pharaoh. Masyarakat Mesir kuno menyebut kota Thebes sebagai kota mulia pemberian Dewa Amon Ra (Dewa Mataharai bangsa Mesir kuno). Kota ini didirikan untuk digunakan sebagai tempat menyembah Dewa Amon Ra.

LETAK KOTA LUXOR
Kota Luxor (bahasa Arab: الأقصر) berada di Mesir bagian utara dan di tengahnya dibelah oleh sungai Nil dimana perkembangan kota tersebut berada di tepi timur dan barat sungai. Berdasarkan kepercayaan (mitologi) bangsa Mesir kuno, peredaran matahari merupakan hal yang sangat penting. Perederan matahari yang terbit dari timur dan terbenam di barat merupakan siklus kehidupan mereka dan menjadi filosofi dalam bertempat tinggal. Luxor bagian timur dijadikan sebagai tempat pusat aktifitas dari peradaban di mana semua mahkluk hidup lahir, tumbuh, berkembang, dan menjalani kehidupan. Sedangkan Luxor bagian barat (kota Thebes) dijadikan sebagai tempat pemakaman dan kuil penyembahan Dewa Kematian.
Pada awalnya, terdapat 3 bagian kota yang saling terpisah, yakni Kota Luxor di pesisir timur Sungai Nil di mana penduduk bermukim; kota Karnak dan Thebes di pesisir barat Sungai Nil yang digunakan sebagai tempat pemakaman dan kuil pemujaan dewa. Tetapi, sekarang ini ketiga wilayah tersebut digabung menjadi satu kota: Kota Luxor.

KOTA THEBES
Kota Thebes memiliki luas sekitar 15 km² dengan jumlah penduduk sekitar 93.000 jiwa. Di dalamnya terdapat beberapa monumen yang berasal dari Kerajaan Mesir kuno tahun 2081-1939 SM (beberapa sumber menyebut berasal dari Dinasiti XI Kerajaan Mesir kuno).
Pada awalnya, Kota Thebes dikenal dengan sebutan "kota kematian" karena memang di tempat tersebut digunakan sebagai kompleks pemakaman Pharaoh (Raja Mesir) yang dianggap masyarakat Mesir kuno sebagai penerus Dewa Amun. Mereka dimakamkan bersama harta kekayaan yang akan di bawa dalam kehidupan setelah kematian mereka. Di dalam kompleks pemakaman juga tersimpan koleksi kesenian dan catatan arkeologi Kerajaan Mesir kuno mulai dari tahun 3000 SM.
Penggalian terkini dilakukan untuk menyingkap rahasia salah satu Pharaoh yang meninggal di usia muda, Tutankhamun. Di dalamnya terdapat ratusan perhiasan emas, patung, dan surat-surat berharga yang dibuat selama Tutankhamun memerintah Kerajaan Mesir kuno.

BANGUNAN DAN OBYEK WISATA DI LUXOR

Kuil Karnak
Bangunan Karnak merupakan bangunan terpenting kedua setelah Piramida Giza. Bangunan ini berisi sekitar 134 kolom berukuran raksasa dengan ruangan yang dinaungi berukuran sangat luas. Di kedua sisi gerbang utama sebelum memasuki lorong Great Hypostyle, terdapat patung Raja Ramses II yang terbuat dari batu granit. Di pusat kompleks Karnak terdapat Kuil Anum yang dipersembahkan bagi Raja para Dewa.
 

Di dalam kompleks Karnak terdapat kolam yang pada masa Mesir Kuno dijadikan sebagai tempat pemandian dan pembersihan diri para Pendeta sebelum melakukan ritual penyembahan ataupun upacara spiritual. Di sebelah utara kolam tersebut patung Scarab of Khepri (Kumbang Khepri) berukuran raksasa. Menurut kepercayaan bangsa Mesir Kuno, Kumbang Khepri adalah dewa yang memiliki kekuatan untunk menggerakkan matahari sehingga dapat terbit dari timur dan tenggelam di barat.

Kuil Luxor
Bangunan ini dibangun oleh Pharaoh Amenhotep III yang direnovasi oleh Ramses II. Pada masa penaklukan Alexander the Great, Kuil Luxor diperbaiki kembali agar menjadi bangunan lebih indah.
Lokasi Kuil Luxor berada di pusat Kota Luxor dan membentang secara paralel terhadap sungai Nil. Di kedua sisi gerbang utama diangun sepasang obelisk setinggi 25 meter. Pada abad ke-19, salah satu obelisk tersebut diberikan oleh Raja Mohammed Ali kepada rakyat Perancis sebagai hadiah dan ditempatkan di De La Concorde, Paris. Di salah satu sudut kuil, terdapat Masjid Abu al-Haggag yang dibangun Dinasti Abasyah pada abad ke-13.

Ketika senja, kompleks Kuil Luxor dilengkapi dengan penerangan berupa lampu sorot yang memberikan kesan wilayah tersebut menjadi kuno dan bersejarah.

Colossi of MemnonSaat ini, kompleks bangunan Colossi of Memnon yang tersisa adalah dua patung Pharaoh Amenhotep III. Patung ini berbentuk Pharaoh yang sedang duduk dengan tangan menangkup ke lutut dan menghadap ke arah pantai timur Sungai Nil. Setiap patung memiliki ketinggian 23 meter dan seberat 1000 ton.

Valley of the Kings dan Valley of the Queens
Kompleks pemakaman ini digunakan untuk memakamkan para raja-ratu, keluarga kerajaan, dan bangsawan Mesir kuno. Saat ini, semua mumi yang dahulu berada di kompleks ini telah dipindahkan ke Museum Mumi Luxor atau Museum Kairo untuk menghindari tindak pencurian yang sering menimpa makam Raja Mesir kuno.

Kuil Hatshepsut
Hatshepsut adalah nama seorang Pharaoh (raja) wanita yang memerintah Kerajaan Mesir kuno selama 20 tahun hingga mencapai puncak kemakmuran dan kestabilan (Dinasti XVII). Karena adanya hukum partriarki (seorang raja harus berjenis kelamin laki-laki), Hatshepsut harus berbusana seperti pria saat menjalankan pemerintahan di Istana Kerajaan. Ia mengenakan Pharaoh Headpiece (mahkota Raja Mesir kuno) dan janggut palsu. Karakter Harshepsut digambarkan dengan jelas pada sejumlah patungnya yang berada di kompleks kuil. Kuil tersebut menggambarkan kelahiran dari Hatshepsut penuh dengan keajaiban dan menjadi penyebab bersatunya Ratu Ahmes dan Dewa Amon.

Mummification Museum dan Luxor Museum
Museum ini adalah salah satu museum utama yang menyimpan puluhan koleksi mumi yang berasal dari pemakaman di kota Thebes. Pemindahan mumi dari tempat pemakaman ke museum ini adalah untuk menghindari tindak pencurian makam yang sering terjadi.

Jalan Sharia Al-Chorniche

Jalan ini berada di pusat Kota Luxor dan memanjang menyusuri sungai Nil. Di sepanjang jalan tersebut, terdapat trotoar yang luas dengan jejeran toko-toko souvenir, restoran terapung (di permukaan air sungai Nil), dan cafe tenda yang menawarkan hidangan tradisional Timur Tengah dan makanan laut.
Restoran dan Hotel terapung adalah salah satu daya tarik bagi para wisatawan untuk menikmati keindahan Sungai Nil. Restoran dan Hotel terapung ini berupa sebuah kapal yang sering berlabuh di tepian Sungai Nil. Wisatawan akan diajak menyusuri keindahan Sungai Nil selama kurang lebih 3-4 jam perjalanan.
Selain restoran dan hotel terapung berupa kapal, terdapat pula restoran terapung berupa felucca (perahu tradisional Mesir dengan layar berwana putih)

Caleche (Kereta Kuda / Delman)

Dengan menggunakan caleche, para pelancong dapat berkeliling kota Luxor dan kawasan pusat kota sambil menikmati keindahan bangunan-bangunan di dalamnya.
*  *  *  *  *  *  *  *  *


Sumber:
http://bisyriichwan.blogspot.com/2010/08/kuil-karnak-masa-ramses.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Luxor
http://www.indosandster.net/2011/05/10-kota-tertua-unik-dan-elegan-di-dunia.html#ixzz1LFQnKs27
http://liburan.info/content/view/924/44/lang,indonesian/
http://umum.kompasiana.com/2009/05/08/firaun-wanita-di-karnak/




Tidak ada komentar:

Posting Komentar